Sabtu, 14 April 2012


Perlindungan Badai Api Malaikat
Oleh : Pdt Peter bs/hm
       
Dan tentang malaikat-malaikat , Ia berkata; “ Yang membuat malaikat-malaikatNya menjadi badai dan pelayan-pelayanNya menjadi nyala api” 
( Ibrani 1; 7 ).
 “Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan” ( Ibrani 1 ; 14 )

          Sesungguhnya orang Kristen adalah orang yang sakti, karena memiliki perlindungan dari alam malaikat. Perlindungan kita adalah badai api malaikat Allah. Perlindungan yang tercipta karena kita menjadi Bait Suci Allah, menjadi Tabernakel Allah.

          Tubuh kita menjadi laksana kerajaan dimana  Roh Kudus bertahta dalam hati kita dan menjadi Raja yang memerintah seluruh gerak dan aktifitas kita. Kemudian Raja itu mempunyai tentara yang tidak kelihatan oleh mata jasmani yang berwujud malaikat-malaikat yang melayani.

          Bila tubuh ini sudah benar-benar menjadi tempat Roh Allah bertahta, maka kita memiliki perlindungan tentara surga. Badai api yang dicipta oleh Allah untuk mengawal hidup kita, dimanapun kita berada.

Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah Bait Allah, dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu. ( 1 Korintus 3;16 )

          Inilah yang menjadikan orang Kristen itu sakti, penuh dengan perlindungan sekalipun ditengah-tengah dunia yang semakin ganas dan tidak menentu. Karena kita dikelilingi oleh badai api malaikat Allah.

          Kalau orang duniawi saja bisa sakti menciptakan keajaiban-keajaiban yang memukau, maka sesungguhnya orang Kristen bisa berbuat lebih dari itu. Kita bisa menggerakkan kekuatan badai api malaikat Allah untuk menciptakan keajaiban-keajaiban. Dan tentunya ini bisa terjadi karena kita menjadi Bait Suci Allah.

          Tentang pelayanan malaikat Allah ini semakin diperlukan disaat-saat akhir jaman ini dimana keadaan dunia semakin tudak menentu. Bencana alam, kecelakaan terjadi dimana-mana demikian pula keadaan ekonomi semakin terpuruk. Inilah saatnya orang Kristen membuktikan kepada dunia, bahwa orang Kristen adalah orang-orang yang menang dalam menghadapi tantangan jaman. Inilah saatnya kekuatan badai api malaikat Allah ditampilkan.

          Perlindungan ini sangat perlu, karena dalam saat tertentu saat orang terjepit, habis akal maka nyata sifat kelemahan dan sifat daging manusia yang ditandai dengan keterbatasan. Disaat seperti itulah Pelayanan Malaikat Allah tampil dan menyelamatkan kita.

          Seperti Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, disaat kekuatan manusiawinya habis.Mereka mendapatkan putusan untuk dihukum dimasukkan dalam dapur api yang menyala-nyala. Saat itu segenap upaya manusiawi yang dimiliki mereka sudah lenyap,harapan mereka kepada perkara-perkara lahiriah (keselamatan yang datang karena pertolongan manusia) sudah pupus. Tinggal satu keyakinan, bahwa masih ada Allah yang sanggup mengatasi segala sesuatu. Kemudian dengan serta-merta pada saat yang kritis itu malaikat Allah tampil,memberikan pertolongan. Maka saat itu terjadi Sadrakh,Mesakh dan Abednego lebih dari seorang yang sakti (Daniel 3;24-27 )

          Demikian pula nabi Daniel, waktu dimasukkan ke dalam Goa Singa karena dihukum. Saat itu singa-singa yang ada dalam goa terkatup mulutnya seolah-olah terkena “aji gendam yang maha dahsyat”.  Saat itu Daniel juga menjadi lebih dari seorang juru gendam, lebih dari seorang sakti penjinak binatang buas.

“Allahku telah mengutus malaikatNya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-ngapakan aku, karena aku ternyata tak bersalah dihadapanNya”
( Daniel 6 ; 23 )

Demikian pula Raja Daud juga pernah memiliki pengalaman yang luar-biasa tentang pelayanan malaikat ini.

“Walau seribu orang rebah disisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu, engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri, dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik. Sebab Tuhan ialah tempat perlindunganmu, Yang Maha Tinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu.. Sebab malaikat-malaikatNya akan diperintahkanNya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu”
 ( Mazmur 91;7-11)

Orang yang berada dalam perlindungan badai api malaikat Allah akan terhindar dari segala bencana. Baik bencana alam, sakit penyakit, kebangkrutan, kemiskinan dan sebagainya.
         
          Bahkan pengalaman Raja Daud yang berulang kali terjun dalam medan peperangan  memberikan suatu pelajaran.. Daud berulang-kali merasakan turut campurnya malaikat Allah. Daud selamat, sekalipun disamping kiri kanannya mayat-mayat bergelimpangan  ( puluhan ribu mayat ). Namun Daud dengan tenangnya berjalan maju ditengah-tengah keributan dan huru-hara. Malaikat Allah membentengi dia laksana bentang badai dan api.

          Ini mengingatkan kita mengenai keadaan akhir jaman, dimana orang Kristen akan dibentuk oleh Allah menjadi Mempelai Wanita Anak Domba Allah ( Wahyu 19;7 ) yrng tidak akan mengalami kematian tubuh, melainkan diangkat hidup-hidup pada saat Tuhan datang nanti ( 1 Tesalonika 4;17,  1 Korintus 15; 51-53 ). Orang Kristen akan diberi banyak pengertian mengenai Firman Allah, dan didewasakan imannya. Sementara itu dunia semakin panas dan brutal, tulah-tulah pemusnah mulai menimpa bumi, peperangan juga semakin meluas.

          Untuk itu sangat perlu orang Kristen memahami tentang perlindungan badai api malaikat ini. Saat nanti tulah dan bencana alam melanda maka orang Kristen yang dinaungi badai api malaikat akan tetap selamat. Saat penyakit-penyekit aneh bermunculan,maka orang Kristen yang berada dalam naungan badai api malaikat akan tetap sehat sentosa. Saat dunia digoncang krisis ekonomi dan kelaparan, maka orang Kristen tetap tak tergoncangkan. Bahkan saat perang besar terjadi, senjata kimia dan senjata nuklir diledakkan,maka orang yang masuk jalur keselamatan, menjadi Mempelai akan tetap selamat, tepat seperti yang digambarkan Daud dalam Mazmur 91;7.

          Dalam Perjanjian Baru, Rasul Petrus juga merasakan pelayanan Badai Api Malaikat Allah ini. Waktu Petrus dipenjara, kemudian malaikat menolong dia, rantai-rantai yang membelenggu tangannya putus, pintu gerbang penjara yang terbuat dari besi terbuka dengan sendirinya, pengawal-pengawal dibuat lelap seolah terkena “aji sirep”. Dan kuasa ini diciptakan oleh malaikat terang yang melayani Petrus.

KEKUATAN MALAIKAT  KUDUS DAN KEKUATAN SETAN

          Sesungguhnya berbagai macam kekuatan mukjijat Allah yang sakti dan ajaib ada tertulis di dalam Al Kitab. Bahkan juga mengenai cara-cara seseorang memperoleh Karunia-karunia itu juga dijelaskan dalam Al Kitab.

          Nabi Musa dengan tongkatnya yang menjadi mediator dari mukjijat kekuatan Allah. Sesungguhnya ada apa dibalik tongkat Musa itu, sehingga mampu menciptakan mukjijat-mukjijat; membelah laut Teberau, berubah menjadi ular, bahkan menciptakan sepuluh bencana/tulah di tanah Mesir.

          Sesungguhnya dibalik  kedahsyatan tongkat Musa itu ada malaikat-malaikat Kudus yang melayani Musa. Bukan tongkatnya yang sakti, tetapi tongkat itu hanya sebagai tanda meterai dari Allah. Ijin dari Allah untuk mengkomando para malaikat yang mengawal kehidupan Nabi Musa.

“Dan engkau, angkatlah tongkatmu,ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang-orang Israel akan berjalan ditengah-tengah laut di tempat kering “   (Keluaran 14; 16 )
Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut dan semalam-malaman itu Tuhan menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras membuat laut itu manjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu”
( Keluaran 14; 21 )

Pada saat itu,para malaikat yang berkekuatan laksana badai ( angin timur yang keras ;Kel 14;21 ) yaitu malaikat-malaikat kudus yang melayani Nabi Musa bekerja membelah laut Teberau. Bahkan selanjutnya penyertaan badai api malaikat Allah ini semakin nyata mengiringi bangsa Israel dan terkenal dengan perlindungan Tiang Awan dan Tiang Api. ( Keluaran 40 ; 38 ).

          Kekuatan inilah yang kemudian oleh kuasa kegelapan dijiplak dan dipalsukan, kemudian diajarkan kepada orang-orang yang mau mengikuti dia  ( setan / iblis ).

          Ilmu-ilmu yang berasal dan berkekuatan jahat tersebut penggeraknya adalah setan( malaikat yang membangkang). Manifestasinya juga menyerupai mujijat Allah. Misalnya kalau pada jaman Nabi Musa , melalui tongkat bisa diciptakan keajaiban-keajaiban, maka pada aliran jahat kemudian timbul ajimat-ajimat , barang atau benda yang dikultuskan yang mampu menimbulkan hal-hal yang aneh pula. Namun pada hakekatnya semuanya itu bertujuan mencuri kekudusan dan kemuliaan Allah.

          Nabi Musa juga pernah ditegur Allah ketika dia emosi, menggunakan tongkatnya untuk menciptakan mujijat. Di Meriba Musa melakukan kesalahan itu. Dibarengi dengan emosi nabi Musa memukul bukit batu sehingga mengeluarkan air. Pada waktu itu bangsa Israel menggerutu dan bersungut-sungut meminta air.

          Jadi sekalipun suatu tanda ajaib atau mukjijat itu berasal dari Allah tetapi bila dalam penggunaannya salah , maka Allah juga tidak berkenan. Suatu tanda ajaib yang dipakai karena emosi, kurang sabar, atau mungkin untuk memegahkan diri. Itu semua termasuk mencuri kemuliaan Allah. Apalagi keajaiban-keajaiban yang berasal dari kuasa kegelapan yang terang-terangan berlawanan dengan  kemuliaan Allah.

          Dalam Al Kitab terjemahan bahasa Jawa terbitan tahun 1950; Ada satu kata-kata menarikmengenai karunia Roh Kudus yaitu; “ngraga-soekma” dalam cetakan baru disebut didalam Roh / dikuasai Roh. Ini adalah salah satu bentuk karunia ajaib dari Allah yang memungkinkan seseorang mampu melihat dan mengetahui segala sesuatu yang telah terjadi dan segala sesuatu yang akan terjadi. Seperti Rasul Yohanes waktu di Pulau Patmos. 
( Wahyu 1; 10 )

          Dengan cara ngraga-soekma Rasul Yohanes bisa mengetahui perkara-perkara ajaib dari dunia yang akan datang. Bahkan sanggup memonitor segala sesuatu yang terjadi dengan keadaan tubuh tetap berada di pulau Patmos. Sementara itu jiwa Rasul Yohanes dibawa oleh Roh Kudus untuk melihat segala sesuatu di tempat yang jauh bahkan di masa yang akan datang.

Mbeneri ing dinane Goesti , akoe lagi ngraga soekma sarta ngroengoe swara ana ing boeriku, bantere kaja swaraning kalasangka
 ( Wahyu 1; 10 Terj. Jawa th 50-an )
Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring seperti bunyi sangkakala. ( Wahyu 1;10 )

          Karunia kekuatan Roh Kudus yang membuat Rasul Yohanes mengerti segala sesuatu di tempat jauh dan yang akan datang ini dalam bahasa jawa disebut ngraga-soekma.

          Inipun akhirnya dipalsukan oleh kuasa kegelapan. Iblis mengajarkan hal yang serupa kepada orang-orang yang mau mengikutinya. Akhirnya merekapun bisa ngraga-soekma. Dengan tubuh ditempat bisa memonitor segala sesuatu di tempat jauh, menebak, meramal nasib manusia dengan ajaib pula. Mereka bisa melakukan hal seperti itu karena dilayani oleh iblis/setan. Setan/ Iblis yang melayani itu akhirnya sering disebut dengan “perewangan” 
( rewang = pelayan, Jawa ).

          Setan-setan itu menjadi perewangan bagi mereka yang akan binasa. Bandingkan dengan Ibrani 1; 14  bahwa malaikat juga diutus untuk melayani bagi orang-orang yang akan beroleh keselamatan.

          Contoh lain, misalnya; di dunia ini ada ilmu yang disebut aji gendam. Untuk membuat orang terpukau, hilang kesadaran dan melakukan segala sesuatu menuruti si tukang gendam. Tetapi jauh sebelum itu ada, Al Kitab mencatat bahwa Nabi Musa pernah melakukan Gendam yang maha dahsyat ( mujijat ) yang meliputi seluruh tanah Mesir, waktu bangsa Israel akan diungsikan. Sehingga pada waktu itu orang-orang Mesir yang biasanya pelit, mendadak bermurah hati dan memberikan hartanya, untuk membekali bangsa Israel yang akan mengungsi ke padang gurun.

Orang Israel melakukan juga seperti kata Musa; Mereka meminta dari orang Mesir barang-barang emas, perak serta kain-kain. Dan Tuhan membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa itu, sehingga memenuhi permintaan mereka. Demikianlah mereka merampasi orang Mesir itu ( Keluaran 12;25-36 )

Ini juga dijiplak oleh setan dan diajarkan kepada orang-orang yang mau mengikutinya. Akhirnya kita sering mendengar ada orang dirampas / dipelet dengan ilmu gendam. Dan tujuannya adalah untuk kejahatan.

          Dalam Kitab Nabi Daniel ( terj. Jawa lama ) dituliskan bahwa Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego memiliki ilmu gendam sepuluh kali lebih hebat dari semua orang berilmu dan ahli jampi dalam kerajaan Nebukadnezar ( Daniel 1; 20 )

          Segala macam keajaiban hampir-hampir dipalsukan semuanya oleh kuasa setan. Sehingga banyak kali kalau orang itu mengenal sesuatu yang supranatural, ajaib dan dahsyat bukan dari orang Kristen yang dipakai Allah seperti jaman para Nabi dan para Rasul terdahulu. Tetapi justru orang mengenal keajaiban dari kuasa gelap yang dimanifestasikan lewat pengikut-pengikutnya; misalnya  dukun dan paranormal.

          Karena itu pula dunia kekristenan dibuat terlelap, tentang Keajaiban Kuasa Allah. Orang Kristen cenderung tidak suka dan antipati terhadap mujijat-mujijat ajaib. Dan dibuat jera oleh keajaiban-keajaiban palsu yang datang dari kuasa gelap. Sementara itu bila diteliti dengan seksama, maka segala maca ilmu kesaktian, keajaiban, keanehan yang dimiliki oleh orang duniawi hanyalah jiplakan dari ilmu-ilmu Al Kitab yang diputar-balikkan. Dan sebagai sumber dari aliran jahat adalah setan dan iblis. Mereka mampu menciptakan keajaiban/ keanehan kerena bersekutu atau dilayani oleh setan / iblis.

Karunia yang mencakup tentang pengertian-pengertian semacam ini disebut karunia Makrifat Allah ( Pengetahuan ). Dan merupakan salah satu dari sembilan karunia Roh Kudus ( 1 Korintus 12 ; 7 – 10 ). Dan ini disediakan Allah untuk memperlengkapi orang-orang Kudus untuk mempersiapkan diri menyambut masa pengangkatan. Dan untuk menjaga orang-orang kudus dari tipu muslihat iblis.


MENCIPTAKAN PERLINDUNGAN BADAI API MALAIKAT

          Supaya kehidupan orang Kristen dilingkupi oleh badai api perlindungan malaikat Allah, maka ada syarat-syarat tertentu, antara lain ;

1.   Hidup menjadi Bait Suci Allah, menyediakan hati sebagai tahta Allah Roh Kudus. Dan jika Roh Kudus bertahta maka tubuh ini menjadi Kerajaan Allah. Maka malaikat disediakan menjadi bala tentara yang mengawal, dan menjaga tubuh seutuhnya.            
                   ( 1 Korintus 3; 16  )

2. Menyembah Allah dalam Roh dan Kebenaran ( Yohanes 4;23-24) Dengan menyembah di dalam Roh, berbahasa Roh, maka kita mengaktifkan gerakan-gerakan malaikat yang berada di sekeliling kita. Bahasa Roh itu berguna untuk mengobarkan badai api  malaikat supaya menjadi lebih aktif dan kuat membentengi hidup kita. Dengan menyembah dalam Roh kita memperluas radius kobaraan badai api malaikat.

Kitab Wahyu pasal 8 ; 3 - 7 menuliskan, kalau orang-orang kudus bersama-sama menyembah, maka para malaikat akan bergerak membentengi kehidupan orang-orang kudus, tetapi sekaligus mengadakan penghukuman bagi dunia dan orang-orang fasik yang menyia-nyiakan kasih karunia Allah.

Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa semua orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah. Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.
( Wahyu 8 ; 4- 5 )

Dan ketujuh malaikat yang memegang ketujuh sangkakala itu bersiap-siap untuk meniup sangkakala. Lalu malaikat yang pertama meniup sangkakalanya dan terjadilah hujan es dan api, bercampur darah; dan semua itu dilemparkan ke bumi; maka terbakarlah sepertiga dari bumi dan sepertiga dari pohon-pohon dan hanguslah seluruh rumput-rumput hijau. 
( Wahyu 8; 6 – 7 ).
         
Malaikat bekerja berkobar-kobar laksana badai–api, menjadi benteng hidup kita dan sekaligus menghukum orang-orang fasik. Ini terjadi kalau orang-orang kudus bersatu hati menyembah, menaikkan asap kemenyan yang harum ( asap doa ) di hadirat Allah. Inilah saatnya kekuatan hikmat dan makrifat Allah turun ke atas gereja-gereja di akhir jaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar