Minggu, 25 November 2012



TANDA TANDA JAMAN

Tanda-tanda jaman sudah memberi isyarat bahwa kedatangan Tuhan Yesus sudah semakin dekat. Umat Tuhan harus mempersiapkan diri sebaik baiknya. Mempersiapkan tubuh, jiwa,roh untuk memiliki sifat-sifat mulia yaitu sifatnya Bait Suci Allah. Mengelola Tubuh menjadi Bait Suci Allah ( 1 Korintus 3 ; 16 ).

(1Co 3:16) Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
(1Co 3:17) Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.

”Manajemen Tubuh sebagai Bait Suci Allah” adalah pengajaran Alkitabiah yang memberikan arahan Bagaimana manusia mengelola tubuh yang merupakan anugerah Tuhan menjadi alatNya yang mulia. Belajar menggunakan dan menggerakkan segenap organ tubuh menurut irama gerak Roh Kudus dan Firman Allah. 

Untuk menyambut kedatanganNya kita tidak perlu lagi dibingungkan dengan prediksi tentang waktu; jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun kedatangan Tuhan. Sebab prediksi semacam itu sering kali membuat resah dan membingungkan umat. 

Melalui manajeman Tubuh sebagai Bait Suci Allah kita akan belajar bagaimana bersikap terbaik. Mengelola tubuh sebijaksana mungkin, hingga memiliki sifat Bait Suci Allah. Mengalahkan sifat-sifat jahat dan menggantikannya dengan sifat-sifat mulia. Mengalahkan kelemahan-kelemahan tubuh, mengalahkan sakit penyakit. Bahkan puncaknya mengalahkan maut ( 1 Korintus 15 ; 50-55 ).

(1Co 15:50) Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.

(1Co 15:51) Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,

(1Co 15:52) dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.

(1Co 15:53) Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati.

(1Co 15:54) Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan.

(1Co 15:55) Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"

Pengangkatan itu terjadi bukan karena kita tahu waktu kedatangan Tuhan. Tetapi terjadi bila orang percaya siap siaga selalu, hidup kudus dan sempurna menjadi Bait Suci Allah. 

Sebagai seorang hamba yang baik yang penting adalah siap siaga, berjaga-jaga, sehingga kapanpun Sang Tuan datang tidak menjadi masalah. Bahkan seorang hamba akan dianggap lancang jikalau berani mengatur,menentukan saat kedatangan Tuannya apalagi membatasinya dengan; jam, tanggal, bulan dan Tahun. 



Salam PENUAIAN Tuhan Yesus Kristus Memberkati !!

Selasa, 18 September 2012

BERSEKUTU ERAT DENGAN TUBUH DAN DARAH TUHAN
By : Ps Peterbs/HM

Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap barkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-muridNya dan berkata:” Ambillah, makanlah, inilah tubuhKu”. Sesudah itu Ia mengambil cawan, megucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata; “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini . Sebab inilah darahK
u, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa”
(Matius 26;26-28)

Perjamuan Kudus adalah SIMBUL dari persekutuan kita dengan Tubuh dan Darah Tuhan. Suatu simbul atau bahasa sandi akan sangat berarti bila orang mampu menangkap artinya. Sebaliknya suatu simbul atau bahasa sandi kurang berarti bila orang tidak mengerti arti atau maksudnya. 

Maksud sejati dari Perjamuan Kudus adalah bersatunya kita dengan Firman Allah ( Tubuh Tuhan ), dan Kuasa Roh Kudus ( Darah Tuhan ). Orang yang melakukan Perjamuan Kudus, makan Tubuh dan minum darah Tuhan, kemudian dia bisa melakukan Firman Allah dan taat suara Roh Kudus, maka dia adalah orang yang berhasil membaca SANDI dan mengikuti istruksi-instruksi didalamnya untuk berjalan menuju hidup yang kekal. Sebaliknya orang yang melakukan Perjamuan Kudus tetapi dia tidak melakukan Firman, hidupnya tidak diubahkan. Maka dia laksana orang yang melihat bahasa sandi tapi tidak mengerti artinya

Bersekutu dengan TUBUH TUHAN, makan Tubuh Tuhan dalam Perjamuan Kudus, makna hakikinya adalah Melakukan Firman Allah. Jadi orang yang melakukan perjamuan Kudus pada dasarnya diingatkan oleh Tuhan untuk selalu melakukan Firman Allah dalam hidupnya.

Tidak ada artinya bila orang katanya sering melakukan Perjamuan Kudus, tetapi masih saja hidupnya kasar, tidak ada kasih, hidupnya penuh kebencian, dan tidak melakukan Firman Allah. Percuma dan sia-sia bahkan bisa mendatangkan hukuman;

“Jadi barangsiapa dengan cara tidak layak makan roti atau makan cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu…….Sebab itu banyak diantara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal” 
(1 Korintus 11;27,28,30 )

Kita ingat betapa banyaknya pelanggaran-pelanggaran kita terhadap Firman dan Roh Kudus. Di hadapan Tuhan kita tidak perlu malu-malu mengakuinya dan bertobat. Bila perlu dengan tetes-tetes air mata pertobatan. Inilah yang akan selalu kita pahami dan lakukan setiap kali melakukan perjamuan Kudus, setiap kali mengangkat Roti dan Cawan Perjamuan Kudus. Inilah yang dimaksud dengan menguji diri ( 1 Korintus 11;28 ).

Perjamuan Kudus yang dilakukan dengan benar akan membawa Mujijat besar; Kesembuhan, keberhasilan, kesuksesan secara jasmani dan rohani. Namun bila perjamun Kudus dilakukan tidak dilandasi pengertian yang benar, maka justru bisa mendatangkan hukuman seperti tertulis dalam 1 Korintus 11;29-30.

Orang yang katanya Perjamuan Kudus tapi tetap hatinya jahat, tidak bertobat dikatakan sebagai orang yang berdosa terhadap Tubuh dan darah Tuhan. Itulah sebabnya bukannya berkat yang akan segera disongsong, melainkan hukuman Allah yang akan segera datang.

Pengertian mengenai Perjamuan Kudus ini saya sampaikan supaya jemaat memahami, dan selalu mempersiapkan diri sebaik-baiknya ketika menyambut Perjamuan Kudus. Jangan biasa menyimpan dosa-dosa terselubung. Segala dosa yang kita lakukan kita pertobatkan pada saat Perjamuan Kudus. Maka berkat yang teramat Dahsyat akan kita terima. Perubahan besar dalam hidup kita akan kita alami; kemenangan-kemenangan bersama Tuhan Yesus Kristus.

Minum Anggur Perjamuan Kudus ( Matius 26; 27-28 )

Anggur dalam Perjamuan Kudus adalah simbul dari Darah Tuhan. Yang memiliki pengertian Persekutuan kita dengan Allah Roh Kudus.

Setiap orang yang meminum anggur dalam Perjamuan Kudus haruslah memberikan dirinya dipimpin oleh Roh Kudus, yang pada akhirnya akan membawa hidup dipenuhi buah-buah Roh : Kasih, sukacita, damai sejahtera,kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan dan penguasaan diri.

Itulah yang ada di dalam darah Tuhan; aliran kasih, aliran sukacita, aliran damai-sejahtera, aliran kesabaran, aliran kemurahan, aliran kebaikan, aliran kesetiaan, aliran yang lemah-lembut dan penguasaan diri. Kalau kita bersekutu dengan darah Kristus kitapun akan memiliki getaran dan aliran-aliran itu dalam darah kita.

Setiap orang yang melakukan Perjamuan Kudus pasti menghormati Karya Roh Kudus.

Sebab Firman Tuhan sudah mengingatkan bahwa antikrist di akhir jaman bukan berasal dari orang lain tetapi justru dari antara kita sendiri ( 1 Yohanes 2;18-19 ). Yaitu orang yang mengaku percaya Yesus tetapi tidak sungguh-sungguh, sehingga mereka tidak dipimpin Roh Kudus ( Kristus ).

Oleh karena itu namanya antikristus ( anti Roh Kudus ) bukan anti Yesus. Kalau Yesus, mereka percaya tetapi terhadap pekerjaan Roh Kudus mereka menolak. Lama kelamaan mereka akan hidup menuruti hawa nafsu daging, dan selalu menghambat dan menjadi kendala bagi orang-orang yang ingin sungguh-sungguh beribadah kepada Tuhan.

SALAM PENUAIAN, TUHAN YESUS MEMBERKATI !

Selasa, 26 Juni 2012

MASIH ADAKAH KASIH DI BUMI, KETIKA TUHAN DATANG ??


Pertanyaan ini tertulis dalam Injil, karena memang penyakit BEBAL HATI, dimana orang orang akan kehilangan hati nurani akan terjadi di akhir jaman. Bila melihat penderitaan orang bukannya didatangi untuk menolong bahkan dihindari dan seolah-olah tidak tahu.
Ada suatu kisah dalam Injil LUKAS :


(Luk 18:1) Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.


(Luk 18:2) Kata-Nya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun.


(Luk 18:3) Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku.


(Luk 18:4) Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun,


(Luk 18:5) namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku."


(Luk 18:6) Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu!


(Luk 18:7) Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?


(Luk 18:8) Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"


Di ayat tersebut diceritakan mengenai SIFAT HAKIM YANG BEBAL, TIDAK MEMILIKI HATI NURANI, Tidak takut akan Allah. Karena sifat-sifat seperti inilah yang MELUKISKAN karakter manusia-manusia akhir jaman YANG BEBAL dan tidak mengenal belas kasihan. Kelihatannya saja HAKIM (Orang yang Sukses dan memahami hukum-hukum Allah), namun hatinya sama sekali jauh dengan Allah. Terbukti hatinya sangat sulit tersentuh, dan dia baru mau berbuat setelah RISAU dan RESAH, karena ketelatenan Sang Ibu Janda memohon. Hakim itu mengabulkan permintaan Sang Janda bukan karena TAKUT KEPADA ALLAH, tetapi KARENA RISAU.


Disini ada pelajaran janganlah kita mewarisi sifat MANUSIA AKHIR JAMAN seperti HAKIM yang lalim, yang sukses secara jasmani, Tahu hukum-hukum Allah, namun hatinya tidak takut kepada Allah. Sedangkan kalau dia berbuat/menolong hanya karena dia RISAU dan tidak mau terganggu.


Adalagi kisah lanjut dari pasal ini berkaitan dengan dosa BEBAL/KEHILANGAN PERASAAN KASIH :


(Luk 10:30) Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.


(Luk 10:31) Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.


(Luk 10:32) Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.


(Luk 10:33) Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.


(Luk 10:34) Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.


(Luk 10:35) Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.


Imam= menggambarkan sosok pimpinan
Disini IMAM (Pimpinan) yang BEBAL, tidak mudah tersentuh hatinya, ketika melihat orang menderita dia malah menyimpang jalan, tidak mau menolong bahkan pura-pura tidak tahu. Sedangkan sebagai seorang IMAM (Pimpinan) dia sesungguhnya punya KEMAMPUAN UNTUK MENOLONG.


Lewi=menggambarkan sosok pimpinan Rohani yang memahami isi kitab Suci
Namun imam inipun BEBAL, ketika melihat penderitaan orang, juga menyimpang jalan dan pura-pura tidak tahu. Padahal seharusnya dia cukup mengerti hukum-hukum Allah untuk selalu siap sedia menolong orang.


Samaria= Menggambarkan orang yang biasa-biasa saja dalam hal kekuatan finansial/bukan pemimpin. Juga menggambarkan orang yang biasa-biasa saja dalam pengetahuan akan Kitab Suci. Namun hatinya MULIA.....Orang Samaria TIDAK BEBAL. Dan menurut penilaian TUHAN yang paling benar adalah Orang Samaria. Bukan Imam, dan bukan pula Lewi.


Saat ini ROH KEBEBALAN mulai menyerang manusia akhir jaman; dari para hakim (orang yang sukses/pejabat dan paham hukum), para IMAM (Para pemimpin yang kaya dan memiliki kemampuan finansial yg besar), dan juga LEWI-LEWINYA (Pemimpin-peminpin rohani yang tiap hari "makanannya" Kitab Suci).


Maka TUHAN PERTANYAKAN, ketika Anak Manusia datang masih adakah iman di bumi, dan manifestasi dari iman adalah KEPEDULIAN DAN KASIH KITA KEPADA SESAMA.


Oleh karena itu jangan heran, kalau ada kegiatan Rohani, Kepentingan sosial yang sungguh-sungguh. Kemudian kita membentangkan sebuah PERMOHONAN, dan menunjukkan sebuah Rekening Pelayanan Mungkin diantara 1000 orang hanya satu orang yang tergerak hatinya seperti ORANG SAMARIA. Dari ribuan kali himbauan-himbauan untuk medukung PELAYANAN hanya satu atau dua orang yang tergerak hatinya untuk menopang.


Karena manusia AKHIR JAMAN sudah memiliki pola pikir seperti Hakim Yang lalim, menolong hanya karena sudah risi dengan rengekan sang janda. Atau seperti Imam, atau lewi yang bila ada kesusahan pura-pura tidak tahu.


Marilah kita belajar dari orang Samaria, yang sekalipun tidak terlalu berlebihan tapi peduli. Seperti orang Samaria yang sekalipun tidak terlalu paham Kitab Suci, namun hatinya suci dan perbuatannya suci dan penuh kasih.


SALAM PENUAIAN, TUHAN YESUS KRISTUS MEMBERKATI !
Pdt Peter BS/ Harvest- Ministry

Sabtu, 09 Juni 2012


BATU PENJURU
Oleh: Pdt Peter BS/HM

Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. ( 1 Petrus 2:4 )


Kristus adalah Batu Yang Hidup, dimana orang percaya harus datang kepadaNya. Kita tidak disuruh datang kepada batu yang mati yang tidak dapat bergerak, tidak dapat bereaksi dan tidak dapat memberi pertolongan. Tetapi kita disuruh datang pada Batu Yang Hidup, yang aktif Kuasa dan Kekuatannya, dan bisa memberi pertolongan yaitu Kristus Yesus.

Kristus juga adalah batu penjuru; artinya segala macam keberhasilan yang kita bangun harus berfondasikan kepada Kristus. Apapun yang kita bangun tanpa dasar Kristus akan sia-sia. Sedangkan apapun yang bisa kita bangun diatas fondasi Kristus akan sangat bernilai.

Manusia sering kali membangun segala sesuatu dengan dasar batu yang lain. Kemudian Kristus dikesampingkan. Seperti halnya membangun kejayaan dan kekayaan kemudian Tuhan dilupakan. Ini yang disebut: batu yang dibuang manusia.

Kristus sebagai Batu Penjuru, artinya: Dia siap menanggung beban seberat apapun yang kita miliki. Asalkan kita memang betul-betul hidup diatas Batu Penjuru tersebut.
Seperti sebuah bangunan maka batu penjuru ( fondasi ), bermanfaat untuk kekuatan dan ketahanan bangunan. Melindungi rumah dari goncangan-goncangan gempa, melindungi rumah dari gerusan air, maupun bahaya angin yang menerpa.

            Karena pentingnya Batu Penjuru ini maka dalam tradisi pembangunan gedung-gedung sering diadaan acara peletakan batu pertama, yang biasanya dilakukan oleh pejabat.
           
Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. 
( 1 Petrus 2:5 )

 Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan." ( 1 Petrus 2:6 )

Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan." 
( 1 Petrus 2:7)

Mengapa kadangkala kehidupan seseorang kadang-kadang sering mudah tergoncang, mudah patah semangat dan mudah mengalami kehancuran. Itu karena sering kali terjadi karena manusia tidak memiliki fondasi kehidupan yang kuat. Atau memiliki fondasi juga tetapi yang digunakannya adalah batu lain.

            Karena begitu sibuknya orang dengan urusan, keluarga, bisnis, pekerjaan dan sebagainya sering orang menjadi lupa membangun fondasi yang kuat.

            Jadikan Kristus sebagai landasan; berfikir, landasan bekerja, beraktifitas, maka akan terciptalah fondasi yang kuat.

            Dalam sebuah bangunan maka fondasi ini, berada di bawah, sebagian besar terkubur tanah. Artinya fondasi adalah sesuatu yang sangat penting namun sering tidak kelihatan, sehingga sering pula keberadaannya diabaikan. Namun walaupun tidak kelihatan biasanya fondasi suatu bangunan itu menelan anggaran 25% dari keseluruhan bangunan.

Meletakkan segala yang kita kerjakan diatas Kekuatan Kristus, ini yang Tuhan kehendaki.

Karena kondisi dunia, situasi pekerjaan dan berbagai himpitan sering kali orang lupa menaruh segala yang dibangunnya diatas Kuasa Kristus.

            Menyerahkan segala pekerjaan dalam Kuasa Kristus akan membuat orang menjadi kuat dan tahan uji. Karena memiliki suatu keyakinan bahwa Tuhan memiliki rencana terindah dalam hidup kita. Akhirnya kita terhindar dari kecemasan, kebimbangan.

ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.( Lukas 6:48 )

Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya." 
(Lukas 6:49 )


Mendengar Firman Tuhan dan melakukannya adalah praktek nyata dari orang yang memiliki fondasi kuat dalam hidupnya. Yang memiliki bangunan iman yang kuat siap menghadapi berbagai macam goncangan di dunia ini.

            Sebaliknya orang yang mendengar Firman tetapi tidak melakukanya sama dengan orang bodoh yang membangun rumah tanpa fondasi. Sehingga ia akan mudah hancur saat menghadapi kesulitan dan goncangan dunia ini.

            Saudaraku yang dikasihi Tuhan marilah kita belajar menaruh segenap beban kita; dalam melayani TUHAN, dalam keluarga maupun dalam pekerjaan diatas Kuasa Kristus. Kita percayakan saja semuanya kepadaNya, kita lakukan FirmanNya. TUHAN PASTI MEMBERI KEBERHASILAN.

SALAM PENUAIAN, TUHAN YESUS MEMBERKATI !

Kamis, 07 Juni 2012



MENJADI SEPERTI BAPA 

Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna. ( Matius 5:48 ) 

Sering kali kita hidup bagaikan anak-anak burung rajawali yang mengira dirinya adalah anak-anak ayam. Kita selalu merasa diri lemah, tidak berdaya, tidak bertalenta, bahkan tidak berguna. Kita hidup seperti anak-anak ayam yang tidak memiliki pengharapan. Begitu mendengar perkataan bahwa kita harus menjadi sempurna seperti Bapa yang di surga, kita langsung memvonis bahwa hal itu mustahil terjadi. Renungkanlah; Mustahilkan seekor anak Rajawali terbang tinggi di angkasa? Tidak, bukan? Asal ia adalah benar-banar adalah anak burung rajawali, kelak pasti ia bisa terbang tinggi. 

Mustahilkah kita menjadi sempurna seperti Bapa? Tentu saja tidak, asalkan kita benar-baenar adalah anak-anak Bapa, anak-anak yang dilahirkan olehNya; 

orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. ( Yohanes 1:13 ) 

Allah tidak pernah memberikan perintah yang mustahil kita lakukan. Mwenjadi sempurna bukan tergantng dari usaha kita. Kalau kita adalah anak-anak Bapa yang sejati, maka kita memili harapan untuk menjadi sempurna. Asalkan kita terus bertumbuh dalam hayat-Nya, kita akan menjadi sempurna sama seperti Dia. 

Banyak orang Kristen salah paham terhadap permintaan diatas sehingga putus asa dan mengatakan,”ini terlalu berat bagiku. Aku tidak akan dapat mencapainya. Tidak mungkin memenuhinya”. Mata kita harus tercelik bahwa kita memiliki hayat Bapa ( hayat ilahi ) di dalam kita. Kita dapat menggenapkan hukum Tarat baru ini bersandarkan hayat dan sifat Bapa. Tidak heran demi mencelikkan mata kita, Tuhan telah mengijinkan datangnya begitu banyak perkara yang saling berlawanan ke dalam lingkungan kita untuk menyingkapkan keadaan kita yang sebenarnya, sehingga kita sadar siapa kita sebenarnya. Mulai hari ini marilah kita berpaling kepada Bapa, dan belajar hidup oleh hayat ilahi Bapa. 

Menjadi sempurna bukanlah masalah kita sanggup atau tidak, melainkan masalah pertumbuhan hayat ilahi. Bagi anak-anak Bapa, menjadi sempurna hanyalah masalah waktu. Cepat atau lambat, setiap anak-anak Allah pasti akan menjadi sempurna sama seperti Bapa yang di surga. Anak-anak Bapa yang bertumbuh dengan baik, akan lebih cepat menjadi sempurna. Tetapi mereka yang kurang bertumbuh dalam hayat ilahi; hidup menurut kesukaan diri sendiri, memerlukan waktu yang lebih panjang untuk menjadi sempurna. Bila waktu ini mereka belum juga sempurna, maka Bapa akan tetap menyempurnakan mereka dalam waktu yang akan datang. 

Menjadi sempurna itu pasti tetapi bilamanakah seseorang mejadi sempurna, itu sangat ditentukan oleh cepat atau lambatnya pertumbuhan hayat ilahi dalam diri seseorang. 

Pertumbuhan hayat bukanlah perbaikan dalam tingkah laku saja, melainkan pertambahan kadar ilahi dalam kehidupan kita. 

Bertumbuh, berarti Allah (kadar ilahi ) bertambah di dalam kita dan kita semakin berkurang. Firman Allah dan Roh it adalah penting untuk pertumbuhan kita; 

Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. ( Yohanes 6;57 ) 

Untuk bertumbuh dalam hayat ilahi kita perlu makan dan minum Firman melalui membacanya dan berdoa memakai Firman di dalam Roh. 

Selanjutnya kita perlu berseru kepadaNya sehingga RohNya memenuhi kita. Dipenuhi oleh Roh-Nya akan membuat kita mengekspresikan sifat-sifatNya dalam kehidupan. 

Selain makan dan minum Firman Tuhan, serta berseru kepada namaNya hingga dipenuhi oleh RohNya, untk bertumbuh dalam hayat ilahi, kita harus juga menurut pimpinan Roh; 

supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. ( Roma 8:4 ) 

Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, ( Galatia 5;25 ) 

Kehidupan menurut Roh dan dipimpin oleh Roh akan membuat kita mampu memenuhi semua permintaan hukum –hukum surga yaitu Perjanjian Baru. 

Menikmati Firman dan Roh itu merupakan suatu kebutuhan pokok, dan rahasia untuk menjadi sempurna bagi kita sama seperti Bapa kita yang di Surga. 

Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami. (1 Yohanes 1: 2 ) 

Selasa, 05 Juni 2012

JANGAN SEPERTI BURUNG DI DALAM SANGKAR

By Ps Peter BS/HM



Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hidupmu dan berkata: apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah 
( Matius 6 : 31-32 ). 

Orang Kristen yang beribadah dan tergembala dengan benar akan memiliki iman yang hidup dan teguh menghadapi kehidupan ini. Firman Tuhan mengingatkan supaya orang Percaya jangan mudah bingung dan kuatir tentang: makanan, minuman, pakaian.

Burung-burung saja yang “tidak punya otak”, tidak mengenal cara menabur atau bercocok tanam, tidak mengenal cara menyimpan gandum ( menabung ), mereka bisa makan, minum, mereka ceria menikmati alam raya anugerah Tuhan. Betapa bodohnya manusia bila sampai kuatir tentang; makanan, minuman atau pakaian.

Ayat-ayat dalam matius 6:25-34 juga mengisyaratkan bahwa orang Kristen harus aktif jangan pasif dalam menyongsong berkat. Burung-burung di udara, mereka bisa makan dan minum karena mereka mau keluar, terbang dan mencari, dan mereka mendapatkannya. Demikian pula orang yang ingin mendapatkan berkat dari Allah Harus AKTIF menyongsong berkat. 

Kreatif menciptakan peluang pekerjaan sehingga menghasilkan berkat-berkat. Tuhan katakan yang menjadi contoh adalah burung-burung diudara bukan burung dalam sangkar yang akan mendapat berkat itu. Ini juga mengandung arti setiap orang yang akan diberkati hidupnya, masa depannya sehingga tidak merasakan kekuatiran dalam hidupnya adalah orang-orang yang aktif bekerja menyongsong berkat ( digambarkan dengan burung-burung diudara—bukan burung dalam sangkar ).

Orang Kristen jangan seperti BURUNG DALAM SANGKAR. Yang hidupnya sangat tergantung dengan majikan. Yang bila majikannya memberi makan dia hidup. Tapi bila majikannya lupa memberi makan maka matilah dia. Demikianlah bila manusia menaruh harapannya kepada manusia atau boss atau siapa saja selain Allah. Maka hidupnya akan seperti burung dalam sangkar, hidupnya diliputi dengan kecemasan.

Berbeda dengan BURUNG-BURUNG DI UDARA mereka menaruh harap sepenuhnya atas karunia Allah. Mereka ceria menikmati anugerah Tuhan, tidak pernah kuatir tentang hari esok, tentang makanan, minuman, pakaian. Semuanya disediakan di alam raya oleh Tuhan.

Orang Kristen lebih dari BURUNG-BURUNG DI UDARA. Artinya orang Kristen harus pandai dan aktif menyongsong berkat Tuhan. Jangan bersantai-santai duduk tenang dan tidur nyenyak di dalam sangkar. Tetapi hendaklah mau keluar dan bekerja menyongsong berkat yang sebenarnya telah Tuhan sediakan bagi kita.

Janganlah orang Kristen menaruh harap dan menggantungkan diri pada manusia atau boss atau apapun selain Allah, karena semuanya itu akan mengecewakan dan membuat kerdil iman manusia. Membuat kuatir tentang makanan, minuman dan pakaian, maupun tentang hari esok. Bahkan itu hanya akan membuat orang seperti “ burung dalam sangkar “. 

Orang Kristen LEBIH DARI BURUNG-BURUNG DI UDARA. Lebih percaya akan berkat dari Allah. Orang Kristen memiliki kreatifitas yang lebih untuk menyongsong berkat- berkat dari Allah. Dan PASTI berkat akan dicurahkan melimpah, mengalahkan segala ketakutan dan rasa kuatir. 

SALAM PENUAIAN, TUHAN YESUS MEMBERKATI !





Jumat, 01 Juni 2012



TUHAN YESUS AKAN MEMBAPTIS BUMI !

Oleh : Pdt Peter BS/HM

Waktu ini kita melihat betapa banyaknya bencana terjadi, dari tsunami yang memakan korban ratusan ribu jiwa, gempa bumi yang menelan ribuan jiwa, gunung meletus, luapan lumpur panas, bahkan munculnya berbagai macam penyakit. Semuanya itu seijin Tuhan untuk menyadarkan betapa rapuhnya kebanggaan dunia ini. Bila bencana terjadi, harta yang ditimbun berpuluh-puluh tahun bisa musnah seketika. Bila bencana terjadi orang bisa menjadi korban tidak pandang miskin atau kaya. Tidak pandang pejabat atau pengemis, tidak pandang orang besar atau kecil kalau terkena bencana akan sama saja. Saat orang mengerang kesakitan, saat orang meregang nyawa dan meninggal semuanya akan sama saja. 

Namun ada SATU HAL PASTI yang akan MEMBUAT BEDA. Yaitu bahwa Allah sanggup meluputkan anak-anak yang dikasihiNya dari berbagai bencana dan derita. 

BAPTISAN YANG BENAR dan ROHANI akan mampu meluputkan manusia dari bencana-bencana besar yang melanda bumi. Dengan cara-caraNya yang ajaib Dia akan memilih anak-anak yang dikasihiNya untuk diselamatkan, walau DITENGAH-TENGAH BENCANA. 

Berfirmanlah TUHAN:”Aku akan menghapuskan manusia yang telah kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa aku telah menjadikan mereka”. Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan. (Kejadian 6:7-8 ) 

Seperti pada jaman Nabi Nuh, maka Allah mengijinkan dunia dilanda bencana besar AIR BAH, yang meliputi seluruh bumi. Allah melakukan hal itu karena manusia yang diciptakannya sudah RUSAK MORALNYA. 

“Adapun bumi itu telah rusak dihadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak” ( Kejadian 6:11-12 ) 

Al Kitab mencatat bahwa bencana yang bersekala besar itu selalu terjadi bila bumi sudah penuh kekerasan dan menjalani hidup yang rusak. Tidak bisa disangkal lagi dan harus menjadi pelajaran untuk kita sekarang. Kehidupan macam apa yang dilakukan oleh orang-orang yang tertimpa bencana besar. Apakah mereka orang-orang baik? Apakah mereka orang orang yang suci? Apakah mereka orang-orang yang cinta damai dan kasih sayang? Apakah mereka orang-orang yang dekat denga TUHAN YESUS?. Tidak perlu dijawab tapi Renungkan dan fikirkan semua itu. 

Allah tidak pernah melaknat orang-orang yang hidup suci, benar dan Kudus. 

BAPTISAN itu sesungguhnya adalah SAAT ALLAH MEMBINASAKAN KEJAHATAN dan memberi hidup pada orang orang kudusNya. Baptisan masal air bah pada jaman Nabi Nuh bertujuan membinasakan orang-orang dengan kejahatannya dan memberi hidup pada orang-orang benar yang disayangiNya. 

Selanjutnya juga ada pelajaran indah Ketika Bangsa Israel dibawa oleh Nabi Musa menyeberangi Laut Teberau. Pada saat itu juga terjadi BAPTISAN MASAL. Israel yang dipimpin Nabi Musa adalah orang yang benar dan kudus, dan mereka selamat menyeberangi laut teberau. Akan tetapi Firaun dan bala tentaranya yang jahat penuh hawa nafsu, amarah, geram binasa di Laut Teberau. 

Apakah air Bah pada jaman nabi Nuh itu bencana? Apakah laut Teberau yang membinasakan Firaun bersama bala tentaranya itu juga bencana?. Tentu bagi Nuh air bah itu bukan bencana, tetapi bagi orang-orang jahat yang dibinasakan maka itu adalah bencana. 

Tentu juga bagi Israel Laut Teberau bukanlah bencana, bahkan merupakan peluang keselamatan. Namun bagi Firaun dan bala tentaranya maka laut Teberau adalah suatu bencana yang dahsyat dan mengerikan. 

Itu adalah BAPTISAN DALAM SEKALA BESAR. Sedangkan dalam tubuh kita masing-masing ada BAPTISAN dalam arti kecil dalam arti Rohani. 

Baptisan itu pada hakekatnya adalah saat seseorang bisa membinasakan sifat-sifat jahat dan rusak ( seperti sifatnya orang-orang jaman Nabi Nuh ) saat seseorang bisa membinasakan sifat amarah, geram dan jahat (seperti sifat Firaun dan bala tentaranya). Untuk kemudian hidup suci seperti Nabi Nuh dan hidup taat kepada Allah seperti Nabi Musa dan pengikutnya (Israel ). 

Baptisan bukanlah masalah dengan apa atau bagaimana liturgi atau cara baptisan. Sebab babtisan macam apapun kalau pada akhirnya melahirkan orang-orang yang tetap berbuat jahat dan dosa, maka itu adalah baptisan yang salah. Namun baptisan dengan cara apapun juga bila pada akhirnya melahirkan orang-orang yang berkarakter benar, suci, kudus dan berhati nurani baik, maka itu adalah baptisan yang benar. Jadi tidaklah bijaksana jika masalah liturgi baptisan menjadi perdebatan dikalangan gereja-gereja saat ini. Tuhan katakan bahwa segala sesuatu itu hendaklah dilihat dari buah-buahnya. Juga Petrus pernah katakan bahwa BAPTISAN itu sekedar kiasan dari suatu proses orang yang bertobat yaitu meninggalkan sifat-sifat jahatnya dan selanjutnya hidup baru dalam Roh dan Kebenaran. 

“Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah- oleh kebangkitan Yesus Kristus”( 1 Petrus 3:21 ) 

HIKMAH TERPENTING dari makna baptisan adalah: 

BILA ORANG SUDAH BISA MEMATIKAN/MEMBINASAKAN SIFAT-SIFAT JAHAT DAN DOSANYA, MAKA SUDAH PASTI ALLAH TIDAK AKAN MENGHUKUM DENGAN BENCANA. NAMUN BILA MANUSIA MEMUPUK NAFSU DAN KEJAHATAN MAKA ALLAH AKAN MENDATANGINYA DENGAN BENCANA YANG TAK TERDUGA-DUGA

SALAM PENUAIAN, TUHAN YESUS MEMBERKATI !

Rabu, 30 Mei 2012



RAHASIA PINTU GERBANG SURGA
( Memerangi roh “lumpuh dan pengemis”)


Oleh : Pdt Peter BS/HM 

Melalui Pengajaran rahasia Pintu Gerbang Bait Suci Allah seperti tertulis dalam Keluaran 38:18-19. Maka bisa diambil beberapa makna rohani yang terkandung di dalamnya. 

Pada Jaman Nabi Musa maka Tabernakel/Bait Suci itu merupakan tempat ibadat Israel di Padang gurun ( waktu Israel Mengungsi ). Pada saat itu setiap orang yang masuk pintu gerbang Bait Suci, berarti dia berpindah dari suasana Padang Gurun yang ganas ke dalam suasana yang aman, damai dan penuh keselamatan dari Allah. 

Kemudian dalam arti Rohani untuk Kita yang hidup di jaman Perjanjian Baru, Pintu Gerbang memiliki arti: 

1. Saat seseorang Pertama Kali memahami arti Keselamatan, menerima dan percaya Tuhan Yesus Kristus melalui keempat Injil: Matius,Markus, Lukas dan Yohanes. 

2. Saat seseorang pertama kali tergembala dengan benar. 

3. Saat seseorang pertama kali rela bersekutu dengan proses sengsara, kematian, kebangkitan, dan Kemuliaan Kristus. Bahwa mengikut Tuhan itu ada saatnya sengsara, tetapi ada saatnya untuk bangkit, dan akhirnya ada saatnya untuk dimuliakan. 

4. Saat seseorang mulai bisa belajar memberikan persembahan yang terbaik bagi TUHAN. Ini dilakukan sebagai tanda/ungkapan bahwa seseorang tunduk kepada kepemimpinan Allah dalam hidupnya. 


Sedemikian dalam dan dahsyat Pengertian mengenai Pintu Gerbang Bait Suci, yang menggambarkan Fondasi iman Kekristenan yang benar. Bila orang memiliki fondasi kekristenan seperti kriteria yang ditunjukkan oleh detailnya Pintu Gerbang Bait Suci maka dia akan menerima berkat-berkat yang dahsyat dalam hidupnya, seperti tertulis dalam --- 

Mazmur 23. Berkat-berkat, perlindungan dan pemeliharaan dari Allah akan dicurahkan luar biasa atas hidupnya. 

Ada suatu pelajaran yang sangat indah, yang ditulis dalam Kisah Para Rasul 3:1-10. Disana diceritakan bahwa Petrus menyembuhkan seorang laki-laki yang lumpuh yang pekerjaannya tiap hari meminta-minta di Pintu Gerbang Bait Suci. 


“Di situ ada seorang laki-laki yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama gerbang indah untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk kedalam Bait Allah” ( Kis 3:2 ) 


Ayat-ayat itu sebenarnya menggambarkan kondisi rohani orang-orang Kristen akhir jaman. Yaitu orang-orang yang fondasi kekristenannya tidak benar karena tidak memahami arti Pintu Gerbang. Maka dia akan terkena penyakit rohani “lumpuh dan pengemis” 

Ciri orang yang lumpuh rohaninya adalah kalau mendatangi Pintu Gerbang Bait Allah ( beribadah ) harus diusung/didorong-dorong. Seperti dialami oleh seorang laki-laki dalam Kisah Rasul 3:2. 
Orang yang lumpuh rohaninya itu belum memiliki rasa tanggung-jawab dalam ibadahnya. Sehingga kalau ibadah harus dipaksa-paksa, atau dijemput. 

Sedangkan orang yang tidak lumpuh rohaninya dia akan datang beribadah sekalipun tidak disuruh. Akan berusaha dan timbul kemauan yang kuat untuk beribadah sekalipun tidak dijemput atau tidak dipaksa. Orang yang tidak lumpuh rohaninya akan memiliki kemandirian untuk aktif beribadah. 

Selanjutnya orang yang tidak memiliki Fondasi kekristenan dengan benar, tidak memahami rahasia Pintu Gerbang Bait Suci juga akan terlanda suatu penyakit rohani yang lain yaitu :”roh pengemis” 

Karena tidak memahami rahasia Pintu Gerbang Bait Suci maka orang tidak beribadah dengan benar, tidak tergembala dengan benar serta tidak mendapat jaminan dalam berkat-berkat ajaib dari Allah. Akibatnya hidupnya akan selalu berkekurangan baik secara jasmani maupun rohani. 

Diceritakan dalam Kisah Rasul 3:2, bahwa orang lumpuh itu bila datang ke Bait Suci adalah untuk mengemis. Ini mengandung arti rohani, orang yang tidak memahami Rahasia Pintu Gerbang Bait Suci, kalau beribadah maka ada motifasi lain yang mendasarinya. Motifasinya adalah sekedar untuk mendapatkan sekeping-dua keping uang. Bukan untuk beribadah. Banyak orang yang datang ke gereja tapi niatnya untuk mencari relasi bisnis, datang ke gereja untuk mencari belas-kasihan orang. Ini satu motifasi yang salah yang mengakibatkan seseorang akan dilanda “roh pengemis” dalam hidupnya. 

Oleh karena itu Rasul Petrus, yang diurapi Tuhan menghardik karakter lumpuh dan pengemis ini. Bila ingin benar-benar beribadah maka milikilah Fondasi Kekristenan yang kuat, Pahamilah rahasia pintu Gerbang Bait Allah. 

Maka dijamin Dalam Nama Tuhan Yesus, orang yang beribadah dan memahami rahasia Pintu Gerbang Bait Allah akan diberkati. Disembuhkan dari penyakit rohani “lumpuh dan pengemis”. 

Rasul Petrus yang diurapi Roh Kudus justru tidak mau memanjakan laki-laki lumpuh dan pengemis itu dengan membopong dia atau memberi harta kepadanya. 

Tetapi Petrus berkata:”emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus orang Nazaret itu berjalanlah!”( ayt 6 ) 

Petrus mengajarkan Kuasa Allah. Tidak perlu menjemput dan mengiming-imingi harta kepada jemaat agar datang beribadah. Tapi bila Jemaat memiliki fondasi iman yang teguh, memahami rahasia Pintu Gerbang Bait Suci maka mujijat akan dicurahkan, penyakit akan dilenyapkan, kemiskinan akan dihalau dan sukacita dari Allah akan turun. 


SALAM PENUAIAN, TUHAN YESUS MEMBERKATI ! 

Senin, 28 Mei 2012


Dalam Lindungan YANG MAHA TINGGI 

Oleh : Pdt Peter BS/HM 


Orang yang duduk dalam lindungan Yang Maha Tinggi dan bermalam dalam naungan Yang Maha Kuasa akan berkata kepada TUHAN:”Tempat pelindunganku dan kubu pertahananku, Allahku yang kupercayai”. (Mazmur 91:1-2) 

Duduk dalam lindungan Yang Maha Tinggi, adalah orang yang Beribadah kepada Allah dengan benar. Orang yang beribadah dengan benar adalah orang-orang yang dilindungi Allah. 

Mungkin orang bisa melindungi rumah, dan hartanya dengan tembok yang tebal dan tinggi. Tetapi itupun sia-sia bila tidak dalam lindungan Allah. Mungkin orang bisa menyimpan hartanya rapat-rapat dalam brangkas tujuh lapis, atau dalam rekening tersembunyi namun itupun akan bobol kalau tidak dalam lindungan Allah. Orang juga bisa berlindung dari terik matahari dan hujan dalam mobil yang mewah, namun kenyamanan itupun akan sirna bila tidak dalam lindungan Allah. Bahkan orang juga bisa membentengi kesehatan dirinya dengan ilmu-ilmu kesehatan dan ilmu-ilmu kedokteran yang super canggih, namun itu juga sia-sia jika tidak berada dalam lindungan Allah. 

Banyak orang yang rumahnya berpagar tinggi namun tetap bisa dibobol penjahat. Banyak orang yang menimbun harta dalam secara rapi dan sangat tersembunyi, namun itupun akan jebol karena menghadapi masalah-masalah dan pencobaan-pencobaan yang tak terduga. 

Banyak orang yang merasa nyaman dan terlindung saat dia berada dalam mobil mewahnya. Namun itupun bisa berubah menjadi bencana seketika, bila tidak dilindungi Tuhan. Banyak orang yang pandai dengan ilmu kedokteran hingga menyendang gelar Profesor, Doktor, dokter dan sebagainya. Namun ketika dokter itu sendiri sakit diapun akan bergantung pada Allah sepenuhnya. Belum tentu seorang ahli jantung ( cardiologist ) mampu menyembuhkan sakit jantung bila dia sendiri yang terkena. Belum tentu seorang specialis paru mampu menyembuhkan kanker paru bila dia sendiri yang mengalaminya. 

Manusia sebetulnya sering merasa gagah/hebat karena belum pernah mengalami ujian atau pencobaan yang besar. Pada saat seseorang mengalami ujian besar, dia akan tahu bahwa Allah- adalah sumber segala kekuatan. Tak ada lagi yang bisa diharapkan selain Allah. 

Dan satu sarana untuk mendapatkan perlindungan Yang Maha Tinggi adalah dengan DUDUK BERIBADAH dengan benar. Mulai melatih diri dan mendisiplinkan diri beribadah dan tergembala dengan benar. 

“latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal”( 1 Timotis 4:7-8) 

Bila diselidik sebenarnya orang-orang yang sering mendapatkan musibah dan bencana, kebanyakan adalah mereka yang tidak sungguh-sungguh beribadah dengan benar. Kadangkala beribadah dengan motifasi yang salah. Kadangkala beribadah juga namun tidak memahami makna ibadah dan penggembalaan yang sesungguhnya. 

Padahal bila kita memahami hakekat ibadah dan penggembalaan, berani mengambil sikap tegas untuk tidak hanyut oleh kebiasaan duniawi. Kita akan betul-betul meraih mujijat Allah. 

Saudaraku yang dikasihi Tuhan, marilah kita wujudkan Penggembalaan dan ibadah yang benar. Ibadah yang sangat dikenan Allah. Belajarlah disiplin dalam ibadah, belajarlah berani mengambil sikap. Belajarlah untuk tidak ada alasan untuk meninggalkan ibadah .Berusahalah dan Tuhan pasti memberi kemampuan. Selanjutnya TUHAN BERJANJI BAHWA: 

“Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku yang kupercayai” 

Bermalam dalam naungan yang Maha Kuasa, artinya adalah orang yang memiliki ketenangan sikap karena didasari rasa PERCAYA KEPADA ALLAH. 

Ini digambarkan sebagai orang yang bermalam (tidur). Orang yang tidur adalah orang yang, tenang, tidak memiliki nafsu-nafsu jahat. 

Sekalipun Perampok sadis, pembunuh berdarah dingin, raja tega, namun kalau LAGI TIDUR hilanglah nafsu-nafsu jahatnya itu. Mana ada orang tidur ngelindur bangun dan merampok. Mana ada orang tidur terangsang nafsu syahwatnya sekalipun didekatnya ada goyang ngebornya si “inul”. Mana ada orang tidur terangsang nafsu makannya ketika didekatnya ada sate atau makanan yang enak-enak. 

Jadi bermalam dalam naungan yang Maha Kuasa adalah orang-orang yang memiliki penyerahan total kepada Allah. Bersikap tenang dalam menghadapi segala sesuatu karena rasa percayanya kepada Allah. 

Allah tidak suka dengan orang yang mudah panik (gupuh), sedikit-sedikit bingung. Allah tidak suka orang yang karena panik/ habis pikir kemudian kehilangan akal sehat kemudian melakukan hal-hal buruk. Bingung karena ekonomi kemudian mengambil jalan pintas: mencuri, merampok, menipu, menjual narkoba, menjual diri atau melakukan pekerjaan-pekerjaan yang rendah dan nista. 

Kalau sedang panik tertekan ekonomi, bekerjalah dengan cara Allah: Malam sembahyang, siang bekerja keras segala pekerjaan yang positif. Maka pertolongan Allah akan datang. 

Saudara pernah melihat para pendekar silat yang berilmu tinggi: Sikapnya sangat tenang sekalipun ditengah-tengah keributan. 

Demikian pula orang yang Berilmu Tinggi di dalam Tuhan, mereka akan memiliki ketenangan dan penyerahan kepada Tuhan, bahkan saking tenangnya digambarkan seperti orang yang bermalam (tidur). Tapi justru orang-orang inilah yang akan memperoleh BERKAT dan KEMENANGAN: 

“Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah sebab IA MEMBERIKANNYA KEPADA YANG DICINTAI-NYA PADA WAKTU TIDUR”  ( Mazmur 127:2) 



SALAM PENUAIAN, TUHAN YESUS MEMBERKATI !

Minggu, 27 Mei 2012

Bersukacita karena TUHAN


dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. ( Mazmur 3;4 )

Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;( Mazmur 37;5 )

Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.
( Mazmur 37;6  )

Biasanya orang bersukacita karena uangnya banyak, orang bersukacita karena sehat, orang bersukacita karena hal-hal duniawi lain yang sebetulnya kurang sesuai dengan tuntutan Al Kitab.

Al Kitab menghendaki, sekalipun orang memiliki harta kekayaan yang melimpah namun bila dia bergembira-ria dan bersuka-cita hendaklah sukacitanya itu karena TUHAN.

Orang yang bisa bergembira karena TUHAN dijamin oleh Firman akan mendapatkan apa yang diinginkan hatimu.

Kadang orang tidak mendapatkan apa yang diinginkan hatinya. Itu suatu petunjuk dan cerminan kalau selama ini sukacita dan kegembiraannya adalah salah. Belum seperti sukacita yang dikehendaki TUHAN. Sukacitanya adalah sekitar masalah duniawi dan hawa nafsu. Karena kegembiraanya adalah perkara duniawi maka keinginan hatinya tidak diluluskan oleh TUHAN.

Banyak orang Kristen yang menjadi kecewa dengan kekristenannya karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan hatinya.

Ini bisa terjadi karena cara berfikir orang Kristen masih sama dengan cara berfikir duniawi. Yang membuat gembira orang Kristen masih sama dengan apa yang membat gembira orang dunia. Ini salah satu penyebab keinginan orang Kristen tidak dipenuhi oleh TUHAN.

TUHAN menginginkan anak-anakNya bila bersenang-senang, bersukacita bersorak-sorak kegirangan bukan karena perkara dunia, tetapi hanya karena TUHAN SAJA.

Ini merupakan pelajaran rohani sekaligus seni menata hati. Bagaimana seharusnya kita berfikir dan merasakan dalam hati kita bahwa sukacita kita itu hanya satu yaitu karena TUHAN saja.

Dalam prakteknya memang sangat sulit karena kita selalu bersinggungan dengan kebahagian dan sukacita duniawi yang kadang-kadang kita sulit membedakannya dengan sukacita karena TUHAN.

Begitu mendapat berkat banyak orang menjadi sangat girang, beli ini dan itu, makan makanan yang lezat-lezat, membeli mobil, rumah atau kendaraan baru, kemudian tertawa-tawa lepas. Ini sering dikira bergembira karena TUHAN. Padahal bukan.

Atau orang begitu bangga karena badannya yang sehat tidak pernah sakit. Atau bangga punya suami ganteng atau isteri yang cantik. Punya anak-anak yang manis-manis, pintar. Kemudian bergembira ria. Tapi apakah itu juga bergembira karena TUHAN.

Hakekat gembira karena TUHAN itu tanpa syarat dan tidak melihat kondisi. Orang miskinpun kalau karena Tuhan bisa bergembira ria. Bahkan orang yang sedang sakitpun kalau karena TUHAN akan bisa bergembira ria.

Maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.( Yesaya 58:14)

TUHAN memberi jaminan kepada orang yang bisa MENGATUR HATINYA untuk bergembira karena TUHAN.

Orang yang bisa bergembira karena TUHAN juga akan bisa memiliki penyerahan kepadaNya untuk seluruh kehidupannya.

Bila kita menyerahkan hidup kita pada TUHAN maka Dia akan bertindak ganti kita.

Sering kali orang Kristen seperti anak kecil di pangkuan orang tuanya. Meronta-ronta, berontak kesana kemari menuruti keinginannya sendiri yang terkadang bisa membahayakan dirinya sendiri. Bila anak meronta-ronta terus maka orang tua akan semakin susah mengarahkannya untuk memberinya makanan atau minuman.

Demikian pula kalau orang Kristen berontak kesana-kamari mengikuti keinginannya sendiri. Maka semakin sulit TUHAN mengarahkannya untuk memberinya sumber-sumber berkat.

Sebenarnya segala macam niat, keinginan hawa nafsu untuk menjadi kaya untuk memiliki ini dan itu, untuk merasakan kenikmatan dunia adalah penyebab orang Kristen menjadi menjadi seperti orang duniawi, semuanya karena dorongan untuk memenuhi hawa nafsu. Akhirnya menjadi tamak serakan dan sejenisnya serupa dengan keadaan orang-orang dunia.

Dan segala macam kenikmatan dunia itu sebenarnya bukanlah KEINGINAN HATI  seperti yang tertulis dalam Mazmur 37:4

dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.

(Psa 37:4)  Delight thyself also in the LORD; and he shall give thee the desires of thine heart.(Heb:mish-aw-law ‘  labe)

Apa sebenarnya yang disebut keinginan hati/ the desires of thine heart.(Heb:mish-aw-law ‘  labe) Adalah keinginan yang tulus suci untuk menuruti perintah TUHAN.

Jadi maksud TUHAN memberikan kepadamu keinginan hatimu adalah: Memberikan kepada kita segala sesuatu yang membuat kita lebih dekat kepadaNya. Memberikan kepada kita segala sesuatu yang terbaik menurut pandanganNya. Sehingga dalam kondisi apapun kita selalu dekat kepadaNya.

Inilah keinginan hati nurani setiap orang, yang seiring juga dengan keinginan Roh Kudus.

Tentulah hati kita selalu ingin dan berseru supaya dekat kepada Allah, tetapi keinginan hawa nafsu sering kali menghambat berkat-berkat Allah.

SALAM PENUAIAN, TUHAN MEMBERKATI !
Pdt Peter BS/HM

Selasa, 22 Mei 2012

PERCAYA DAN DIPERCAYA
Oleh: Pdt Peter BS/HM

(Mat 16:17) Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.

(Mat 16:18) Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.

(Mat 16:19) Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."

Dalam Matius 16: 13-20 dikisahkan mengenai dialog Tuhan Yesus dengan Simon Petrus. Yang pada intinya adalah Tuhan ingin mengetahui kadar iman dan kepercayaan kepada murid-murid disekelilingNya, dan teristimewa kapada Petrus.

Dan ternyata Petrus berani memiliki Pengakuan Iman Percayanya kepada Yesus yang adalah Mesias. Dimana ketika itu banyak orang/bahkan muraid yang bimbang tentang Yesus. Ada yang menganggapnya Yohanes Pembaptis, ada yang menganggap Elia ada yang menganggap Yeremia atau Yesus adalah salah seorang dari antara para nabi.

(Mat 16:13) Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?"

(Mat 16:14) Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."

Sebetulnya pengakuan murid-murid lain selain Petrus waktu itu membuat Tuhan Yesus Kecewa. Karena murid-murid sendiri masih bimbang tentang siapa Yesus. Bahkan menyetarakan Yesus dengan Elia, Yeremia, Yohanes Pembaptis, atau menyetarakan Yesus dengan Para Nabi.

Itulah penyebab murid-murid lain tidak mendapatkan Kunci Kerajaan Surga. Tidak dipercaya untuk menjadi Fondasi Jemaat Allah. Itu juga yang menjadi penyebab mengapa alam maut membayang-bayangi murid-murid lain selain Petrus.

Dan yang menjadi penyebabnya adalah karena murid-murid lain menyetarakan Yesus dengan Elia, Yeremia, Yohanes Pembaptis atau menyetarakan Yesus dengan para Nabi.

Sedangkan Petrus dengan berani mengatakan Bahwa Yesus Adalah Mesias Anak Allah Yang Hidup:

(Mat 16:15) Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"

(Mat 16:16) Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"

Pengakuan semacam inilah yang ditunggu oleh Tuhan Yesus Kristus. Dan dengan pengakuan ini Petrus Layak menerima tiga berkat besar

1. Diatas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu ( Matius 16:18 )
2. Tidak akan dikuasai oleh alam maut/kengerian maut (ayat 18)
3. Diberi Kunci kerajaan Surga

Dari ayat-ayat tersebut mengandung suatu pelajaran penting; Jangan sekali-kali menyetarakan Yesus dengan Para Nabi. Sebab kalau itu ada dalam pikiran orang Kristen maka mereka tidak akan menerima tiga perkara besar seperti yang diterima Petrus.

Bila orang Kristen menyetarakan Yesus dengan Para Nabi maka tidak ada bedanya dengan orang-orang dunia. Dan yang akan terjadi adalah tidak akan pernah dilawat oleh mujijat Allah.

1. Orang yang menyetarakan Yesus dengan Para Nabi tidak akan dipercaya Pekerjaan Besar, sehingga hidupnya selalu kerdil dan tidak bertumbuh.
2. Orang yang menyatarakan Yesus dengan Para Nabi akan dibayang-bayangi oleh alam maut. Ketakutan dan kengerian akan selalu membayang-bayangi.
3. Orang yang menyetarakan Yesus dengan Para Nabi tidak akan dipercaya oleh Allah untuk dipercaya kunci Sorga.

Sebaliknya orang yang mengaku bahwa Yesus adalah Mesias Anak Allah Yang Hidup maka dia akan:

1. Dipercaya pekerjaan-pekerjaan besar, kesksesan dan keberhasilan akan selalu menyertainya.
2. Akan dihindarkan dari kengerian maut. Kengerian maut itu bisa terjadi karena : sakit penyakit, bencana alam, kecelakaan, ataupun ancaman orang jahat yang ingin membunuh, atau karena peperangan. Jemaat yang percaya sepenuh hati bahwa Yesus adalah Mesias akan dihindarkan dari kengerian-kengerian maut itu.
3. Akan diberi Kunci Sorga. Artinya keberhasilan dan masa depannya akan dijamin Tuhan dan PASTI mendapat solusi jalan keluar terbaik ketika menghadapi masalah berat.

Saudaraku yang dikasihi Tuhan belajarlah seperti Petrus untuk bisa PERCAYA, kepada Tuhan, kepada suami, kepada isteri, kepada rekan-rekan kerja.

Disamping itu harus belajar menjadi orang yang BISA DIPERCAYA. Jangan sampai kalau sudah mendapat kepercayaan kemudian diselewengkan, mengkhianati kepercayaan yang Tuhan berikan. Mengkhianati kepercayaan yang suami/isteri berikan. Mengkhianati kepercayaan teman. Karena pengkhianatan terhadap kepercayaan adalah penghambat berkat Allah.

SALAM PENUAIAN, TUHAN MEMBERKATI !