Kamis, 18 Juli 2013

KUNCI-KUNCI KEMENANGAN

Oleh :Ps Peter BS



“Inilah Firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. Aku tahu segala pekerjaanmu; Lihatlah Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun……”(Wahyu 3;7-8 )

         
KUNCI adalah satu benda kecil yang sangat spesial, yang bermanfaat untuk membuka barang-barang besar. Orang yang memiliki kunci adalah orang yang berkuasa atas barang-barang besar yang tersembunyi. Barang siapa tidak memegang kunci tidak akan bisa membuka barang-barang yang besar dan berharga. Kunci juga dibikin dengan lekuk-lekuk yang rumit sehingga sulit untuk dipalsu.
            
Demikian pula secara rohani Tuhan sebenarnya sudah memberikan kepada kita kunci-kunci keberhasilan dan kunci-kunci kemenangan.

            
Kunci-kunci kesehatan, kunci-kunci berkat, kunci-kunci kedudukan dan kemuliaan semuanya sudah Tuhan berikan.
Masalahnya sekarang; Apakah kita sudah menggunakan dan menerapkan kunci-kunci itu?. Atau apakah kita lupa menggunakan kunci-kunci itu?. Atau bahkan apakah kita kehilangan kunci-kunci itu?.
            
Orang sekalipun punya motor atau mobil, bila lupa membawa kunci juga tidak akan bisa naik. Orang sekalipun punya lemari besar untuk menyimpan barang-barang berharga tapi kalau lupa kuncinya juga akan kesulitan mengambil. Lebih-lebih kalau kunci itu sampai hilang atau ketlingsut  akan lebih repot lagi.
            
Jemaatpun demikian. Kadang lupa kalau punya KUNCI SURGA, kadang lupa kalau punya MUTIARA BERHARGA. Kadang lupa kalau kita itu sudah DIBERKATI, SEHAT DAN KAYA. “Ya begitulah, seperti orang yang lupa menaruh kunci”.
            
Orang kelupaan menaruh kunci motor saja bingung nggak karu-karuan. Apalagi kalau sedang lupa sama kunci-kunci surga pasti hidupnya juga jadi bingung, pusing tujuh keliling.
            
Jadi bingung kok lamaaa…! nggak dapat berkat. Sampai bingung pusing tujuh keliling. Eh selidik-punya selidik ternyata lupa nggak pernah memakai KUNCI BERKAT. Ya jelas, berkatnya jadi seret.
            
Jadi bingung kok sakit-sakitan terus. Eh setelah koreksi diri, menyelidiki diri ternyata benar banyak dosa-dosa terselubung yang nggak pernah terselesaikan. Ternyata lupa bersekutu dengan Tubuh dan darah Tuhan. Lupa melakukan pertobatan dengan benar.
            
Jadi bingung kok pangkat/derajatnya nggak naik-naik. Setelah selidik-punya selidik ternyata hidupnya gagal menjadi TERANG.

Berikut saya angkat kembali ayat-ayat kunci kemenangan kita. Sekedar untuk menyegarkan fikiran kita tentang janji Tuhan. Ini adalah kunci-kunci yang barangkali sering terlupakan. Dan bila lupa ciri khasnya adalah membuat kita pusing.

1.    Kunci Kesabaran
“Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya melebihi orang yang merebut kota” (Amsal 16;31)

2.    Kunci Menabur dan Menuai

“Orang yang menabur sedikit akan menaui sedikit juga, dan orang yang menabur banyak akan menuai banyak juga”(2 Korintus 9: 6 )

3. Kunci Berkat Berkelimpahan

“Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumahKu dan ujilah Aku, Firman Tuhan semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan” ( Maleakhi 3;10 )

4.Kunci Kesehatan

“Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata;”Inilah tubuhKu, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!”. Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata:”Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darahKu; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku”  (1 Korintus 11;23-26 )

Bahkan semua Firman Tuhan sebenarnya adalah kunci kemenangan bagi kita. Bila kita melakukannya maka kita pasti akan berhasil dan menemukan berkat-berkat yang besar.
            
Firman Tuhan menjadikan kita memiliki iman yang hidup, memiliki cita-cita dan suatu impian yang pasti.
            
Firman Tuhan mengajari kita berbuat, mempraktekkannya dan bila kita mempraktekkannya kita tidak akan dikecewakanNya.
            
Biasakan memiliki target dan cita-cita dalam kehidupan ini. Dan gambarkan cita-cita (impian) itu secara pasti dan lakukan dengan iman di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Maka saudara akan dijadikanNya berhasil.
            
Tuhan tidak suka dengan orang yang tidak punya VISI dan impian. Karena akan menjadikan orang malas dan berkedok kepada penyerahan kepada Allah.
            
Tuhan sangat menyukai orang-orang yang kreatif dalam menyongsong berkat-berkatNya. Para Nabi dan Para Rasul menjadi sukses dan berhasil dimulai dari mimpi dan visi. 
            
Jemaat yang dikasihi Tuhan milikilah VISI untuk masa depanmu, pekerjaanmu, keluargamu. Maka Tuhan akan membawa saudara menggapai impian iman tersebut. Tuhan sudah memberikan kunci-kuncinya, pakailah dan gunakan itu, PASTI TUHAN MEMBERKATI !!!!

Selasa, 09 Juli 2013

KISAH NADAB DAN ABIHU
Oleh Pdt Peter BS/HM



(Lev 10:1)  Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asing yang tidak diperintahkan-Nya kepada mereka.

(Lev 10:2)  Maka keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan TUHAN.

API ASING adalah motifasi dan tendensi yang keliru di dalam memberikan persembahan kepada TUHAN. Jangan sampai persembahan-persembahan kita dinyalakan/digerakkan oleh API ASING. Yaitu suatu keinginan lain yang tidak suci, yang tidak tulus dan motifasi-motifasi terselubung yang tidak baik. Ada yang karena supaya kelihatan wah.., ada lagi yang karena perhitungan "bisnis" kepada TUHAN..karena dengan memberi persembahan dia sudah menghitung-hitung, berkat yang bakal diterima setelah memberikan persembahan.

Sebab orang yang API ASING ketika memberikan pesembahan dia terancam KEMATIAN ROHANI..Seperti Nadab dan Abihu.

Orang yang mati rohani itu ditandai dengan sifat "kecewa kepada TUHAN" sudah susah payah memberiakn sesuatu untuk pekerjaan TUHAN, tapi tidak pernah ada lawatan Tuhan yang menjamah atas hidupnya.

Selanjutnya yang lebih berbahaya lagi adalah AUDIT TERHADAP PERSEMBAHAN. Dimana orang memberi persembahan kepada TUHAN tetapi menempatkan diri seperti KREDITOR. Dilihat terus, dibolak-balik bahkan sesungguhnya tidak rela, karena masih ingin menikmatinya.

Seperti kisah anak-anak IMAM ELI 1 Samuel 2: 2-17:

(1Sa 2:12)  Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN,

(1Sa 2:13)  ataupun batas hak para imam terhadap bangsa itu. Setiap kali seseorang mempersembahkan korban sembelihan, sementara daging itu dimasak, datanglah bujang imam membawa garpu bergigi tiga di tangannya

(1Sa 2:14)  dan dicucukkannya ke dalam bejana atau ke dalam kuali atau ke dalam belanga atau ke dalam periuk. Segala yang ditarik dengan garpu itu ke atas, diambil imam itu untuk dirinya sendiri. Demikianlah mereka memperlakukan semua orang Israel yang datang ke sana, ke Silo.

(1Sa 2:15)  Bahkan sebelum lemaknya dibakar, bujang imam itu datang, lalu berkata kepada orang yang mempersembahkan korban itu: "Berikanlah daging kepada imam untuk dipanggang, sebab ia tidak mau menerima dari padamu daging yang dimasak, hanya yang mentah saja."

(1Sa 2:16)  Apabila orang itu menjawabnya: "Bukankah lemak itu harus dibakar dahulu, kemudian barulah ambil bagimu sesuka hatimu," maka berkatalah ia kepada orang itu: "Sekarang juga harus kauberikan, kalau tidak, aku akan mengambilnya dengan kekerasan."

(1Sa 2:17)  Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN.

Pelajaran yang kita ambil dari ayat-ayat diatas adalah supaya kita bisa memberikan persembahan kepada TUHAN dengan hati yang tulus muni. Tanpa ada api asing yang membakar/menggerakkannya. Biarlah semuanya karena API ROH KUDUS yang menggerakkannya. Maka persembahan yang demikian akan sangat efektif, mampu menciptakan mujijat-mujijat besar. Jangan seperti anak-anak Harun ( Nadab dan Abihu), yang menggunakan api asing ( arti rohaninya adalah motifasi terselubung ) dibalik persembahan. Juga jangan seperti anak-anak Eli yang suka mungucik, dan menginginkan kembali ( dengan tidak rela memberi persembahan) sehingga anak-anak eli disebut sebagai orang-orang dursila, (1Sa 2:12) .

Marilah kita belajar memiliki sikap hati yang benar ketika memberikan persembahan, yang merupakan wujud kecintaan kita kepada TUHAN YESUS..

SALAM PENUAIAN TUHAN YESUS KRISTUS MEMBERKATI !

Pelayanan Yang Membawa Pada Kehidupan

( Kematian itu memang ada tetapi saya tidak mengajarkan jemaat membayangkan tentang kematian )

Oleh : Pdt Peter BS/HM

Betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh. Sebab jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu mulia , betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin 
kepada pembenaran ( 2 Korintus 3;8-9 )

VISI Pelayanan kita kedepan sudah jelas, yaitu pembenaran dan kehidupan. Setiap saat kita mengalami penyucian dan pembenaran melalui Firman Tuhan. Juga sering melalui kejadian yang kita alami Tuhan sedang melakukan pembenaran. Selanjutnya buah dari pembenaran yang dilakukan oleh Tuhan adalah kehidupan, pemulihan kesehatan dan pemulihan berkat.


Pembenaran adalah koreksi dari Maha Guru kita Tuhan Yesus Kristus. Seorang murid yang baik akan bergembira dan senang manakala gurunya menunjukkan kesalahan dan mengajari yang benar. Justru patut dipertanyakan mental seorang murid bila dikoreksi dan dibenarkan oleh gurunya kemudian malah menyalahkan gurunya dan membenci gurunya.

Kita semua sedang belajar untuk mencapai hidup dan hidup yang kekal. Dan seluruh motivasi dan arah kita dalam melayani Tuhan adalah mencapai dan meraih kehidupan. Pelayanan yang membawa kepada hidup ini dipimpin oleh Roh Kudus. Dia yang akan membawa kita kepada kemenangan, pemulihan berkat dan pemulihan kesehatan dan kemenangan.


Pahamilah bahwa seluruh sasaran ibadah kita hanya satu yaitu kehidupan. Fokuslah pada sasaran itu. Sasaran kita bukan kebesaran dan kemegahan diri.
Palayanan Musa pada jaman Taurat adalah baik. Tetapi sasaran dari hukum Taurat adalah lahiriah. Yaitu aturan aturan yang berkenaan dengan tubuh jasmani.

“Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga , cahaya muka Musa begitu cemerlang. Sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh “( 2 Korintus 3;7-8 )

Yesus Kristus membawa kita pada Pelayanan Kehidupan. Dan pelayanan ini akan disertai dengan kemuliaan yang lebih besar daripada kemuliaan pelayanan di jaman Taurat. Sebab itu janganlah kuatir mengenai berkat, kesehatan dan sebagainya. Karena bila fokus pelayanan kita pada Pelayanan yang Hidup maka pasti akan disertai dengan kemuliaan-kemuliaan. Karena sasaran pelayanan kita adalah hidup. Maka kita adalah pelayan-pelayan Kehidupan. Kita bukan pelayan-pelayan kematian. Kita harus membangun visi dan image tentang hidup dan kemuliaan. Apa yang kita pikirkan, rasakan dan lakukan adalah hal-hal positip, suka cita dan kemuliaan.

“Jadi akhirnya saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu” ( Filipi 4;8 )

Karena kalau kita memikirkan hidup dan kemuliaan, maka itulah yang akan kita temui. Bahkan bila Tuhan berkenan saya merindukan jemaat-jemaat yang saya gembalakan akan sampai kepada tujuan akhir yaitu menyambut kedatangan Tuhan hidup-hidup, dan tidak mengalami kamatian tubuh ( 1 Korintus 15: 50-56 ).
Melihat tanda-tanda di alam raya, Nubuatan Firman, dan nubuatan orang-orang yang dipakai Allah, kedatang Tuhan sudah tidak lama lagi. Sekalipun saya tidak berbicara mengenai waktu, namun inilah VISI Kedepan pelayanan kita.

Jangan gentar dan tetap teguhlah, sekalipun kita masih sedikit tetapi pada saat Firman Tuhan digenapi nanti kita akan menjadi besar, dan Firman ini akan dibutuhkan oleh banyak orang. Memiliki VISI HIDUP ( Menyambut kedatangan Tuhan hidup-hidup ) artinya merubah persepsi dan pandangan hidup kedepan. Kita jangan gentar lagi dengan : sakit, kemiskinan, kesengsaraan, bahkan kematian.


Karena kalau fikiran kita masih dibelenggu oleh ketakuatan akan hal-hal itu, pelayan kita akan berbelok lagi pada pelayanan jasmani, dan pelayanan yang membawa pada kematian. Pelayanan tapi yang difikirkan terus menerus adalah, bagaimana nanti kalau meninggal. Pelayanan tapi yang difikirkan terus menerus adalah bagaimana kalau nanti kalau jatuh sakit, siapa yang akan membantu aku. Pelayanan tapi yang difikirkan terus, bagaimana nanti kalau miskin, tidak punya uang siapa yang akan menolong aku.


Itu adalah fikiran yang akan membawa seseorang kepada alam Taurat, pelayanan jasmaniah dan pelayanan yang membawa pada kematian. Yaitu suatu pelayanan yang fokus dan orientasinya adalah takut mati.

Saya beritahu saudara bahwa untuk menggapai VISI HIDUP, maka fikiran dan perasaan kita harus dipenuhi dengan hal-hal yang berbau hidup, positif dan optimis. Yang difikirkan jangan : kalau miskin bagaimana?, kalau sakit bagaimana?, kalau mati bagaimana?. Yang difikirkan jangan duit terus, yang difikirkan jangan penyakit terus, yang difikirkan jangan kuburan terus.
Dan kalau sedang mengalami kecemasan maka nyatakanlah semuanya itu dalam doa:

“Janganlah kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus”( Filipi 4:6 )

Sebab itu dalam pengajaran Firman yang saya sampaikan, saya tidak membahas mengenai kematian. Saya tidak mau membangun image negative dalam pikiran jemaat. Saya membangun positive thinking dalam pikiran jemaat untuk hidup dan berkemenangan. Bahkan kalau diperkenankan Tuhan saya rindu membawa jemaat yang saya gembalakan hidup terus sampai TUHAN DATANG.

SALAM PENUAIAN TUHAN YESUS MEMBERKATI !