Senin, 21 Mei 2012


MATA AIR YANG TAK PERNAH KERING

Oleh : Pdt Peter BS/HM



“tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."( Yohanes 4;14 )

Demikian Tuhan memberikan jaminan kelegaan, kesejukan dalam hidup orang Percaya. Bahwasanya orang yang bersekutu erat dengan Tuhan selalu menaruh harap kepadaNya akan mendapatkan mata air yang tidak pernah kering. Artinya suatu berkat yang datang terus menerus, tidak pernah mengalami kekeringan.

Namun banyak yang terjadi orang Kristen menerima kenyataan yang lain yaitu hidup yang kering. Berkat yang kering. Yang lama kelamaan bisa membuat mati rohani.

Karena suasana yang kering , baik dalam arti kering rohani,tidak pernah mendapatkan jamahan Tuhan. Atau kering dari berkat Allah, maka orang menjadi mudah melakukan perbuatan dosa dan tercela.

Karena kering berkatnya maka satu keluarga bisa berantakan, keluarga tidak terurus dengan baik, anak-anak tidak terurus dengan baik, hubungan suami-isteripun menjadi kurang harmonis. Bahkan banyak perceraian terjadi karena manusia mengalami kering berkat.

Padahal sesungguhnya Tuhan, berjanji akan selalu memberkati umatNy dengan kesejukan mata air yang tiada pernah kering.

Iman kita kepadaNya sangat mempengaruhi datangnya berkat. Orang yang memiliki iman yang teguh, yakin bahwa dengan iman keluarga akan diberkati, semua masalah akan teratasi, Tuhan itu betul-betul nyata dan turut campur dalam hidupnya. Maka ia betul-betul akan mendapatkan mata air kehidupan itu. Yang akan memberkati, menyejukkan secara jasmani maupun rohani selamanya.

Seperti Kisah Janda Sarfat dalam 1 Raja-raja 17. Karena iman dan ketaatannya, karena ia mengandalkan Allah maka ia menerima sumber berkat yang terus menerus mengalir;

(1Raja-raja 17;13)Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.

(1 Raja-raja 17;14)Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."

Tidak bisa difikirkan bagaimana caranya tepung dalam tempayan yang untuk ukuran sekarang setara dengan 5 liter/5kg bisa mencukupi kebutuhan makan sekeluarga selama tiga setengah tahun. Juga tidak bisa difikirkan bagaimana caranya minyak dalam buli-buli, bisa dimanfaatkan hingga tiga setengah tahun.

Pada masa itu semua orang mengalami kekurangan dan kelaparan, karena kekeringan di negeri yang terjadi selama 3,5 tahun.

Tetapi Janda Sarfat yang bertindak dengan iman, dan ia mengandalkan Tuhan malahan terjamin kesejahteraannya, selama orang lain dilanda kelaparan,kekeringan.

Tiap hari janda sarfat bisa mengambil tepung dalam tempayan, mencurahkan minyak dari buli-buli, membuat makanan untuk dia dan anaknya. Tepung itu diambil setiap hari tetapi tidak pernah menjadi habis. Minyak itu dituangkan terus namun juga tidak habis.

Orang tidak pernah membayangkan kejadian ini, betapa ajaibnnya. Karena begitu ajaibnya orang jadi sulit membayangkannya, atau bahkan sulit memikirkannya. Sehingga ayat tentang Janda sarfat ini menjadi seperti cerita hafalan saja. Padahal saat inipun kalau dipraktekkan mujijat-mujijat itu masih sangat nyata.

Betapa senangnya sekarang bila seseorang karena ketaatannya kepada Tuhan, memberikan apa yang menjadi haknya Tuhan, haknya hamba Tuhan ( waktu itu digambarkan dengan roti yang diberikan Janda Sarfat kepada Elia ) kemudian berkatnya selalu mengalir.

Tiap hari bisa memenuhi kebutuhan, melihat dompetnya selalu penuh, rekeningnya di bank selalu terisi. Bagimana caranya?, Tuhan yang akan melakukanya bagi saudara!!, bila saudara belajar menjadi taat dan mengandalkan Tuhan.

Berkat yang selalu mengalir ini akan terjadi pada kehidupan orang-orang yang taat, mengandalkan Tuhan,dan berani memberikan apa yang menjadi haknya Tuhan. Dengan iman tidak menjadi takut miskin manakala harus berkorban.

(Yer 17:7) Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!

(Yer 17:8)  Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.


SALAM PENUAIAN, TUHAN YESUS MEMBERKATI !