Kamis, 07 Juni 2012



MENJADI SEPERTI BAPA 

Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna. ( Matius 5:48 ) 

Sering kali kita hidup bagaikan anak-anak burung rajawali yang mengira dirinya adalah anak-anak ayam. Kita selalu merasa diri lemah, tidak berdaya, tidak bertalenta, bahkan tidak berguna. Kita hidup seperti anak-anak ayam yang tidak memiliki pengharapan. Begitu mendengar perkataan bahwa kita harus menjadi sempurna seperti Bapa yang di surga, kita langsung memvonis bahwa hal itu mustahil terjadi. Renungkanlah; Mustahilkan seekor anak Rajawali terbang tinggi di angkasa? Tidak, bukan? Asal ia adalah benar-banar adalah anak burung rajawali, kelak pasti ia bisa terbang tinggi. 

Mustahilkah kita menjadi sempurna seperti Bapa? Tentu saja tidak, asalkan kita benar-baenar adalah anak-anak Bapa, anak-anak yang dilahirkan olehNya; 

orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. ( Yohanes 1:13 ) 

Allah tidak pernah memberikan perintah yang mustahil kita lakukan. Mwenjadi sempurna bukan tergantng dari usaha kita. Kalau kita adalah anak-anak Bapa yang sejati, maka kita memili harapan untuk menjadi sempurna. Asalkan kita terus bertumbuh dalam hayat-Nya, kita akan menjadi sempurna sama seperti Dia. 

Banyak orang Kristen salah paham terhadap permintaan diatas sehingga putus asa dan mengatakan,”ini terlalu berat bagiku. Aku tidak akan dapat mencapainya. Tidak mungkin memenuhinya”. Mata kita harus tercelik bahwa kita memiliki hayat Bapa ( hayat ilahi ) di dalam kita. Kita dapat menggenapkan hukum Tarat baru ini bersandarkan hayat dan sifat Bapa. Tidak heran demi mencelikkan mata kita, Tuhan telah mengijinkan datangnya begitu banyak perkara yang saling berlawanan ke dalam lingkungan kita untuk menyingkapkan keadaan kita yang sebenarnya, sehingga kita sadar siapa kita sebenarnya. Mulai hari ini marilah kita berpaling kepada Bapa, dan belajar hidup oleh hayat ilahi Bapa. 

Menjadi sempurna bukanlah masalah kita sanggup atau tidak, melainkan masalah pertumbuhan hayat ilahi. Bagi anak-anak Bapa, menjadi sempurna hanyalah masalah waktu. Cepat atau lambat, setiap anak-anak Allah pasti akan menjadi sempurna sama seperti Bapa yang di surga. Anak-anak Bapa yang bertumbuh dengan baik, akan lebih cepat menjadi sempurna. Tetapi mereka yang kurang bertumbuh dalam hayat ilahi; hidup menurut kesukaan diri sendiri, memerlukan waktu yang lebih panjang untuk menjadi sempurna. Bila waktu ini mereka belum juga sempurna, maka Bapa akan tetap menyempurnakan mereka dalam waktu yang akan datang. 

Menjadi sempurna itu pasti tetapi bilamanakah seseorang mejadi sempurna, itu sangat ditentukan oleh cepat atau lambatnya pertumbuhan hayat ilahi dalam diri seseorang. 

Pertumbuhan hayat bukanlah perbaikan dalam tingkah laku saja, melainkan pertambahan kadar ilahi dalam kehidupan kita. 

Bertumbuh, berarti Allah (kadar ilahi ) bertambah di dalam kita dan kita semakin berkurang. Firman Allah dan Roh it adalah penting untuk pertumbuhan kita; 

Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. ( Yohanes 6;57 ) 

Untuk bertumbuh dalam hayat ilahi kita perlu makan dan minum Firman melalui membacanya dan berdoa memakai Firman di dalam Roh. 

Selanjutnya kita perlu berseru kepadaNya sehingga RohNya memenuhi kita. Dipenuhi oleh Roh-Nya akan membuat kita mengekspresikan sifat-sifatNya dalam kehidupan. 

Selain makan dan minum Firman Tuhan, serta berseru kepada namaNya hingga dipenuhi oleh RohNya, untk bertumbuh dalam hayat ilahi, kita harus juga menurut pimpinan Roh; 

supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. ( Roma 8:4 ) 

Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, ( Galatia 5;25 ) 

Kehidupan menurut Roh dan dipimpin oleh Roh akan membuat kita mampu memenuhi semua permintaan hukum –hukum surga yaitu Perjanjian Baru. 

Menikmati Firman dan Roh itu merupakan suatu kebutuhan pokok, dan rahasia untuk menjadi sempurna bagi kita sama seperti Bapa kita yang di Surga. 

Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami. (1 Yohanes 1: 2 )