Selasa, 26 Juni 2012

MASIH ADAKAH KASIH DI BUMI, KETIKA TUHAN DATANG ??


Pertanyaan ini tertulis dalam Injil, karena memang penyakit BEBAL HATI, dimana orang orang akan kehilangan hati nurani akan terjadi di akhir jaman. Bila melihat penderitaan orang bukannya didatangi untuk menolong bahkan dihindari dan seolah-olah tidak tahu.
Ada suatu kisah dalam Injil LUKAS :


(Luk 18:1) Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.


(Luk 18:2) Kata-Nya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun.


(Luk 18:3) Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku.


(Luk 18:4) Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun,


(Luk 18:5) namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku."


(Luk 18:6) Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu!


(Luk 18:7) Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?


(Luk 18:8) Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"


Di ayat tersebut diceritakan mengenai SIFAT HAKIM YANG BEBAL, TIDAK MEMILIKI HATI NURANI, Tidak takut akan Allah. Karena sifat-sifat seperti inilah yang MELUKISKAN karakter manusia-manusia akhir jaman YANG BEBAL dan tidak mengenal belas kasihan. Kelihatannya saja HAKIM (Orang yang Sukses dan memahami hukum-hukum Allah), namun hatinya sama sekali jauh dengan Allah. Terbukti hatinya sangat sulit tersentuh, dan dia baru mau berbuat setelah RISAU dan RESAH, karena ketelatenan Sang Ibu Janda memohon. Hakim itu mengabulkan permintaan Sang Janda bukan karena TAKUT KEPADA ALLAH, tetapi KARENA RISAU.


Disini ada pelajaran janganlah kita mewarisi sifat MANUSIA AKHIR JAMAN seperti HAKIM yang lalim, yang sukses secara jasmani, Tahu hukum-hukum Allah, namun hatinya tidak takut kepada Allah. Sedangkan kalau dia berbuat/menolong hanya karena dia RISAU dan tidak mau terganggu.


Adalagi kisah lanjut dari pasal ini berkaitan dengan dosa BEBAL/KEHILANGAN PERASAAN KASIH :


(Luk 10:30) Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.


(Luk 10:31) Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.


(Luk 10:32) Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.


(Luk 10:33) Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.


(Luk 10:34) Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.


(Luk 10:35) Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.


Imam= menggambarkan sosok pimpinan
Disini IMAM (Pimpinan) yang BEBAL, tidak mudah tersentuh hatinya, ketika melihat orang menderita dia malah menyimpang jalan, tidak mau menolong bahkan pura-pura tidak tahu. Sedangkan sebagai seorang IMAM (Pimpinan) dia sesungguhnya punya KEMAMPUAN UNTUK MENOLONG.


Lewi=menggambarkan sosok pimpinan Rohani yang memahami isi kitab Suci
Namun imam inipun BEBAL, ketika melihat penderitaan orang, juga menyimpang jalan dan pura-pura tidak tahu. Padahal seharusnya dia cukup mengerti hukum-hukum Allah untuk selalu siap sedia menolong orang.


Samaria= Menggambarkan orang yang biasa-biasa saja dalam hal kekuatan finansial/bukan pemimpin. Juga menggambarkan orang yang biasa-biasa saja dalam pengetahuan akan Kitab Suci. Namun hatinya MULIA.....Orang Samaria TIDAK BEBAL. Dan menurut penilaian TUHAN yang paling benar adalah Orang Samaria. Bukan Imam, dan bukan pula Lewi.


Saat ini ROH KEBEBALAN mulai menyerang manusia akhir jaman; dari para hakim (orang yang sukses/pejabat dan paham hukum), para IMAM (Para pemimpin yang kaya dan memiliki kemampuan finansial yg besar), dan juga LEWI-LEWINYA (Pemimpin-peminpin rohani yang tiap hari "makanannya" Kitab Suci).


Maka TUHAN PERTANYAKAN, ketika Anak Manusia datang masih adakah iman di bumi, dan manifestasi dari iman adalah KEPEDULIAN DAN KASIH KITA KEPADA SESAMA.


Oleh karena itu jangan heran, kalau ada kegiatan Rohani, Kepentingan sosial yang sungguh-sungguh. Kemudian kita membentangkan sebuah PERMOHONAN, dan menunjukkan sebuah Rekening Pelayanan Mungkin diantara 1000 orang hanya satu orang yang tergerak hatinya seperti ORANG SAMARIA. Dari ribuan kali himbauan-himbauan untuk medukung PELAYANAN hanya satu atau dua orang yang tergerak hatinya untuk menopang.


Karena manusia AKHIR JAMAN sudah memiliki pola pikir seperti Hakim Yang lalim, menolong hanya karena sudah risi dengan rengekan sang janda. Atau seperti Imam, atau lewi yang bila ada kesusahan pura-pura tidak tahu.


Marilah kita belajar dari orang Samaria, yang sekalipun tidak terlalu berlebihan tapi peduli. Seperti orang Samaria yang sekalipun tidak terlalu paham Kitab Suci, namun hatinya suci dan perbuatannya suci dan penuh kasih.


SALAM PENUAIAN, TUHAN YESUS KRISTUS MEMBERKATI !
Pdt Peter BS/ Harvest- Ministry