Senin, 17 Juni 2013

“JURUS SAKTI PENGORBANAN”
Oleh : Pdt Peter BS/HM



Bila segala, perbuatan, pekerjaan pelayanan kita dikenan oleh Allah, maka Allah akan menyambut kita dengan perbuatan-perbuatanNya yang dahsyat dan ajaib.

(1Ki 18:36)  Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.

(1Ki 18:37)  Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali."

(1Ki 18:38)  Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.

Waktu itu orang-orang Israel di gunung Karmel sedang merasakan kehampaan rohani karena perbuatan-perbuatan para nabi baal. Para nabi baal itu telah memperdaya sebagian besar umat pada waktu itu. Bahkan Nabi Elia sempat disangsikan tentang jabatan kanabiannya. Dan rakyat di sekitar gunung Karmel banyak yang lebih mempercayai nabi-nabi Baal.

Karena pilihan yang salah ini akibatnya bangsa Israel terancam kematian rohani. Mereka mulai meragukan keberadaan Allah Yang Hidup, Allah yang kuasanya nyata. Karena ulahnya para nabi baal rakyat menjadi korban kematian rohani.. Rakyat sudah capek-capek berkorban: harta, tenaga, pikiran, tetapi tidak pernah mendapat lawatan dan pertolongan mujijat Allah.

Kondisi ini membuat semua pihak harus koreksi. Adakah pengorbanan yang dilakukan sudah benar. Sikap hati yang benar waktu menghadap dan memberi pada MEZBAH TUHAN. Ataukah menghadapi MEZBAH TUHAN seperti menghadapi PENGEMIS yang meminta-minta. Atau justru kesalahan terletak kepada “nabi” yang melayani MEZBAH, yang seperti nabi-nabi baal.

Apabila pengorbanan itu sudah benar arahnya, cara mempersembahkannya, maka akan ada JAMINAN SECEPAT KILAT (API TUHAN) akan turun dan menyambutnya.. Dan masalah apapun yang dihadapi seseorang akan diselesaikan TUHAN dengan kuasa APINYA. Masalah sakit penyakit, kemiskinan yang menghimpit ataupun kesusahan akan dibakar oleh API TUHAN, yang turun karena ada PENGORBANAN.

Contoh lain adalah Abraham ketika mendapat lawatan tiga malaikat. Abraham memanfaatkan lawatan malaikat itu sebaik-baiknya. Abraham yang sedang dilanda kehampaan hidup, karena sudah kaya dan lanjut usia tetapi belum memiliki keturunan, memanfaatkan pertemuan dengan malaikat itu sebaik-baiknya. Waktu itu Sara juga sudah mati haid, mustahil untuk memiliki anak. Yang ada pada keluarga Abraham waktu itu adalah kehampaan yang selalu menakut-nakuti dan membayang-bayangi.
Tetapi lewat JURUS PENGORBANAN yang dilakukan Abraham maka segala kemustahilan dirombak TUHAN.

Ketika dilawat tiga malaikat, maka  Abraham segera mempraktekan JURUS PENGORBANAN. Abraham mempersembahkan kepada para malaikat itu ROTI TERBAIK, serta susu dan lembu terbaik dan dioleh dengan cara terbaik. Dan juga para malaikat itu dilayani sebaik-baiknya. Akibat pengorbanan yang benar, kerendahan hati waktu mempersembahkan korban, dan sasaran pengorbanan yang tepat, maka secepatnya Allah menjawab segala permasalahan Abraham. Kemustahilan-kemustahilan yang dihadapi Abraham dirombak oleh kekuatan API TUHAN. Kuasa Allah yang Maha Dahsyat mampu memberi keturunan kepada Abraham ( Kejadian 18:1-15)

Demikian pula keluarga ZAKARIA dan ELISABET juga mendapat mujijat setelah ZAKARIA melakukan tugas keimaman “membakar ukupan” bagi TUHAN. Ini juga merupakan suatu bentuk PENGORBANAN. Lewat cara ini pula keluarga Zakaria dilawat malaikat. Kehampaan yang terjadi di tengah keluarga itu dihapus dengan kelahiran Yohanes Pembaptis ( Lukas 1:5-25 )

Ternyata PENGORBANAN adalah satu sarana untuk mengundan TERCURAHNYA KUASA TUHAN. Dan puncak pengorbanan adalah KORBAN KRISTUS yang pada gilirannya mampu menciptakan mujijat-mujijat besar hingga kini.

Tanpa PENGORBANAN kuasa Surga tidak akan pernah turun. Karena itu saya sebagai pemberita Injil menghimbau siapapun saudara; besar-kecil, tua-muda, kaya atau miskin bila ingin mendapatkan lawatan MUJIJAT ALAH, belajarlah untuk bisa BERKORBAN.

Untuk BERKORBAN itu memang pada mulanya terasa SAKIT, ibarat domba yang disembelih dan dibakar di MEZBAH TUHAN. Dan sebetulnya kalau belum terasa sakit itu nilainya belum layak disebut PENGORBANAN.

Tetapi ketahuilah setelah RASA SAKIT itu berlalu akan digantikan dengan kemuliaan dan mujijat-mijijat yang dahsyat. Seperti Tuhan Yesus waktu disalib terasa sangat menderita, hina, menahan sakit luar biasa. Tetapi sesudah itu dia dipermuliakan menjadi Raja diatas segala raja yang memiliki segala kemuliaan.

(Rev 5:12)  katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"

Setelah korban yang menyakitkan itu Tuhan Yesus memperoleh kuasa yang dahsyat atas langit dan bumi. TUJUH PERKARA yang senantiasa dikejar oleh umat manusia semuanya diserahkan kepadaNYA.

KUASA, KEKAYAAN, HIKMAT, KEKUATAN, KEHORMATAN, KEMULIAAN DAN PUJIAN

Itulah tujuh perkara yang senantiasa dikejar oleh umat manusia di bumi ini. Melalui janji Firman ini kitapun memperoleh bagian bahwa barang siapa yang belajar BERKORBAN DENGAN BAIK akan disediakan baginya mujijat-mujijat besar yang meliputi tujuh perkara tersebut.

WASPADA !!!! IBLIS JUGA MEMALSUKAN PENGORBANAN…..!

Bila pembaca memperhatikan kehidupan jaman sekarang ini, maka sering kita lihat orang meminta pertolongan kepada roh-roh jahat. Mereka juga melakukan semacam “pengorbanan”. Dukun santet misalnya, mereka menjalankan prakteknya juga menggunakan “korban” ayam, kambing dsb. Orang yang mencari kekayaan dengan bantuan roh jahat juga melakukan ritual”korban”. Itu semua adalah cara kerja setan dan Iblis yang menjiplak/meniru Korban Kristus.

Pada jaman Nabi Yehezkiel misalnya ada orang-orang yang melakukan hal-hal keji sedemikian rupa. Anak-anak laki-laki disembelih, dibakar, dan dipersembahkan kepada berhala-berhala kenajisan ( Yehezkiel 23:37). Bentuk pengorbanan semacam itu sering diadakan oleh pengikut Iblis. Maksud mereka juga untuk menurunkan “keajaiban-keajaiban” dari langit. Sekalipun yang menyambut korban-korban semacam itu adalah Iblis…dan merekapun bisa mengadakan hal-hal yang aneh (menyerupai mujijat). Karena nabi palsu-pun bisa menurunkan api dari langit ( Wahyu 13:13-15)

Melalui pengertian yang benar tentang Korban Kristus,akan kelihatan ciri Hamba TUHAN atau nabi Baal.
Seorang Hamba TUHAN adalah PENYELENGGARA MEZBAH TUHAN akan selalu dilingkupi badai apai mujijat TUHAN. Akibatnya setiap orang yang datang mempersembahkan persembahan terbaik bagi TUHAN, akan secepatnya disambut dengan MUJIJAT TUHAN. Pengorbanannya tidak akan pernah sia-sia. Akan segera turun API TUHAN yang akan menyelesaikan segala permasalahan jemaat yang memberikan persembahan.

Tetapi seorang Nabi Baal TIDAK PERNAH membawa kuasa Surga, sehingga malahan akan membuat mati rohani orang-orang yang datang dan membawa persembahan.. Pada akhirnya orang yang terjebak dalam ibadahnya nabi baal akan selalu ditandai dengan suasana KEMATIAN ROHANI., tidak pernah dilawat TUHAN. Semakin ragu akan bukti dan Kuasa TUHAN. Karena sudah merasa capek-capek beribadah dan berkorban namun tak pernah mendapatkan LAWATAN KUASA TUHAN SECARA NYATA.

SALAM PENUAIAN TUHAN MEMBERKATI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar