Jumat, 01 Juni 2012



TUHAN YESUS AKAN MEMBAPTIS BUMI !

Oleh : Pdt Peter BS/HM

Waktu ini kita melihat betapa banyaknya bencana terjadi, dari tsunami yang memakan korban ratusan ribu jiwa, gempa bumi yang menelan ribuan jiwa, gunung meletus, luapan lumpur panas, bahkan munculnya berbagai macam penyakit. Semuanya itu seijin Tuhan untuk menyadarkan betapa rapuhnya kebanggaan dunia ini. Bila bencana terjadi, harta yang ditimbun berpuluh-puluh tahun bisa musnah seketika. Bila bencana terjadi orang bisa menjadi korban tidak pandang miskin atau kaya. Tidak pandang pejabat atau pengemis, tidak pandang orang besar atau kecil kalau terkena bencana akan sama saja. Saat orang mengerang kesakitan, saat orang meregang nyawa dan meninggal semuanya akan sama saja. 

Namun ada SATU HAL PASTI yang akan MEMBUAT BEDA. Yaitu bahwa Allah sanggup meluputkan anak-anak yang dikasihiNya dari berbagai bencana dan derita. 

BAPTISAN YANG BENAR dan ROHANI akan mampu meluputkan manusia dari bencana-bencana besar yang melanda bumi. Dengan cara-caraNya yang ajaib Dia akan memilih anak-anak yang dikasihiNya untuk diselamatkan, walau DITENGAH-TENGAH BENCANA. 

Berfirmanlah TUHAN:”Aku akan menghapuskan manusia yang telah kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa aku telah menjadikan mereka”. Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan. (Kejadian 6:7-8 ) 

Seperti pada jaman Nabi Nuh, maka Allah mengijinkan dunia dilanda bencana besar AIR BAH, yang meliputi seluruh bumi. Allah melakukan hal itu karena manusia yang diciptakannya sudah RUSAK MORALNYA. 

“Adapun bumi itu telah rusak dihadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak” ( Kejadian 6:11-12 ) 

Al Kitab mencatat bahwa bencana yang bersekala besar itu selalu terjadi bila bumi sudah penuh kekerasan dan menjalani hidup yang rusak. Tidak bisa disangkal lagi dan harus menjadi pelajaran untuk kita sekarang. Kehidupan macam apa yang dilakukan oleh orang-orang yang tertimpa bencana besar. Apakah mereka orang-orang baik? Apakah mereka orang orang yang suci? Apakah mereka orang-orang yang cinta damai dan kasih sayang? Apakah mereka orang-orang yang dekat denga TUHAN YESUS?. Tidak perlu dijawab tapi Renungkan dan fikirkan semua itu. 

Allah tidak pernah melaknat orang-orang yang hidup suci, benar dan Kudus. 

BAPTISAN itu sesungguhnya adalah SAAT ALLAH MEMBINASAKAN KEJAHATAN dan memberi hidup pada orang orang kudusNya. Baptisan masal air bah pada jaman Nabi Nuh bertujuan membinasakan orang-orang dengan kejahatannya dan memberi hidup pada orang-orang benar yang disayangiNya. 

Selanjutnya juga ada pelajaran indah Ketika Bangsa Israel dibawa oleh Nabi Musa menyeberangi Laut Teberau. Pada saat itu juga terjadi BAPTISAN MASAL. Israel yang dipimpin Nabi Musa adalah orang yang benar dan kudus, dan mereka selamat menyeberangi laut teberau. Akan tetapi Firaun dan bala tentaranya yang jahat penuh hawa nafsu, amarah, geram binasa di Laut Teberau. 

Apakah air Bah pada jaman nabi Nuh itu bencana? Apakah laut Teberau yang membinasakan Firaun bersama bala tentaranya itu juga bencana?. Tentu bagi Nuh air bah itu bukan bencana, tetapi bagi orang-orang jahat yang dibinasakan maka itu adalah bencana. 

Tentu juga bagi Israel Laut Teberau bukanlah bencana, bahkan merupakan peluang keselamatan. Namun bagi Firaun dan bala tentaranya maka laut Teberau adalah suatu bencana yang dahsyat dan mengerikan. 

Itu adalah BAPTISAN DALAM SEKALA BESAR. Sedangkan dalam tubuh kita masing-masing ada BAPTISAN dalam arti kecil dalam arti Rohani. 

Baptisan itu pada hakekatnya adalah saat seseorang bisa membinasakan sifat-sifat jahat dan rusak ( seperti sifatnya orang-orang jaman Nabi Nuh ) saat seseorang bisa membinasakan sifat amarah, geram dan jahat (seperti sifat Firaun dan bala tentaranya). Untuk kemudian hidup suci seperti Nabi Nuh dan hidup taat kepada Allah seperti Nabi Musa dan pengikutnya (Israel ). 

Baptisan bukanlah masalah dengan apa atau bagaimana liturgi atau cara baptisan. Sebab babtisan macam apapun kalau pada akhirnya melahirkan orang-orang yang tetap berbuat jahat dan dosa, maka itu adalah baptisan yang salah. Namun baptisan dengan cara apapun juga bila pada akhirnya melahirkan orang-orang yang berkarakter benar, suci, kudus dan berhati nurani baik, maka itu adalah baptisan yang benar. Jadi tidaklah bijaksana jika masalah liturgi baptisan menjadi perdebatan dikalangan gereja-gereja saat ini. Tuhan katakan bahwa segala sesuatu itu hendaklah dilihat dari buah-buahnya. Juga Petrus pernah katakan bahwa BAPTISAN itu sekedar kiasan dari suatu proses orang yang bertobat yaitu meninggalkan sifat-sifat jahatnya dan selanjutnya hidup baru dalam Roh dan Kebenaran. 

“Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah- oleh kebangkitan Yesus Kristus”( 1 Petrus 3:21 ) 

HIKMAH TERPENTING dari makna baptisan adalah: 

BILA ORANG SUDAH BISA MEMATIKAN/MEMBINASAKAN SIFAT-SIFAT JAHAT DAN DOSANYA, MAKA SUDAH PASTI ALLAH TIDAK AKAN MENGHUKUM DENGAN BENCANA. NAMUN BILA MANUSIA MEMUPUK NAFSU DAN KEJAHATAN MAKA ALLAH AKAN MENDATANGINYA DENGAN BENCANA YANG TAK TERDUGA-DUGA

SALAM PENUAIAN, TUHAN YESUS MEMBERKATI !

2 komentar:

  1. "Sebab babtisan macam apapun kalau pada akhirnya melahirkan orang-orang yang tetap berbuat jahat dan dosa, maka itu adalah baptisan yang salah."

    saya kurang setuju dengan pernyataan ini, karena baptisan tidak membuat kita menjadi kudus 100% bahkan sampai bisa tidak berbuat dosa. jikalau sudah dibaptis tetapi tidak menunjukkan buah pertobatan, maka yang salah adalah orangnya, dan pertanyaan bukanlah benar atau tidaknya baptisan akan tetapi pertanyaannya adalah apakah benar dia itu orang pilihan atau tidak.

    baptisan yang benar dan salah tetap bisa dibedakan berdasarkan: kuasa untuk membaptis, media untuk membaptis. jikalau seseorang dibaptis tidak atas nama Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus, maka pastilah baptisan itu salah. jikalau seseorang tidak dibaptis dengan media air maka baptisan itu juga salah.

    demikian tanggapan saya. saya mengharapkan ada tanggapan yang lebih lanjut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya sangat respek dan menghormati pendapat tersebut. Namun saya lebih luas memandang ke seluruh Gereja Tubuh Kristus Yang Besar, yang terdiri dari berbagai bangsa suku bahasa dan deniminasi dan cara baptisanpun sangat beragam dimuka bumi ini. Sehingga daripada alasan di atas yang disampaikan, saya lebih cenderung berat kepada SETIAP POHON BISA DIKENALI DARI BUAHNYA:

      (Mat 7:16) Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?

      (Mat 7:17) Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.

      (Mat 7:18) Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.

      (Mat 7:19) Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.

      (Mat 7:20) Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.

      (Mat 7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

      (Mat 7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

      (Mat 7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

      Adapun mengenai penilaian dan kesimpulan saya ini saya kira tidak perlu diperdebatkan, tetapi menjadi bahan untuk direnungkan bagi kita semua, dari segala gereja maupun denominasi. SALAM PESAHABATAN, TUHAN YESUS MEMBERKATI !

      Hapus