Selasa, 05 Juni 2012

JANGAN SEPERTI BURUNG DI DALAM SANGKAR

By Ps Peter BS/HM



Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hidupmu dan berkata: apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah 
( Matius 6 : 31-32 ). 

Orang Kristen yang beribadah dan tergembala dengan benar akan memiliki iman yang hidup dan teguh menghadapi kehidupan ini. Firman Tuhan mengingatkan supaya orang Percaya jangan mudah bingung dan kuatir tentang: makanan, minuman, pakaian.

Burung-burung saja yang “tidak punya otak”, tidak mengenal cara menabur atau bercocok tanam, tidak mengenal cara menyimpan gandum ( menabung ), mereka bisa makan, minum, mereka ceria menikmati alam raya anugerah Tuhan. Betapa bodohnya manusia bila sampai kuatir tentang; makanan, minuman atau pakaian.

Ayat-ayat dalam matius 6:25-34 juga mengisyaratkan bahwa orang Kristen harus aktif jangan pasif dalam menyongsong berkat. Burung-burung di udara, mereka bisa makan dan minum karena mereka mau keluar, terbang dan mencari, dan mereka mendapatkannya. Demikian pula orang yang ingin mendapatkan berkat dari Allah Harus AKTIF menyongsong berkat. 

Kreatif menciptakan peluang pekerjaan sehingga menghasilkan berkat-berkat. Tuhan katakan yang menjadi contoh adalah burung-burung diudara bukan burung dalam sangkar yang akan mendapat berkat itu. Ini juga mengandung arti setiap orang yang akan diberkati hidupnya, masa depannya sehingga tidak merasakan kekuatiran dalam hidupnya adalah orang-orang yang aktif bekerja menyongsong berkat ( digambarkan dengan burung-burung diudara—bukan burung dalam sangkar ).

Orang Kristen jangan seperti BURUNG DALAM SANGKAR. Yang hidupnya sangat tergantung dengan majikan. Yang bila majikannya memberi makan dia hidup. Tapi bila majikannya lupa memberi makan maka matilah dia. Demikianlah bila manusia menaruh harapannya kepada manusia atau boss atau siapa saja selain Allah. Maka hidupnya akan seperti burung dalam sangkar, hidupnya diliputi dengan kecemasan.

Berbeda dengan BURUNG-BURUNG DI UDARA mereka menaruh harap sepenuhnya atas karunia Allah. Mereka ceria menikmati anugerah Tuhan, tidak pernah kuatir tentang hari esok, tentang makanan, minuman, pakaian. Semuanya disediakan di alam raya oleh Tuhan.

Orang Kristen lebih dari BURUNG-BURUNG DI UDARA. Artinya orang Kristen harus pandai dan aktif menyongsong berkat Tuhan. Jangan bersantai-santai duduk tenang dan tidur nyenyak di dalam sangkar. Tetapi hendaklah mau keluar dan bekerja menyongsong berkat yang sebenarnya telah Tuhan sediakan bagi kita.

Janganlah orang Kristen menaruh harap dan menggantungkan diri pada manusia atau boss atau apapun selain Allah, karena semuanya itu akan mengecewakan dan membuat kerdil iman manusia. Membuat kuatir tentang makanan, minuman dan pakaian, maupun tentang hari esok. Bahkan itu hanya akan membuat orang seperti “ burung dalam sangkar “. 

Orang Kristen LEBIH DARI BURUNG-BURUNG DI UDARA. Lebih percaya akan berkat dari Allah. Orang Kristen memiliki kreatifitas yang lebih untuk menyongsong berkat- berkat dari Allah. Dan PASTI berkat akan dicurahkan melimpah, mengalahkan segala ketakutan dan rasa kuatir. 

SALAM PENUAIAN, TUHAN YESUS MEMBERKATI !





Jumat, 01 Juni 2012



TUHAN YESUS AKAN MEMBAPTIS BUMI !

Oleh : Pdt Peter BS/HM

Waktu ini kita melihat betapa banyaknya bencana terjadi, dari tsunami yang memakan korban ratusan ribu jiwa, gempa bumi yang menelan ribuan jiwa, gunung meletus, luapan lumpur panas, bahkan munculnya berbagai macam penyakit. Semuanya itu seijin Tuhan untuk menyadarkan betapa rapuhnya kebanggaan dunia ini. Bila bencana terjadi, harta yang ditimbun berpuluh-puluh tahun bisa musnah seketika. Bila bencana terjadi orang bisa menjadi korban tidak pandang miskin atau kaya. Tidak pandang pejabat atau pengemis, tidak pandang orang besar atau kecil kalau terkena bencana akan sama saja. Saat orang mengerang kesakitan, saat orang meregang nyawa dan meninggal semuanya akan sama saja. 

Namun ada SATU HAL PASTI yang akan MEMBUAT BEDA. Yaitu bahwa Allah sanggup meluputkan anak-anak yang dikasihiNya dari berbagai bencana dan derita. 

BAPTISAN YANG BENAR dan ROHANI akan mampu meluputkan manusia dari bencana-bencana besar yang melanda bumi. Dengan cara-caraNya yang ajaib Dia akan memilih anak-anak yang dikasihiNya untuk diselamatkan, walau DITENGAH-TENGAH BENCANA. 

Berfirmanlah TUHAN:”Aku akan menghapuskan manusia yang telah kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa aku telah menjadikan mereka”. Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan. (Kejadian 6:7-8 ) 

Seperti pada jaman Nabi Nuh, maka Allah mengijinkan dunia dilanda bencana besar AIR BAH, yang meliputi seluruh bumi. Allah melakukan hal itu karena manusia yang diciptakannya sudah RUSAK MORALNYA. 

“Adapun bumi itu telah rusak dihadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak” ( Kejadian 6:11-12 ) 

Al Kitab mencatat bahwa bencana yang bersekala besar itu selalu terjadi bila bumi sudah penuh kekerasan dan menjalani hidup yang rusak. Tidak bisa disangkal lagi dan harus menjadi pelajaran untuk kita sekarang. Kehidupan macam apa yang dilakukan oleh orang-orang yang tertimpa bencana besar. Apakah mereka orang-orang baik? Apakah mereka orang orang yang suci? Apakah mereka orang-orang yang cinta damai dan kasih sayang? Apakah mereka orang-orang yang dekat denga TUHAN YESUS?. Tidak perlu dijawab tapi Renungkan dan fikirkan semua itu. 

Allah tidak pernah melaknat orang-orang yang hidup suci, benar dan Kudus. 

BAPTISAN itu sesungguhnya adalah SAAT ALLAH MEMBINASAKAN KEJAHATAN dan memberi hidup pada orang orang kudusNya. Baptisan masal air bah pada jaman Nabi Nuh bertujuan membinasakan orang-orang dengan kejahatannya dan memberi hidup pada orang-orang benar yang disayangiNya. 

Selanjutnya juga ada pelajaran indah Ketika Bangsa Israel dibawa oleh Nabi Musa menyeberangi Laut Teberau. Pada saat itu juga terjadi BAPTISAN MASAL. Israel yang dipimpin Nabi Musa adalah orang yang benar dan kudus, dan mereka selamat menyeberangi laut teberau. Akan tetapi Firaun dan bala tentaranya yang jahat penuh hawa nafsu, amarah, geram binasa di Laut Teberau. 

Apakah air Bah pada jaman nabi Nuh itu bencana? Apakah laut Teberau yang membinasakan Firaun bersama bala tentaranya itu juga bencana?. Tentu bagi Nuh air bah itu bukan bencana, tetapi bagi orang-orang jahat yang dibinasakan maka itu adalah bencana. 

Tentu juga bagi Israel Laut Teberau bukanlah bencana, bahkan merupakan peluang keselamatan. Namun bagi Firaun dan bala tentaranya maka laut Teberau adalah suatu bencana yang dahsyat dan mengerikan. 

Itu adalah BAPTISAN DALAM SEKALA BESAR. Sedangkan dalam tubuh kita masing-masing ada BAPTISAN dalam arti kecil dalam arti Rohani. 

Baptisan itu pada hakekatnya adalah saat seseorang bisa membinasakan sifat-sifat jahat dan rusak ( seperti sifatnya orang-orang jaman Nabi Nuh ) saat seseorang bisa membinasakan sifat amarah, geram dan jahat (seperti sifat Firaun dan bala tentaranya). Untuk kemudian hidup suci seperti Nabi Nuh dan hidup taat kepada Allah seperti Nabi Musa dan pengikutnya (Israel ). 

Baptisan bukanlah masalah dengan apa atau bagaimana liturgi atau cara baptisan. Sebab babtisan macam apapun kalau pada akhirnya melahirkan orang-orang yang tetap berbuat jahat dan dosa, maka itu adalah baptisan yang salah. Namun baptisan dengan cara apapun juga bila pada akhirnya melahirkan orang-orang yang berkarakter benar, suci, kudus dan berhati nurani baik, maka itu adalah baptisan yang benar. Jadi tidaklah bijaksana jika masalah liturgi baptisan menjadi perdebatan dikalangan gereja-gereja saat ini. Tuhan katakan bahwa segala sesuatu itu hendaklah dilihat dari buah-buahnya. Juga Petrus pernah katakan bahwa BAPTISAN itu sekedar kiasan dari suatu proses orang yang bertobat yaitu meninggalkan sifat-sifat jahatnya dan selanjutnya hidup baru dalam Roh dan Kebenaran. 

“Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah- oleh kebangkitan Yesus Kristus”( 1 Petrus 3:21 ) 

HIKMAH TERPENTING dari makna baptisan adalah: 

BILA ORANG SUDAH BISA MEMATIKAN/MEMBINASAKAN SIFAT-SIFAT JAHAT DAN DOSANYA, MAKA SUDAH PASTI ALLAH TIDAK AKAN MENGHUKUM DENGAN BENCANA. NAMUN BILA MANUSIA MEMUPUK NAFSU DAN KEJAHATAN MAKA ALLAH AKAN MENDATANGINYA DENGAN BENCANA YANG TAK TERDUGA-DUGA

SALAM PENUAIAN, TUHAN YESUS MEMBERKATI !

Rabu, 30 Mei 2012



RAHASIA PINTU GERBANG SURGA
( Memerangi roh “lumpuh dan pengemis”)


Oleh : Pdt Peter BS/HM 

Melalui Pengajaran rahasia Pintu Gerbang Bait Suci Allah seperti tertulis dalam Keluaran 38:18-19. Maka bisa diambil beberapa makna rohani yang terkandung di dalamnya. 

Pada Jaman Nabi Musa maka Tabernakel/Bait Suci itu merupakan tempat ibadat Israel di Padang gurun ( waktu Israel Mengungsi ). Pada saat itu setiap orang yang masuk pintu gerbang Bait Suci, berarti dia berpindah dari suasana Padang Gurun yang ganas ke dalam suasana yang aman, damai dan penuh keselamatan dari Allah. 

Kemudian dalam arti Rohani untuk Kita yang hidup di jaman Perjanjian Baru, Pintu Gerbang memiliki arti: 

1. Saat seseorang Pertama Kali memahami arti Keselamatan, menerima dan percaya Tuhan Yesus Kristus melalui keempat Injil: Matius,Markus, Lukas dan Yohanes. 

2. Saat seseorang pertama kali tergembala dengan benar. 

3. Saat seseorang pertama kali rela bersekutu dengan proses sengsara, kematian, kebangkitan, dan Kemuliaan Kristus. Bahwa mengikut Tuhan itu ada saatnya sengsara, tetapi ada saatnya untuk bangkit, dan akhirnya ada saatnya untuk dimuliakan. 

4. Saat seseorang mulai bisa belajar memberikan persembahan yang terbaik bagi TUHAN. Ini dilakukan sebagai tanda/ungkapan bahwa seseorang tunduk kepada kepemimpinan Allah dalam hidupnya. 


Sedemikian dalam dan dahsyat Pengertian mengenai Pintu Gerbang Bait Suci, yang menggambarkan Fondasi iman Kekristenan yang benar. Bila orang memiliki fondasi kekristenan seperti kriteria yang ditunjukkan oleh detailnya Pintu Gerbang Bait Suci maka dia akan menerima berkat-berkat yang dahsyat dalam hidupnya, seperti tertulis dalam --- 

Mazmur 23. Berkat-berkat, perlindungan dan pemeliharaan dari Allah akan dicurahkan luar biasa atas hidupnya. 

Ada suatu pelajaran yang sangat indah, yang ditulis dalam Kisah Para Rasul 3:1-10. Disana diceritakan bahwa Petrus menyembuhkan seorang laki-laki yang lumpuh yang pekerjaannya tiap hari meminta-minta di Pintu Gerbang Bait Suci. 


“Di situ ada seorang laki-laki yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama gerbang indah untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk kedalam Bait Allah” ( Kis 3:2 ) 


Ayat-ayat itu sebenarnya menggambarkan kondisi rohani orang-orang Kristen akhir jaman. Yaitu orang-orang yang fondasi kekristenannya tidak benar karena tidak memahami arti Pintu Gerbang. Maka dia akan terkena penyakit rohani “lumpuh dan pengemis” 

Ciri orang yang lumpuh rohaninya adalah kalau mendatangi Pintu Gerbang Bait Allah ( beribadah ) harus diusung/didorong-dorong. Seperti dialami oleh seorang laki-laki dalam Kisah Rasul 3:2. 
Orang yang lumpuh rohaninya itu belum memiliki rasa tanggung-jawab dalam ibadahnya. Sehingga kalau ibadah harus dipaksa-paksa, atau dijemput. 

Sedangkan orang yang tidak lumpuh rohaninya dia akan datang beribadah sekalipun tidak disuruh. Akan berusaha dan timbul kemauan yang kuat untuk beribadah sekalipun tidak dijemput atau tidak dipaksa. Orang yang tidak lumpuh rohaninya akan memiliki kemandirian untuk aktif beribadah. 

Selanjutnya orang yang tidak memiliki Fondasi kekristenan dengan benar, tidak memahami rahasia Pintu Gerbang Bait Suci juga akan terlanda suatu penyakit rohani yang lain yaitu :”roh pengemis” 

Karena tidak memahami rahasia Pintu Gerbang Bait Suci maka orang tidak beribadah dengan benar, tidak tergembala dengan benar serta tidak mendapat jaminan dalam berkat-berkat ajaib dari Allah. Akibatnya hidupnya akan selalu berkekurangan baik secara jasmani maupun rohani. 

Diceritakan dalam Kisah Rasul 3:2, bahwa orang lumpuh itu bila datang ke Bait Suci adalah untuk mengemis. Ini mengandung arti rohani, orang yang tidak memahami Rahasia Pintu Gerbang Bait Suci, kalau beribadah maka ada motifasi lain yang mendasarinya. Motifasinya adalah sekedar untuk mendapatkan sekeping-dua keping uang. Bukan untuk beribadah. Banyak orang yang datang ke gereja tapi niatnya untuk mencari relasi bisnis, datang ke gereja untuk mencari belas-kasihan orang. Ini satu motifasi yang salah yang mengakibatkan seseorang akan dilanda “roh pengemis” dalam hidupnya. 

Oleh karena itu Rasul Petrus, yang diurapi Tuhan menghardik karakter lumpuh dan pengemis ini. Bila ingin benar-benar beribadah maka milikilah Fondasi Kekristenan yang kuat, Pahamilah rahasia pintu Gerbang Bait Allah. 

Maka dijamin Dalam Nama Tuhan Yesus, orang yang beribadah dan memahami rahasia Pintu Gerbang Bait Allah akan diberkati. Disembuhkan dari penyakit rohani “lumpuh dan pengemis”. 

Rasul Petrus yang diurapi Roh Kudus justru tidak mau memanjakan laki-laki lumpuh dan pengemis itu dengan membopong dia atau memberi harta kepadanya. 

Tetapi Petrus berkata:”emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus orang Nazaret itu berjalanlah!”( ayt 6 ) 

Petrus mengajarkan Kuasa Allah. Tidak perlu menjemput dan mengiming-imingi harta kepada jemaat agar datang beribadah. Tapi bila Jemaat memiliki fondasi iman yang teguh, memahami rahasia Pintu Gerbang Bait Suci maka mujijat akan dicurahkan, penyakit akan dilenyapkan, kemiskinan akan dihalau dan sukacita dari Allah akan turun. 


SALAM PENUAIAN, TUHAN YESUS MEMBERKATI ! 

Senin, 28 Mei 2012


Dalam Lindungan YANG MAHA TINGGI 

Oleh : Pdt Peter BS/HM 


Orang yang duduk dalam lindungan Yang Maha Tinggi dan bermalam dalam naungan Yang Maha Kuasa akan berkata kepada TUHAN:”Tempat pelindunganku dan kubu pertahananku, Allahku yang kupercayai”. (Mazmur 91:1-2) 

Duduk dalam lindungan Yang Maha Tinggi, adalah orang yang Beribadah kepada Allah dengan benar. Orang yang beribadah dengan benar adalah orang-orang yang dilindungi Allah. 

Mungkin orang bisa melindungi rumah, dan hartanya dengan tembok yang tebal dan tinggi. Tetapi itupun sia-sia bila tidak dalam lindungan Allah. Mungkin orang bisa menyimpan hartanya rapat-rapat dalam brangkas tujuh lapis, atau dalam rekening tersembunyi namun itupun akan bobol kalau tidak dalam lindungan Allah. Orang juga bisa berlindung dari terik matahari dan hujan dalam mobil yang mewah, namun kenyamanan itupun akan sirna bila tidak dalam lindungan Allah. Bahkan orang juga bisa membentengi kesehatan dirinya dengan ilmu-ilmu kesehatan dan ilmu-ilmu kedokteran yang super canggih, namun itu juga sia-sia jika tidak berada dalam lindungan Allah. 

Banyak orang yang rumahnya berpagar tinggi namun tetap bisa dibobol penjahat. Banyak orang yang menimbun harta dalam secara rapi dan sangat tersembunyi, namun itupun akan jebol karena menghadapi masalah-masalah dan pencobaan-pencobaan yang tak terduga. 

Banyak orang yang merasa nyaman dan terlindung saat dia berada dalam mobil mewahnya. Namun itupun bisa berubah menjadi bencana seketika, bila tidak dilindungi Tuhan. Banyak orang yang pandai dengan ilmu kedokteran hingga menyendang gelar Profesor, Doktor, dokter dan sebagainya. Namun ketika dokter itu sendiri sakit diapun akan bergantung pada Allah sepenuhnya. Belum tentu seorang ahli jantung ( cardiologist ) mampu menyembuhkan sakit jantung bila dia sendiri yang terkena. Belum tentu seorang specialis paru mampu menyembuhkan kanker paru bila dia sendiri yang mengalaminya. 

Manusia sebetulnya sering merasa gagah/hebat karena belum pernah mengalami ujian atau pencobaan yang besar. Pada saat seseorang mengalami ujian besar, dia akan tahu bahwa Allah- adalah sumber segala kekuatan. Tak ada lagi yang bisa diharapkan selain Allah. 

Dan satu sarana untuk mendapatkan perlindungan Yang Maha Tinggi adalah dengan DUDUK BERIBADAH dengan benar. Mulai melatih diri dan mendisiplinkan diri beribadah dan tergembala dengan benar. 

“latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal”( 1 Timotis 4:7-8) 

Bila diselidik sebenarnya orang-orang yang sering mendapatkan musibah dan bencana, kebanyakan adalah mereka yang tidak sungguh-sungguh beribadah dengan benar. Kadangkala beribadah dengan motifasi yang salah. Kadangkala beribadah juga namun tidak memahami makna ibadah dan penggembalaan yang sesungguhnya. 

Padahal bila kita memahami hakekat ibadah dan penggembalaan, berani mengambil sikap tegas untuk tidak hanyut oleh kebiasaan duniawi. Kita akan betul-betul meraih mujijat Allah. 

Saudaraku yang dikasihi Tuhan, marilah kita wujudkan Penggembalaan dan ibadah yang benar. Ibadah yang sangat dikenan Allah. Belajarlah disiplin dalam ibadah, belajarlah berani mengambil sikap. Belajarlah untuk tidak ada alasan untuk meninggalkan ibadah .Berusahalah dan Tuhan pasti memberi kemampuan. Selanjutnya TUHAN BERJANJI BAHWA: 

“Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku yang kupercayai” 

Bermalam dalam naungan yang Maha Kuasa, artinya adalah orang yang memiliki ketenangan sikap karena didasari rasa PERCAYA KEPADA ALLAH. 

Ini digambarkan sebagai orang yang bermalam (tidur). Orang yang tidur adalah orang yang, tenang, tidak memiliki nafsu-nafsu jahat. 

Sekalipun Perampok sadis, pembunuh berdarah dingin, raja tega, namun kalau LAGI TIDUR hilanglah nafsu-nafsu jahatnya itu. Mana ada orang tidur ngelindur bangun dan merampok. Mana ada orang tidur terangsang nafsu syahwatnya sekalipun didekatnya ada goyang ngebornya si “inul”. Mana ada orang tidur terangsang nafsu makannya ketika didekatnya ada sate atau makanan yang enak-enak. 

Jadi bermalam dalam naungan yang Maha Kuasa adalah orang-orang yang memiliki penyerahan total kepada Allah. Bersikap tenang dalam menghadapi segala sesuatu karena rasa percayanya kepada Allah. 

Allah tidak suka dengan orang yang mudah panik (gupuh), sedikit-sedikit bingung. Allah tidak suka orang yang karena panik/ habis pikir kemudian kehilangan akal sehat kemudian melakukan hal-hal buruk. Bingung karena ekonomi kemudian mengambil jalan pintas: mencuri, merampok, menipu, menjual narkoba, menjual diri atau melakukan pekerjaan-pekerjaan yang rendah dan nista. 

Kalau sedang panik tertekan ekonomi, bekerjalah dengan cara Allah: Malam sembahyang, siang bekerja keras segala pekerjaan yang positif. Maka pertolongan Allah akan datang. 

Saudara pernah melihat para pendekar silat yang berilmu tinggi: Sikapnya sangat tenang sekalipun ditengah-tengah keributan. 

Demikian pula orang yang Berilmu Tinggi di dalam Tuhan, mereka akan memiliki ketenangan dan penyerahan kepada Tuhan, bahkan saking tenangnya digambarkan seperti orang yang bermalam (tidur). Tapi justru orang-orang inilah yang akan memperoleh BERKAT dan KEMENANGAN: 

“Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah sebab IA MEMBERIKANNYA KEPADA YANG DICINTAI-NYA PADA WAKTU TIDUR”  ( Mazmur 127:2) 



SALAM PENUAIAN, TUHAN YESUS MEMBERKATI !

Minggu, 27 Mei 2012

Bersukacita karena TUHAN


dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. ( Mazmur 3;4 )

Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;( Mazmur 37;5 )

Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.
( Mazmur 37;6  )

Biasanya orang bersukacita karena uangnya banyak, orang bersukacita karena sehat, orang bersukacita karena hal-hal duniawi lain yang sebetulnya kurang sesuai dengan tuntutan Al Kitab.

Al Kitab menghendaki, sekalipun orang memiliki harta kekayaan yang melimpah namun bila dia bergembira-ria dan bersuka-cita hendaklah sukacitanya itu karena TUHAN.

Orang yang bisa bergembira karena TUHAN dijamin oleh Firman akan mendapatkan apa yang diinginkan hatimu.

Kadang orang tidak mendapatkan apa yang diinginkan hatinya. Itu suatu petunjuk dan cerminan kalau selama ini sukacita dan kegembiraannya adalah salah. Belum seperti sukacita yang dikehendaki TUHAN. Sukacitanya adalah sekitar masalah duniawi dan hawa nafsu. Karena kegembiraanya adalah perkara duniawi maka keinginan hatinya tidak diluluskan oleh TUHAN.

Banyak orang Kristen yang menjadi kecewa dengan kekristenannya karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan hatinya.

Ini bisa terjadi karena cara berfikir orang Kristen masih sama dengan cara berfikir duniawi. Yang membuat gembira orang Kristen masih sama dengan apa yang membat gembira orang dunia. Ini salah satu penyebab keinginan orang Kristen tidak dipenuhi oleh TUHAN.

TUHAN menginginkan anak-anakNya bila bersenang-senang, bersukacita bersorak-sorak kegirangan bukan karena perkara dunia, tetapi hanya karena TUHAN SAJA.

Ini merupakan pelajaran rohani sekaligus seni menata hati. Bagaimana seharusnya kita berfikir dan merasakan dalam hati kita bahwa sukacita kita itu hanya satu yaitu karena TUHAN saja.

Dalam prakteknya memang sangat sulit karena kita selalu bersinggungan dengan kebahagian dan sukacita duniawi yang kadang-kadang kita sulit membedakannya dengan sukacita karena TUHAN.

Begitu mendapat berkat banyak orang menjadi sangat girang, beli ini dan itu, makan makanan yang lezat-lezat, membeli mobil, rumah atau kendaraan baru, kemudian tertawa-tawa lepas. Ini sering dikira bergembira karena TUHAN. Padahal bukan.

Atau orang begitu bangga karena badannya yang sehat tidak pernah sakit. Atau bangga punya suami ganteng atau isteri yang cantik. Punya anak-anak yang manis-manis, pintar. Kemudian bergembira ria. Tapi apakah itu juga bergembira karena TUHAN.

Hakekat gembira karena TUHAN itu tanpa syarat dan tidak melihat kondisi. Orang miskinpun kalau karena Tuhan bisa bergembira ria. Bahkan orang yang sedang sakitpun kalau karena TUHAN akan bisa bergembira ria.

Maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.( Yesaya 58:14)

TUHAN memberi jaminan kepada orang yang bisa MENGATUR HATINYA untuk bergembira karena TUHAN.

Orang yang bisa bergembira karena TUHAN juga akan bisa memiliki penyerahan kepadaNya untuk seluruh kehidupannya.

Bila kita menyerahkan hidup kita pada TUHAN maka Dia akan bertindak ganti kita.

Sering kali orang Kristen seperti anak kecil di pangkuan orang tuanya. Meronta-ronta, berontak kesana kemari menuruti keinginannya sendiri yang terkadang bisa membahayakan dirinya sendiri. Bila anak meronta-ronta terus maka orang tua akan semakin susah mengarahkannya untuk memberinya makanan atau minuman.

Demikian pula kalau orang Kristen berontak kesana-kamari mengikuti keinginannya sendiri. Maka semakin sulit TUHAN mengarahkannya untuk memberinya sumber-sumber berkat.

Sebenarnya segala macam niat, keinginan hawa nafsu untuk menjadi kaya untuk memiliki ini dan itu, untuk merasakan kenikmatan dunia adalah penyebab orang Kristen menjadi menjadi seperti orang duniawi, semuanya karena dorongan untuk memenuhi hawa nafsu. Akhirnya menjadi tamak serakan dan sejenisnya serupa dengan keadaan orang-orang dunia.

Dan segala macam kenikmatan dunia itu sebenarnya bukanlah KEINGINAN HATI  seperti yang tertulis dalam Mazmur 37:4

dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.

(Psa 37:4)  Delight thyself also in the LORD; and he shall give thee the desires of thine heart.(Heb:mish-aw-law ‘  labe)

Apa sebenarnya yang disebut keinginan hati/ the desires of thine heart.(Heb:mish-aw-law ‘  labe) Adalah keinginan yang tulus suci untuk menuruti perintah TUHAN.

Jadi maksud TUHAN memberikan kepadamu keinginan hatimu adalah: Memberikan kepada kita segala sesuatu yang membuat kita lebih dekat kepadaNya. Memberikan kepada kita segala sesuatu yang terbaik menurut pandanganNya. Sehingga dalam kondisi apapun kita selalu dekat kepadaNya.

Inilah keinginan hati nurani setiap orang, yang seiring juga dengan keinginan Roh Kudus.

Tentulah hati kita selalu ingin dan berseru supaya dekat kepada Allah, tetapi keinginan hawa nafsu sering kali menghambat berkat-berkat Allah.

SALAM PENUAIAN, TUHAN MEMBERKATI !
Pdt Peter BS/HM

Selasa, 22 Mei 2012

PERCAYA DAN DIPERCAYA
Oleh: Pdt Peter BS/HM

(Mat 16:17) Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.

(Mat 16:18) Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.

(Mat 16:19) Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."

Dalam Matius 16: 13-20 dikisahkan mengenai dialog Tuhan Yesus dengan Simon Petrus. Yang pada intinya adalah Tuhan ingin mengetahui kadar iman dan kepercayaan kepada murid-murid disekelilingNya, dan teristimewa kapada Petrus.

Dan ternyata Petrus berani memiliki Pengakuan Iman Percayanya kepada Yesus yang adalah Mesias. Dimana ketika itu banyak orang/bahkan muraid yang bimbang tentang Yesus. Ada yang menganggapnya Yohanes Pembaptis, ada yang menganggap Elia ada yang menganggap Yeremia atau Yesus adalah salah seorang dari antara para nabi.

(Mat 16:13) Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?"

(Mat 16:14) Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."

Sebetulnya pengakuan murid-murid lain selain Petrus waktu itu membuat Tuhan Yesus Kecewa. Karena murid-murid sendiri masih bimbang tentang siapa Yesus. Bahkan menyetarakan Yesus dengan Elia, Yeremia, Yohanes Pembaptis, atau menyetarakan Yesus dengan Para Nabi.

Itulah penyebab murid-murid lain tidak mendapatkan Kunci Kerajaan Surga. Tidak dipercaya untuk menjadi Fondasi Jemaat Allah. Itu juga yang menjadi penyebab mengapa alam maut membayang-bayangi murid-murid lain selain Petrus.

Dan yang menjadi penyebabnya adalah karena murid-murid lain menyetarakan Yesus dengan Elia, Yeremia, Yohanes Pembaptis atau menyetarakan Yesus dengan para Nabi.

Sedangkan Petrus dengan berani mengatakan Bahwa Yesus Adalah Mesias Anak Allah Yang Hidup:

(Mat 16:15) Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"

(Mat 16:16) Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"

Pengakuan semacam inilah yang ditunggu oleh Tuhan Yesus Kristus. Dan dengan pengakuan ini Petrus Layak menerima tiga berkat besar

1. Diatas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu ( Matius 16:18 )
2. Tidak akan dikuasai oleh alam maut/kengerian maut (ayat 18)
3. Diberi Kunci kerajaan Surga

Dari ayat-ayat tersebut mengandung suatu pelajaran penting; Jangan sekali-kali menyetarakan Yesus dengan Para Nabi. Sebab kalau itu ada dalam pikiran orang Kristen maka mereka tidak akan menerima tiga perkara besar seperti yang diterima Petrus.

Bila orang Kristen menyetarakan Yesus dengan Para Nabi maka tidak ada bedanya dengan orang-orang dunia. Dan yang akan terjadi adalah tidak akan pernah dilawat oleh mujijat Allah.

1. Orang yang menyetarakan Yesus dengan Para Nabi tidak akan dipercaya Pekerjaan Besar, sehingga hidupnya selalu kerdil dan tidak bertumbuh.
2. Orang yang menyatarakan Yesus dengan Para Nabi akan dibayang-bayangi oleh alam maut. Ketakutan dan kengerian akan selalu membayang-bayangi.
3. Orang yang menyetarakan Yesus dengan Para Nabi tidak akan dipercaya oleh Allah untuk dipercaya kunci Sorga.

Sebaliknya orang yang mengaku bahwa Yesus adalah Mesias Anak Allah Yang Hidup maka dia akan:

1. Dipercaya pekerjaan-pekerjaan besar, kesksesan dan keberhasilan akan selalu menyertainya.
2. Akan dihindarkan dari kengerian maut. Kengerian maut itu bisa terjadi karena : sakit penyakit, bencana alam, kecelakaan, ataupun ancaman orang jahat yang ingin membunuh, atau karena peperangan. Jemaat yang percaya sepenuh hati bahwa Yesus adalah Mesias akan dihindarkan dari kengerian-kengerian maut itu.
3. Akan diberi Kunci Sorga. Artinya keberhasilan dan masa depannya akan dijamin Tuhan dan PASTI mendapat solusi jalan keluar terbaik ketika menghadapi masalah berat.

Saudaraku yang dikasihi Tuhan belajarlah seperti Petrus untuk bisa PERCAYA, kepada Tuhan, kepada suami, kepada isteri, kepada rekan-rekan kerja.

Disamping itu harus belajar menjadi orang yang BISA DIPERCAYA. Jangan sampai kalau sudah mendapat kepercayaan kemudian diselewengkan, mengkhianati kepercayaan yang Tuhan berikan. Mengkhianati kepercayaan yang suami/isteri berikan. Mengkhianati kepercayaan teman. Karena pengkhianatan terhadap kepercayaan adalah penghambat berkat Allah.

SALAM PENUAIAN, TUHAN MEMBERKATI !

Senin, 21 Mei 2012


MATA AIR YANG TAK PERNAH KERING

Oleh : Pdt Peter BS/HM



“tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."( Yohanes 4;14 )

Demikian Tuhan memberikan jaminan kelegaan, kesejukan dalam hidup orang Percaya. Bahwasanya orang yang bersekutu erat dengan Tuhan selalu menaruh harap kepadaNya akan mendapatkan mata air yang tidak pernah kering. Artinya suatu berkat yang datang terus menerus, tidak pernah mengalami kekeringan.

Namun banyak yang terjadi orang Kristen menerima kenyataan yang lain yaitu hidup yang kering. Berkat yang kering. Yang lama kelamaan bisa membuat mati rohani.

Karena suasana yang kering , baik dalam arti kering rohani,tidak pernah mendapatkan jamahan Tuhan. Atau kering dari berkat Allah, maka orang menjadi mudah melakukan perbuatan dosa dan tercela.

Karena kering berkatnya maka satu keluarga bisa berantakan, keluarga tidak terurus dengan baik, anak-anak tidak terurus dengan baik, hubungan suami-isteripun menjadi kurang harmonis. Bahkan banyak perceraian terjadi karena manusia mengalami kering berkat.

Padahal sesungguhnya Tuhan, berjanji akan selalu memberkati umatNy dengan kesejukan mata air yang tiada pernah kering.

Iman kita kepadaNya sangat mempengaruhi datangnya berkat. Orang yang memiliki iman yang teguh, yakin bahwa dengan iman keluarga akan diberkati, semua masalah akan teratasi, Tuhan itu betul-betul nyata dan turut campur dalam hidupnya. Maka ia betul-betul akan mendapatkan mata air kehidupan itu. Yang akan memberkati, menyejukkan secara jasmani maupun rohani selamanya.

Seperti Kisah Janda Sarfat dalam 1 Raja-raja 17. Karena iman dan ketaatannya, karena ia mengandalkan Allah maka ia menerima sumber berkat yang terus menerus mengalir;

(1Raja-raja 17;13)Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.

(1 Raja-raja 17;14)Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."

Tidak bisa difikirkan bagaimana caranya tepung dalam tempayan yang untuk ukuran sekarang setara dengan 5 liter/5kg bisa mencukupi kebutuhan makan sekeluarga selama tiga setengah tahun. Juga tidak bisa difikirkan bagaimana caranya minyak dalam buli-buli, bisa dimanfaatkan hingga tiga setengah tahun.

Pada masa itu semua orang mengalami kekurangan dan kelaparan, karena kekeringan di negeri yang terjadi selama 3,5 tahun.

Tetapi Janda Sarfat yang bertindak dengan iman, dan ia mengandalkan Tuhan malahan terjamin kesejahteraannya, selama orang lain dilanda kelaparan,kekeringan.

Tiap hari janda sarfat bisa mengambil tepung dalam tempayan, mencurahkan minyak dari buli-buli, membuat makanan untuk dia dan anaknya. Tepung itu diambil setiap hari tetapi tidak pernah menjadi habis. Minyak itu dituangkan terus namun juga tidak habis.

Orang tidak pernah membayangkan kejadian ini, betapa ajaibnnya. Karena begitu ajaibnya orang jadi sulit membayangkannya, atau bahkan sulit memikirkannya. Sehingga ayat tentang Janda sarfat ini menjadi seperti cerita hafalan saja. Padahal saat inipun kalau dipraktekkan mujijat-mujijat itu masih sangat nyata.

Betapa senangnya sekarang bila seseorang karena ketaatannya kepada Tuhan, memberikan apa yang menjadi haknya Tuhan, haknya hamba Tuhan ( waktu itu digambarkan dengan roti yang diberikan Janda Sarfat kepada Elia ) kemudian berkatnya selalu mengalir.

Tiap hari bisa memenuhi kebutuhan, melihat dompetnya selalu penuh, rekeningnya di bank selalu terisi. Bagimana caranya?, Tuhan yang akan melakukanya bagi saudara!!, bila saudara belajar menjadi taat dan mengandalkan Tuhan.

Berkat yang selalu mengalir ini akan terjadi pada kehidupan orang-orang yang taat, mengandalkan Tuhan,dan berani memberikan apa yang menjadi haknya Tuhan. Dengan iman tidak menjadi takut miskin manakala harus berkorban.

(Yer 17:7) Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!

(Yer 17:8)  Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.


SALAM PENUAIAN, TUHAN YESUS MEMBERKATI !