BATU
PENJURU
Oleh: Pdt Peter BS/HM
Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang
oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. ( 1 Petrus 2:4
)
Kristus adalah Batu Yang Hidup,
dimana orang percaya harus datang kepadaNya. Kita tidak disuruh datang kepada
batu yang mati yang tidak dapat bergerak, tidak dapat bereaksi dan tidak dapat
memberi pertolongan. Tetapi kita disuruh datang pada Batu Yang Hidup, yang
aktif Kuasa dan Kekuatannya, dan bisa memberi pertolongan yaitu Kristus Yesus.
Kristus juga adalah batu
penjuru; artinya segala macam keberhasilan yang kita bangun harus berfondasikan
kepada Kristus. Apapun yang kita bangun tanpa dasar Kristus akan sia-sia.
Sedangkan apapun yang bisa kita bangun diatas fondasi Kristus akan sangat
bernilai.
Manusia sering kali membangun
segala sesuatu dengan dasar batu yang
lain. Kemudian Kristus dikesampingkan. Seperti halnya membangun kejayaan dan
kekayaan kemudian Tuhan dilupakan. Ini yang disebut: batu yang dibuang manusia.
Kristus sebagai Batu Penjuru,
artinya: Dia siap menanggung beban seberat apapun yang kita miliki. Asalkan
kita memang betul-betul hidup diatas Batu Penjuru tersebut.
Seperti sebuah bangunan maka batu penjuru ( fondasi ), bermanfaat
untuk kekuatan dan ketahanan bangunan. Melindungi rumah dari
goncangan-goncangan gempa, melindungi rumah dari gerusan air, maupun bahaya
angin yang menerpa.
Karena pentingnya
Batu Penjuru ini maka dalam tradisi pembangunan gedung-gedung sering diadaan
acara peletakan batu pertama, yang
biasanya dilakukan oleh pejabat.
Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk
pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan
persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
( 1 Petrus
2:5 )
Sebab ada tertulis dalam Kitab
Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih,
sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan
dipermalukan." ( 1 Petrus 2:6 )
Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang
tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah
menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."
( 1 Petrus 2:7)
Mengapa kadangkala
kehidupan seseorang kadang-kadang sering mudah tergoncang, mudah patah semangat
dan mudah mengalami kehancuran. Itu karena sering kali terjadi karena manusia
tidak memiliki fondasi kehidupan yang kuat. Atau memiliki fondasi juga tetapi
yang digunakannya adalah batu lain.
Karena begitu sibuknya
orang dengan urusan, keluarga, bisnis, pekerjaan dan sebagainya sering orang
menjadi lupa membangun fondasi yang kuat.
Jadikan Kristus sebagai landasan; berfikir, landasan
bekerja, beraktifitas, maka akan terciptalah fondasi yang kuat.
Dalam sebuah bangunan maka fondasi ini, berada di bawah,
sebagian besar terkubur tanah. Artinya fondasi adalah sesuatu yang sangat
penting namun sering tidak kelihatan, sehingga sering pula keberadaannya
diabaikan. Namun walaupun tidak kelihatan biasanya fondasi suatu bangunan itu
menelan anggaran 25% dari keseluruhan bangunan.
Meletakkan
segala yang kita kerjakan diatas Kekuatan Kristus, ini yang Tuhan kehendaki.
Karena kondisi dunia, situasi
pekerjaan dan berbagai himpitan sering kali orang lupa menaruh segala yang
dibangunnya diatas Kuasa Kristus.
Menyerahkan
segala pekerjaan dalam Kuasa Kristus akan membuat orang menjadi kuat dan tahan
uji. Karena memiliki suatu keyakinan bahwa Tuhan memiliki rencana terindah
dalam hidup kita. Akhirnya kita terhindar dari kecemasan, kebimbangan.
ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali
dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan
banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu
kokoh dibangun.( Lukas 6:48 )
Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak
melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa
dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah
kerusakannya."
(Lukas 6:49
)
Mendengar Firman Tuhan dan melakukannya adalah praktek nyata dari orang
yang memiliki fondasi kuat dalam hidupnya. Yang memiliki bangunan iman yang
kuat siap menghadapi berbagai macam goncangan di dunia ini.
Sebaliknya orang yang
mendengar Firman tetapi tidak melakukanya sama dengan orang bodoh yang
membangun rumah tanpa fondasi. Sehingga ia akan mudah hancur saat menghadapi
kesulitan dan goncangan dunia ini.
Saudaraku yang dikasihi
Tuhan marilah kita belajar menaruh segenap beban kita; dalam melayani TUHAN, dalam keluarga maupun dalam pekerjaan diatas Kuasa Kristus. Kita
percayakan saja semuanya kepadaNya, kita lakukan FirmanNya. TUHAN PASTI MEMBERI KEBERHASILAN.
SALAM PENUAIAN, TUHAN YESUS MEMBERKATI !