Selasa, 17 April 2012




MANAJEMEN TUBUH SEBAGAI BAIT SUCI DAN KAITANNYA DENGAN KITAB WAHYU 


Oleh: Pdt Peter BS/HM


TUJUH KARAKTER JEMAAT AKHIR JAMAN : Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia dan Laodikia.

Ini adalah MEMPELAI WANITA ANAK DOMBA.
Dalam Kitab WahyU Ibarat Seorang Wanita Cantik, Gereja Tuhan di Akhir Jaman saat ini belum sempurna dan ada tujuh kelemahan/cacat. Sehingga Tuhan menegur dan memperbaikinya melalui Surat kepada ketujuh jemaat; Wahyu pasal 2-3.

Bila diibaratkan SEORANG WANITA CANTIK YANG SIAP MENIKAH maka;
1. Jemaat yang berkarakter EFESUS, itu ibarat seorang WANITA CANTIK YANG MAU MENIKAH namun masih kurang sehat/sakit di alat pernafasannya (Paru-paru). Efesus jatuh dalam kasuh mula-mula (secara rohani=mezbah dupa)

2. Jemaat yang berkarakter SMIRNA, ibarat seorang WANITA CANTIK YANG MAU MENIKAH namun masih kurang sehat/sakit pada GINJALNYA. Smirna jauh dalam hal kesaksian hidupnya ( Secara rohani=pelita emas )

3 Jemaat yang berkarakter PERGAMUS, ibarat seorang WANITA CANTIK YANG MAU MENIKAH namun masih kurang sehat/sakit pada LAMBUNGNYA. Pergamus disusupi pengajaran-pengajaran palsu (Secara Rohani=meja roti sajian)

4 Jemaat yang berkarakter TIATIRA, ibarat seorang WANITA CANTIK YANG MAU MENIKAH namun masih kurang sehat/sakit pada organ reproduksi (kelamin). Tiatira disusupi Pengajaran Izebel, perzinahan terselubung. ( Secara rohani=pintu kemah suci )

5 Jemaat yang berkarakter SARDIS, ibarat seorang WANITA CANTIK YANG MAU MENIKAH namun masih kurang sehat/sakit pada Kakinya/kelumpuhan rohani. Sardis mengalami proses kematian dan kebangkitan palsu. (secara rohani = bejana pembasuhan )

6 Jemaat yang berkarakter FILADELFIA, ini type jemaat yang hampir sempurna ibarat seorang WANITA CANTIK YANG MAU MENIKAH namun masih kurang sehat/sakit pada leher/tenggorokannya. Filadelfia hanya disuruh sabar, karena sering kurang bersabar. (secara rohani = tirai Maha Kudus)

7 Jemaat yang berkarakter LAODIKIA, ibarat seorang WANITA CANTIK YANG MAU MENIKAH namun masih kurang sehat/sakit Kelumpuhan total. LAODIKIA jatuh dalam dosa yang parah, sombong, merasa paling hebat dan kaya, padahal dikatakan TUHAN sebagai : melarat, malang, miskin, buta, dan telanjang. Ini secara rohani = Mezbah Korban Bakaran.

Padahal GEREJA TUHAN diproyeksikan menjadi GEREJA YANG CANTIK DAN TAK BERCELA PADA SAAT KEDATANGAN-NYA. ITULAH SEBABNYA TUHAN MELAKUKAN PENYUCIAN DITANGAH-TENGAH GEREJA AKHIR JAMAN (Wahyu Pasal 2-3)

(1Th 3:13) Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.

Ini adalah Pengajaran Manajeman TUBUH SEBAGAI BAIT SUCI, dalam kaitannya dengan Kitab WAHYU.

SALAM PENUAIAN, TUHAN YESUS MEMBERKATI !

PENYAKIT-PENYAKIT ROHANI YANG MENYERANG GEREJA TUHAN SEBAGAI “TUBUH KRISTUS”
By : Ps Peter BS/HM

          Bait Allah dalam arti yang lebih luas adalah Tubuh Kristus yang terdiri dari berbagai macam anggota. Bait Allah adalah gereja yang bersatu dari berbagai macam  aliran dan organisasi gereja. Gereja yang memiliki Satu Kepala , yaitu Tuhan Yesus Kristus.

          Kalau di dalam tubuh kecil , tubuh jemaat secara pribadi sering dijumpai berbagai macam penyakit, maka dalam Tubuh Besar  yang disebut Tubuh Kristus juga sering dijumpai penyakit-penyakit rohani yang berbahaya. Penyakit-penyakit rohani itu bisa mengancam kelangsungan hidup Tubuh Kristus.

          Bila kita menggalang kesatuan diantara gereja Tuhan, berarti kita membangun terwujudnya Tubuh Kristus. Dan Tubuh Kristus yang sempurna adalah dambaan Tuhan di akhir jaman. Tuhan akan segera datang bila TubuhNya sudah terbentuk sempurna.

Menghadapi Serangan Roh Legion

          Apakah yang dimaksud dengan serangan roh Legion ?. Serangan roh Legion adalah serangan dari Kuasa kegelapan yang bisa berupa hasutan-hasutan lembut di dalam hati jemaat Kristen untuk tidak mau hidup rukun dan disatukan. Kebanggaan-kebanggaan individu, golongan , sekte, atau denominasi gereja kadang dijadikan alat pemecah belah Tubuh Kristus oleh roh Legion yang bekerja di akhir jaman.

          Kalau dahulu roh Legion ini menyerang orang Gerasa, sehingga orang itu merusak tubuhnya sendiri, mencabik-cabik daging sendiri, bahkan memukuli diri sendiri dengan batu;

Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai ,karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit, sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu ( Markus 5 ;2 – 5 )

Demikian pula di jaman sekarang ini banyak orang yang mengaku diri Kristen, tetapi tidak pernah bisa berdamai dan mengampuni. Menyebut diri Kristen tetapi dengan mudahnya membenci saudara seiman dan menghakimi sadara seiman. Orang-orang  sedemikianlah yang secara makrifat Allah terlihat dirasuki roh Legion. Yaitu orang-orang yang secara tiodak sadar mengkoyak-koyakkan Tubuh Kristus. Ini ibarat orang yang merusak tubuhnya sendiri.

          Jadi orang-orang yang tidak mau disatukan dalam satu kesatuan Tubuh Kristus inilah yang secara rohani disebut orang yang dirasuk roh Legion. Orang yang menyukai perbantahan, orang yang menyukai pertengkaran secara rohani terlihat memukul-mukul diri sendiri, mencabik-cabik diri sendiri.

          Dalam satu keluarga roh Legion bisa menyusup, misalnya ada anggota keluarga yang selalu tidak mau berdamai. Suami yang tidak mau berdamai dengan isteri atau sebaliknya. Atau anak-anak yang tidak mau berdamai dan sehati dengan orang tuanya. Maka keluarga itu menjadi seperti tubuhnya orang Gerasa yang dirasuk roh Legion.  Keluarga itu akan menjadi sangat kacau. Rantai dan belenggu aturan rumah tangga akan diputuskan dan dimusnahkan. Akhirnya keluarga dibayang-bayangi ketakutan, suasana mencekam seperi suasana pekuburan. Selanjutnya keluarga semacam itu akan mengalami kematian rohani.

          Lebih luas lagi roh Legion bisa menyusup ditengah-tengah perkumpulan jemaat suatu gereja. Misalkan dalam suatu persekutuan gereja ada kebencian diantara anggota jemaat, atau antara jemaat dengan pendetanya terjadi kebencian terselubung. Keadaan-keadaan semacam itulah yang disebut serangan roh Legion.

          Bahkan lebih besar lagi roh Legion juga menyerang Gereja Tubuh Kristus yang terdiri dari berbagai bangsa suku dan bahasa. Antar organisasi gereja saling membenci dan meyalahkan. Kadang orang Kristen sendiri sudah terpecah belah dan tanpa disadari mengkoyak-koyak tubuh sendiri.

          Supaya roh Legion itu tersingkir, maka orang harus memiliki kedewasaan iman. Sifat kelapangan dada, dan rela mengampuni dengan tulus. Memiliki tabiat pendamai dan mau dirukunkan. Untuk bisa berdamai maka orang harus menghargai Korban Kristus. Jangan melihat seseorang karena kelemahannya. Bahkan jika kita melihat sesuatu yang kurang dalam diri orang lain, maka kuajiban kitalah untuk memperbaikinya.

Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilainya demikian.(  2 Korintus 5 ; 16 )

Jadi untuk bisa berdamai dan mengalahkan roh Legion diperlukan kedewasaan iman. Dengan cara mau disatukan  tanpa memandang kelemahan orang lain. Sebab jika yang dipandang adalah kelemahan orang lain, maka selamanya orang tidak bisa disatukan. Karena pada hakekatnya setiap manusia memiliki kelemahan, dan tiap manusia pernah berbuat dosa. Teladan korban Kristus telah mendahului, Dia mati dan berkorban bukan untuk orang baik-baik, melainkan untuk memberi ampun pada orang yang berdosa. Bahkan kelebihanNya Dia berikan kepada yang berdosa supaya orang berdosa diselamatkan.

Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diriNya oleh Kristus dengan tidak memperhatikan pelanggaran mereka. ( 2 Korintus 5; 19a )

Inilah prinsip Kesatuan Tubuh Kristus yaitu orang-orang yang mau disatukan tanpa memandang kelemahan orang lain, tetapi dengan memandang salib Kristus. Orang-orang yang mendekat kepada Tuhan dengan mengabaikan segala macam batu sandungan.


Roh Legion Melampiaskan Kemarahannya

          Selanjutnya diceritakan dalam Markus 5; 12 – 13 , bahwa roh Legion yang terusir dari orang Gerasa,meminta pindah ( tumbal ) atas sembuhnya orang Gerasa.

Lalu roh-roh itu meminta kepadaNya katanya ;” Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarlah kami memasukinya!”. Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.

Ternyata untuk menyelamatkan jiwa satu orang Gerasa, Tuhan mengorbankan dua ribu ekor babi. Ini mengisyaratkan kepada kita bahwa harga kesatuan itu sangatlah mahal. Satu orang yang terbebas dari roh Legion, lebih mahal dari dua ribu ekor babi. Satu orang yang bertobat dari dosa kebencian dan mau dirukunkan dan disatukan nilainya sangat mahal. Bahkan harga kesatuan ini lebih mahal dari dunia dan isinya, karena pada hakekatnya kedamaian dan kesatuan itu senilai dengan Darah Kristus.

          Dua ribu ekor babi yang menjadi korban ini adalah gambaran dari orang-orang Fasik, yang hidupnya tidak pernah mau dirukunkan. Gambaran dari orang yang tidak sungguh-sungguh mengikut Kristus. Orang-orang semacam ini diijinkan oleh Allah tenggelam dalam kesukaran hidup.

          Rasul Petrus pernah menyebut dalam suratnya bahwa yang dimaksud dengan babi-babi adalah orang-orang yang mengenal Kristus tetapi suka berkubang dalam beceknya lumpur dosa.
          
Sebab jika mereka,oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan juru selamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk daripada yang semula……Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini ;” Anjing kembali lagi ke muntahannya dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya “.

          Roh Legion akan tersingkir apabila orang-orang kudus mau bersatu, hidup rukun dan damai. Tetapi orang fasik yang tidak mau diperdamaikan, menyukai perbantahan dan masih suka terlibat dalam dosa dunia akan tenggelam dalam kesukaran hidup.


Penyakit Kusta Rohani

          Penyakit kusta secara lahiriah adalah suatu penyakit yang pada akhirnya bisa mencerai- beraikan anggota tubuh. Anggota tubuh yang terkena penyakit kusta akan membusuk dan akhirnya patah dan terlepas dari bagian tubuh. Secara detail penyakit Kusta ini ditulis dalam Kitab Imamat pasal 13. Dalam hukum Taurat penyakit kusta disebut penyakit yang Najis.

Orang yang berpenyekit kusta harus berpakaian cabik-cabik, rambutnya terurai dan lagi ia harus menutupi mukanya sambil berseru ; Najis, Najis. Selama ia kena penyakit itu ia tetap najis; ia harus tinggal terasing, diluar perkemahan itulah tempat kediamannya. ( Imamat 13; 45-46 )

          Secara Taurat orang yang terkena Kusta adalah najis dan harus diasingkan. Arti Rohani dari penyakit kusta adalah suatu penyakit yang menggerogoti kesatuan tubuh Kristus. Kuasa najis yang mencerai-beraikan kebersamaan  dan kerukunan dalam Tubuh Kristus.

          Penyakit kusta secara rohani ini terjadi pada anggota-anggota tubuh Kristus ( Jemaat ) yang tidak bisa menjaga kekudusan hidup. Kusta rohani terjadi kalau seseorang membiarkan diri berlarut-larut dalam dosa tertentu tanpa ada satu pertobatan. Orang-orang yang merasa dirinya Kristen tetapi tidak pernah bisa menjaga kekudusan hidup. Hidupnya penuh tipu-muslihat, hidup dalam kebencian, dalam kecemaran dan tidak ada tanda-tanda untuk memperbaiki diri. Orang semacam inilah yang secara rohani terlihat sakit kusta

           Itulah sebabnya orang yang terkena kusta rohani disebut najis, dan apabila tidak secepatnya bertobat  maka dia akan lepas dari keanggotaan Tubuh Kristus.

          Kalau secara lahirian dahulu orang yang terkena  penyakit kusta, atau ada tanda-tanda penyakit kusta maka harus diperiksa oleh imam. Begitu kelihatan seseorang meiliki tanda-tanda penyakit kusta dia akan dikurung oleh imam selama tujuh hari, untuk melihat perkembangannya.

Pada hari yang ketujuh haruslah imam memeriksa dia; bila penyakit itu menjadi pudar dan tidak meluas pada kulit, imam harus mengurung dia tujuh hari lagi untuk kedua kalinya. Kemudian pada hari yang ketujuh haruslah imam memeriksa dia untuk kedua kalinya; bila penyakit itu menjadi pudar dan tidak meluas pada kulit, imam harus menyatakan dia tahir. ( Imamat 13 ; 5 – 6 ).

          Ini mengandung arti rohani , bila seseorang kedapatan mengidap kusta rohani yaitu berlarut-larut dalam suatu jenis dosa kenajisan, maka orang tersebut masih diberi waktu oleh Allah untuk memperbaiki sikap, untuk menghilangkan kusta rohani tersebut.

          Jadi kusta rohani adalah dosa yang dilakukan oleh anggota Tubuh Kristus / jemaat yang melakukan dosa secara berturut-turut ( semacam kecanduan ) dan berlarut-larut. Dosa semacam inilah yang menyebabkan seseorang menjadi najis dan harus diasingka( dipatahkan ) dari perhimpunan orang-orang kudus. Apabila kusta rohani ini terjadi( seseorang tidak bisa menghentikan dosa candunya ) maka ada saatnya orang semacam itu dipatahkan dari keanggotaan Tubuh Kristus. Dalam 2 Petrus 2 ; 20 – 22 orang-orang semacam ini digambarkan seperti babi-babi yang menjadi korban bila orang Gerasa disembuhkan dari roh Legion.

          Jenis dosa yang berlarut-larut diperbuat inilah yang disebut penyakit kusta rohani ( dosa candu ). Yang pada gilirannya menyebabkan orang yang terkena dosa jenis ini  akan diasingkan atau dipatahkan dari keanggotaan Tubuh Kristus, akan terasing dari perkumpulan orang-orang kudus.

Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau , cukillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, daripada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa daripada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.( Matius 5 ; 29 – 30 )

Jadi anggota tubuh Kristus atau orang-orang kristen yang dilanda dosa jenis atau dosa candu atau berlarut-larut dalam suatu perbuatan dosa tanpa ada perbaikan, akan dipatahkan oleh Allah dari keanggotaan Tubuh Kristus. Sebab yang dimaksud Tubuh Kristus adalah kita semua dari berbagai gereja, suku, bangsa, bahasa, aliran yang disatukan oleh darah Kristus. Karena Kristus adalah kudus maka anggota tubuhNya juga harus kudus.
         
Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu, sama seperti Dia yang kudus , yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis ; “ Kuduslah kamu, sebab Aku kudus”. ( 1 Petrus 1 ; 15 – 16 )

          Dahulu dalam Kitab Injil disebutkan bahwa Yesus melakukan banyak mujijat, mengadakan kesembuhan-kesembuhan atas orang-orang sakit. Berbagai macam penyakit yang melanda umat bisa disembuhkanNya. Itu semua adalah nubuatan bagi pekerjaan hamba-hamba Allah diakhir jaman untuk bisa bekerja dahsyat; Untuk bisa menyembuhkan penyakit-penyakit yang melanda tubuh besar yaitu Tubuh Kristus, penyakit-penyakit rohani yang tidak kelihatan mata, namun secara gaib beroperasi ingin menghancurkan kesatuan Tubuh Kristus.

          Dan apabila Tubuh Kristus yang dewasa, sehat, dan cantik sudah terbentuk maka Dia sebagai kepala gereja akan segera datang menjemput tubuhNya, menjemput MempelaiNya     ( Wahyu 19 ; 7 ).

          Saatnya kini perhatian para hamba Tuhan beserta segenap jemaat terarah kepada Tubuh Besar ini. Terarah kepada Tubuh Kristus. Suatu Tubuh Rohani yang besar yang terdiri dari himpunan besar orang banyak dari berbagai bangsa, suku, dan bahasa. Tubuh Besar ini sekarang sedang dipersiapkan Allah . Tubuh Besar ini disebut juga Bait Allah dan disebut pula  Mempelai Wanita Anak Domba Allah. ( Wahyu 19 ; 7 )

          Tubuh Rohani Besar ini sangat didambakan oleh Tuhan Yesus, dan Tuhan menyebutnya sebagai TubuhNya tempat Dia meletakkan kepala ( Matius  8 ; 20 ). Tubuh Kristus  yang sangat didambakanNya ini didalam pembentukkannya menghadapi banyak tantangan. Penyakit-penyakit rohani yang muncul dari dalam sendiri bahkan himpitan-himpitan dari luar senantiasa menteror Tubuh Kristus yang sudah mulai terbentuk.

SALAM PENUAIAN, TUHAN YESUS MEMBERKATI !

Minggu, 15 April 2012


Membangun Bait Allah Rohani (Tahap-tahap Menjadikan Tubuh Sebagai Bait Suci )
Oleh : Pdt Peter BS/HM

Yang dimaksud Bait Allah adalah tempat dimana Allah hadir dan berkomunikasi dengan umatNya. Bait Allah sangat penting artinya bagi kehidupan umat Kristen yang ingin dekat padaNya. Sebab lewat Bait Allah orang mendapatkan jaminan segalanya dari perkara jasmani sampai pada perkara rohani. Melalui Bait Allah segala karya Allah dinyatakan.

Pada jaman nabi Musa ketika Allah ingin hadir ditengah-tengah umatNya, Dia menyuruh Musa beserta seluruh jemaat Israel untuk membangun Bait Allah yang disebut  Tabernakel. Dan dari dalam Tabernakel itulah nantinya Allah menurunkan Wahyu dan petunjuk kepada bangsa Israel, supaya Israel memperoleh kemenangan.

Dan mereka harus membuat tempat kudus bagiKu, supaya Aku akan diam ditengah-tangah mereka. Menurut segala apa yang kutunjukkan kepadamu  sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotnya, demikianlah, harus kamu membuatnya.  Dan disanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang diatas  tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tenteng segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel.( Keluaran 25 ;8,22 )

Lewat Bait Allah yang namanya Tabernakel tersebut, bangsa Israel mengalami kemenangan-kemenangan. Setiap saat Allah membimbing umatNya. Setiap saat Allah berbicara dari atas Tabut yang didengar Imam Besar dan disampaikan kepada seluruh jemaat Israel. Kepemimpinan Allah  sangat nyata dalam Ibadah sistem Bait Allah / tabernakel tersebut.

Tabernakel / Bait Allah tersebut dibangun menurut  Wahyu yang diterima Musa diatas gunung. Bangunan secara detailnya ditunjukkan Allah kepada nabi Musa. Kemudian setelah tabernakel / Bait Allah ini selesai  dibangun menurut  wahyu dari Allah secara detail, akhirnya bangsa Israel merasakan jamahan dan lawatan Allah.

Kemudian di dalam Perjanjian Baru tenyata firman Allah menyatakan bahwa yang disebut Bait Allah adalah: Tubuh yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Kalau pada jaman Taurat / jaman Musa  yang disebut Bait Allah adalah Tabernakel atau Kemah Suci yang memiliki ukuran detail tertentu, seperti ditunjukkan  Musa diatas gunung (Keluaran 25: 9) Bait Allah itu memiliki bentuk, dan ciri yang sangat khusus, bahkan sangat detail seperti ditulis dalam kitab Keluaran pasal 25 sampai pasal 40.

Dan ternyata Bait Allah / Tabernakel yang dahulu tertulis secara detail dalam Kitab Keluaran itu adalah gambaran secara rinci mengenai Tubuh Kita yang menjadi Bait Allah Roh Kudus.

Tidak tahukah kamu bahwa kamu adalah Bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu ( 1 Korintus 3 ; 16 )

Jawab Yesus kepada mereka ;” Rombak Bait Allah ini, dan dalam waktu tiga hari Aku akan mendirikannya kembali”. Lalu kata orang Yahudi kepadaNya ;”Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?”. Tetapi yang dimaksudNya dengan Bait Allah ialah tubuhNya sendiri. ( Yohanes 2 ; 19 – 21 )

Tuhan Yesus sendiri juga menyatakan bahwa Bait Suci yang sesungguhnya adalah tubuhNya sendiri.

Pembangunan Bait Allah secara rohani adalah pembangunan tubuh kita hingga menjadi kediaman Allah Roh Kudus. Dalam kata lain bila tubuh ini menjadi Bait Allah maka tubuh akan menjadi surga kecil , yang turun ke bumi. Seperti doa yang diajarkan Tuhan Yesus dalam Matius 6 ; 10.

Datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu, di bumi seperti di surga.( Matius 6;10 )

Bila tubuh menjadi Bait Allah berarti; mendatangkan kerajaanNya. Suasana surga adalah suasana damai, suka-cita, suasana sehat, sejuk dan penuh pemeliharaan Allah. Suasana ini akan menandai orang yang berhasil menjadi Bait Suci.

Sementara itu iblis juga ingin merebut tubuh manusia dan dijadikannya sebagai tempat kediamannya. Iblis ingin menguasai tubuh manusia untuk dijadikannya neraka kecil.

Iblis yang biasa tinggal dalam kerajaan neraka ingin menjadikan tubuh manusia  sebagai tempat tinggal seperti neraka. Iblis akan berhasil menembus masuk dan menguasai tubuh bila seseorang melakukan perbuatan dosa.

Dosa yang diperbuat oleh seseorang dengan anggota-anggota tubuhnya memberikan peluang untuk iblis masuk. Dosa adalah pintu masuknya iblis untuk merusak tubuh manusia.
       
Melalui dosa iblis menyengat dan memasukkan bisa maut ke dalam tubuh manusia.Dan akibat yang bisa ditimbulkan oleh sengatan iblis adalah munculnya  sakit penyakit. Anggota tubuh yang digunakan untuk melakukan perbuatan dosa adalah angota tubuh yang disengat iblis dan bisa maut masuk dan menjalar ke dalamnya. Tubuh yang dilanda sakit penyakit adalah tubuh yang berhasil diduduki iblis,dan dijadikannya neraka kecil( neraka = tempatnya iblis ). Suasana neraka adalah suasana kesakitan, panas, ratap tangis serta suasana keputus-asaan.

Dengan membangun tubuh sebagai Bait Allah manusia akan mengalahkan sakit penyakit. Dengan bertobat dari dosa-dosa, dan menghindari perbuatan dosa maka berarti manusia menutup pintu masuk bagi iblis. Menutup masuknya sakit penyakit.
         
MENGALAHKAN MAUT

Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia; kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati. Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah Firman Tuhan yang tertulis ;” Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut dimanakah kemenanganmu? Hai maut dimanakah sengatmu?”
 ( 1 Korintus 15; 51-55 )

Dalam Al Kitab dituliskan ada beberapa orang diantara para nabi terdahulu yang tidak mengalami kematian tubuh, misalnya Henok dan Elia. Kemudian pada akhir jaman juga akan ada seangkatan umat yang akan diangkat hidup-hidup dan tidak mengalami kematian tubuh. Kalau pada jaman dahulu hanya terjadi pada beberapa orang, maka pada akhir jaman akan terjadi secara massal ( 1 Korintus 15;51-55,  1 Tesalonika 4;13-18).

Bagaimana bisa terjadi hingga seorang manusia yang ditandai dengan berbagai kekurangan bisa mengalami kejadian yang sangat luar biasa sehingga tubuhnya tidak mengalami kematian. Bila dicari jawabnya melalui sains dan teknologi mungkin akan sangat sulit. Tetapi bila dicari jawabnya melalui pengungkapan rahasia Firman Allah akan bisa dilihat secara jelas mengapa seorang manusia bisa mengalami hal yang ajaib tersebut.

Sebagai dasar utama seseorang bisa mengalahkan maut adalah Hidup menjadi Bait Suci. Artinya Roh Kudus tinggal dalam tubuhnya. Tubuh yang menjadi Bait Suci adalah tubuh yang dipergunakan untuk melakukan aktifitas-aktifitas positif sesuai dengan tuntunan Firman Allah. Segenap organ tubuh dikendalikan untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik dan benar. Inilah dasar pertama yang harus dilakukan bila sesorang ingin mengalahkan maut dan mempersiapkan diri untuk masa pengangkatan.

Tubuh manusia itu terdiri dari trilliunan sel hidup, yang pada akhirnya membentuk organ dan jaringan tubuh. Dan setiap sel itu memiliki usia hidup, dan bila sel-sel itu sudah mati akan digantikan dengan sel yang baru pada suatu organ tubuh. Tapi pergantian sel juga tidak terjadi selama-lamanya, karena organ-organ tubuh juga memiliki usia. Dengan demikian tanpa adanya Mujijat Allah maka sangat mustahil, orang bisa mengalahkan maut.

Bila Tubuh ini menjadi Bait Suci dan didiami Roh Kudus, maka akan berpengaruh besar pada pembaharuan sel-sel dalam tubuh. Orang yang didiami Roh Kudus akan memiliki karakter emosi yang stabil sehingga sangat kecil kemungkinan terserang penyakit; darah tinggi, stroke,jantung, deperesi dan sejenisnya. Orang yang didiami Roh Kudus juga pasti memiliki pola makan yang baik sehingga kecil kemungkinan terserang penyakit kanker,kolesterol,diabetes dan sejenisnya.

Dengan belajar hidup menjadi Bait Suci Allah berarti belajar memperoleh kesehatan yang baik dan memperpanjang usia harapan hidup. Paling tidak orang yang berhasil menjadi Bait Suci Allah akan memiliki keadaan tubuh ( kesehatan) yang lebih baik daripada orang yang tidak menjadi Bait Suci Allah.

Agar tubuh benar-benar menjadi Bait Allah yang sehat dan berkemanangan, maka tubuh harus memiliki sifat dan karakter Bait Suci.( 1 Korintus 3 ; 16 , 1 Korintus 6;19-20 ). Menurut hukum surgawi ini maka orang yang menggunakan tubuhnya untuk perbuatan dosa  disebut “Membinasakan Bait Allah”(1 Korintus 3 ; 17). Dosa yang diperbuat seseorang secara rohani akanmenggerakkan dimensi keempat untuk menimbulkan celaka pada anggota tubuh yang terkena dosa (Yang melakukan adalah si iblis pembawa sengat maut ). Dosa yang lama diperbuat, dipendam-pendam terus, tidak diperdamaikan dengan Kristus menjadi peluang untuk iblis memberikan sengatan maut, dan merusak tubuh yang seharusnya menjadi Bait Allah.

Kuasa sakit penyakit yang ditimbulkan oleh Iblis yang bekerja secara gaib ini beroperasi sedemikian rupa sehingga merusak anggota tubuh yang tidak kudus. Secara kedokteran ini sulit dilacak, sebab sakit penyakit disini yang dianggap sebagai penyebab adalah dosa dan iblis. Segenap baksil,virus dan kuman penyakit dalam hal ini dipandang sebagai mediator “monster”  yang digerakkan oleh iblis untuk merusak Bait Allah. Dan sakit penyakit itu terjadi karena sebab yang hakiki yang tidak terdeteksi oleh alat-alat kedokteran, yaitu dosa.

Bahkan ada sakit penyakit ( kerusakan tubuh ) yang terjadi secara mendadak, bukan karena kuman dan sejenisnya misalnya karena kecelakaan. Bagian tubuh yang kena celaka itulah pada hakekatnya menjadi sasaran iblis. Dan itu diijinkan Allah karena manusia membuka peluang lewat perbuatan dosa.

Al Kitab mencatat suatu hikmat yang dalam, yang tidak terdeteksi oleh teknologi manusia. Misalnya seperti kejadian yang menimpa Ayub. Dibalik kebangkrutan ternak dan pekerjaan Ayub, dibalik kematian anak-anak Ayub, iblis yang mendalangi. Mungkin kalau Al Kitab tidak memberikan keterangan apa yang terjadi dibalik musibah Ayub, mungkin orang bisa menuduh ; Ayub kurang hati-hati menjaga ternaknya, sehingga terkena bencana. Atau mungkin Ayub kurang bisa mendidik anak-anaknya sehingga mereka suka minum anggur hingga ditimpa bencana. Bahkan Ayub sakit barah di sekujur tubuhnya. Mungkin orang berkomentar ; Ayub tidak bisa menjaga kebersihan tubuh sehingga terserang kuman penyakit barah.

Padahal memang sesungguhnya makna hakiki dari bencana yang menimpa Ayub adalah ; Iblis sedang menggerayangi/menjamah Ayub. Iblis diijinkan untuk mencobai Ayub karena dalam diri Ayub ada satu dosa terselubung yaitu dosa penakut.

Karena yang kutakutkan itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan itulah yang mendatangi aku. Aku tidak mendapatkan ketenangan dan ketenteraman, aku tidak mendapat istirahat, tetapi kegelisahanlah yang timbul. ( Ayub 3; 25 – 26 )

Padahal menurut Kitab Wahyu pasal 21 ;8 , penakut adalah salah satu jenis dosa yang membuat seseorang tidak berhak memasuki Yerusalem Baru.

TAHAP-TAHAP MEMBANGUN TUBUH MENJADI BAIT ALLAH

Kemudian untuk memperoleh tingkatan lebih lanjut yaitu supaya tidak sekedar mengalahkan sakit-penyakit, tapi bisa mengalahkan maut maka seluruh aktivitas tubuh harus bercirikan aktivitas Bait Suci. Bait Suci/Kemah Suci pada jaman Nabi Musa disebut Tabernakel. Dan sekarang Bait Suci itu adalah Tubuh Kita sendiri yang menjadi kediaman Allah Roh Kudus.

Untuk mengalahkan maut maka hidup kita harus berciri Bait Suci. Adapun Bait Suci atau Tabernakel memiliki sembilan (9) bagian pokok yang menjadi ciri utama, antara lain ; 1. Pintu Gerbang, 2. Mezbah Korban Bakaran, 3. Bejana Pembasuhan, 4. Pintu Kemah Suci, 5. Meja Roti Sajian, 6. Pelita Emas, 7. Mezbah Dupa, 8 Pintu Tirai Maha Kudus, 9 Ruang Maha Kudus ( Tabut Perjanjian Allah ), seperti dituliskan dalam Kitab Keluaran pasal 25-27, pasal 36-38.

Karena Bait Suci itu sekarang adalah Tubuh Kita maka untuk mencapai kesempurnaan/mengalahkan maut kita harus menghiasi diri dengan gaya hidup yang berciri Bait Suci antara lain ;

1.     Pintu Gerbang ( Keluaran 27; 13-16,  38; 13-15, 18-20 )

Di dalam kehidupan kita sekarang menunjuk kepada iman dan percaya kita yang utuh, kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah lahir ke dunia. Tuhan Yesus yang menampilkan diriNya sebagai seorang Raja, sekaligus sebagai Hamba, sebagai Anak Manusia dan Anak Allah. Artinya Tuhan Yesus yang mampu menjiwai seluruh kehidupan umatNya, dari yang kaya ( Raja) hingga yang miskin(  Hamba). Dari kehidupan biasa ( Anak Manusia ) hingga kehidupan yang penuh mujijat( Anak Allah ).

Iman dan Percaya kita kepada Empat Injil ; Matius Markus, Lukas dan Yohanes. Kita Harus memiliki iman yang teguh dan tak tergoyahkan.

2.     Mezbah Korban Bakaran ( Keluaran 27; 1-8,  38;1-7 )

Di dalam kehidupan kita sekarang menunjuk kepada proses pertobatan yang sungguh-sungguh. Berpaling dari perbuatan –perbuatan dosa dan kenajisan kepada perbuatan-perbuatan yang baik dan benar sesuai dengan tuntunan Firman Tuhan. Yakin bahwa Tuhan Yesus sudah menebus dosa kita dan kita tidak boleh lagi melakukan perbuatan-perbuatan dosa. Kita harus belajar untuk memikul salib mengikuti proses kehidupan yang terasa berat karena menuruti kebenaran Firman Allah. Dosa-dosa dan keinginan daging kita seperti dikoyak-koyak dan dibakar di mezbah Allah. Rasanya sangat berat meninggalkan kebiasaan dosa-dosa masa lalu, namun akan terasa sangat indah bila kita mampu melakukannya.

Mezbah Korban Bakaran arti rohaninya adalah suatu tingkatan iman dimana seseorang bisa bertobat dengan sungguh-sungguh, rela sengsara untuk mengikuti proses salib, dan bisa belajar memberikan persembahan yang baik bagi kemuliaan Tuhan.

3.     Bejana Pembasuhan ( Keluaran 30; 17-21,  38;8 )

Di dalam kehidupan kita sekarang menunjuk kepada proses Kelahiran Baru . Dalam tingkatan ini kita harus bisa meninggalkan karakter dan tabiat lama yang penuh kejahatan dan kenajisan, dan kita harus memulai gaya hidup baru , kebiasaan baru yang berbeda dari kebiasaan orang-orang dunia. Yaitu suatu kepribadian surgawi. Kalau dunia cinta kekerasan maka kita harus lemah lembut, kalau dunia cinta kecemaran maka kita harus cinta kesucian, kalau dunia kikir dan pelit maka kita harus murah hati ( Matius 5 ;1-12 ). Hal ini dilambangkan denga proses Baptisan menguburkan/menenggelamkan kepribadian lama dan hidup dalam kepribadian yang baru.

4.     Pintu Kemah Suci ( Keluaran 26;36-37,  36;37-38).

 Dalam kehidupan kita sekarang menunjuk kepada hidup yang dipenuhi/diurapi Roh Kudus. Memberikan semua anggota ( organ ) tubuh kita untuk melakukan aktifitas/gerakan menurut irama gerak Roh Kudus. Gerakan Roh Kudus ini memiliki ciri bertentangan dengan keinginan hawa nafsu dan daging;
Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah….” (  Roma 8; 6-7a )
Dalam tingkatan rohani sedemikian kita dituntut untuk memiliki kepekaan terhadap suara Roh Kudus dan melakukannya, serta menghindari perbuatan-perbuatan hawa nafsu daging. Kita harus berani mengambil keputusan untuk mengikuti Suara Roh Kudus,dan meninggalkan keinginan hawa nafsu daging. Jangan takut bila melakukan sesuatu menuruti Roh Kudus, sebeb sekalipun berat namun pada akhirnya akan membuahkan suka-cita dan kemenangan. Sebaliknya bila kita menuruti keinginan hawa nafsu daging, sekalipun rasanya enak dan menyenangkan namun pada akhirnya membawa kepada maut dan  berbagai  macam kesulitan hidup. Orang yang hidup menuruti Roh Kudus akan memiliki ciri khusus yaitu buah Roh,antara-lain; kasih, suka cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, dan penguasaan diri. ( Galatia 5; 22 )

5.     Meja Roti Sajian ( Keluaran 25; 23-30,  37; 10-16 )

Dalam kehidupan kita sekarang menunjuk kepada kesediaan kita untuk menuruti Firman Allah. Kesediaan kita untuk memiliki waktu membaca ,mempelajari dan mendengarkan Firman Allah.

          Pada tingkatan ini kita  akan memiliki rasa cinta kepada Firman Tuhan. Ada gairah untuk terus menerus menggali rahasia-rahasia Firman. Adapun ciri yang menandai tingkatan ini adalah timbulnya kecintaan mempelajari Firman Tuhan. Bila membaca Al Kitab menjadi semangat dan tidak mengantuk. Selalu muncul pengertian-pengertian baru setiap membaca Firman Allah.

“Kata Yesus kepada mereka;”Akulah Roti Hidup; barang siapa datang kepadaKu, ia tidak akan lapar lagi, dan barang siapa percaya kepadaKu ia tidak akan haus lagi.”  ( Yohanes 6;35)

6.     Pelita Emas  (  Keluaran 25;31-40, 37;17-24)

Dalam kehidupan kita sekarang menunjukkan pada persekutuan kita kepada karunia-karunia Roh Kudus. Kita tidak terbuai lagi oleh keajaiban-keajaiban palsu yang datang dari iblis. Kita tidak tertarik lagi pada keajaiban yang datang dari dukun-dukun, dan berbagai macam praktek okultisme. Karena kita sendiri pernah melihat dan merasakan bahwa Mujijat Allah  adalah lebih dahsyat, lebih baik dan lebih kudus.

Pada tingkatan ini kita akan merasakan secara langsung ( bukan kesaksian orang lain) keajaiban-keajaiban yang datang dari Karunia Roh Kudus antara lain; Karunia hikmat, karunia makrifat, karunia kesembuhan,karunia iman, karunia mujijat, karunia bernubuat, karunia menimbang/membedakan roh, karunia berbahasa roh, karunia mengartikan bahasa roh. (  1 Korintus 12; 7-11). Tidak semua karunia ini diterima oleh setiap orang. Tetapi paling tidak salah satu diantaranya menjadi bagian dari orang yang mencapai tingkatan ini.

Pada hakekatnya manusia itu menjadi rebutan oleh dua alam keajaiban;yaitu keajaiban Tuhan dan keanehan/”keajaiban” dari Iblis. Setiap manusia juga ingin memiliki pengalaman khusus untuk memasuki dunia ini. Apabila manusia disentuh oleh keajaiban Tuhan maka akan membangkitkan pengaruh positip dalam hidupnya untuk selalu bersyukur,memiliki kasih dan menghasilkan buah-buah kehidupan yang baik.

Tapi bila manusia disentuh oleh keajaiban palsu yang datang dari Iblis, maka akan berpengaruh pada pola hidupnya. Sekalipun keajaiban dari Iblis bisa juga menyembuhkan penyakit, memberi kekayaan, namun pada hakekatnya akan menyeret manusia pada kesesatan. Dan akan selalu ditemukan ciri perbuatan kotor, najis pada setiap orang yang bersekutu dengan Iblis.

7.     Mezbah Dupa ( Keluaran 30;1-10, 30;34-38, 37;25-28)

Dalam kehidupan kita sekarang menunjuk kepada cinta kasih kita kepada Allah dan kepada sesama yang diungkapkan melalui sembah dan syafaat.

Kita harus memiliki jam-jam untuk menyembah Tuhan. Pada tingkatan ini akan kita pahami makna Sembah yang sesungguhnya. Sembah  itu berbeda dengan doa. Sembah adalah suatu sikap pemujaan,mengagungkan,memuliakan Tuhan. Sedangkan doa adalah suatu kominikasi dengan Allah yang berisi permintaan. Sembahyang itu bisa berlangsung sangat lama, berjam-jam. Sedangkan doa itu hanya berlangsung pada waktu yang relatif singkat.

Dari sini kelihatan sangat jelas bahwa sembah itu memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada doa. Dan pada tingkat mezbah dupa ini kita dituntut untuk memiliki jam-jam sembah ( bukan doa ).

8.     Pintu Tirai Maha Kudus (  Keluaran 26;31-35,  36;35-36 )

Dalam kehidupan kita sekarang menunjuk kepada saat kita bisa “merobek” keinginan hawa nafsu daging untuk mendekat pada Tuhan. Sebab sesungguhnya yang menjadi pembatas antara kita dengan hadirat Tuhan adalah segala nafsu dan keinginan daging kita. Yang menjadi penghalang antara kita dengan Hadirat Maha Kudus ( Ruang Maha Kudus ) adalah “ tirai” hawa nafsu daging kita.

Sesungguhnya tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaranNya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu  ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu”. ( Yesaya 59;1-2 )
         
Melalui doa dan puasa, kita melalui proses dalam tingkatan Pintu Tirai Maha Kudus. Doa dan puasa adalah satu sarana untuk “merobek” segala macam keinginan nafsu daging. Dengan doa dan puasa kita bisa memasuki ruang Maha Kudus dan melihat cahaya kemuliaan Allah. Itulah sebabnya bila seseorang berhasil dalam doa dan puasanya biasanya selalu diiringi dengan mujijat yang besar.

9.     Tabut Perjanjian Allah ( Keluaran 25;10-22; 37;1-9 ).

Dalam kehidupan kita sekarang menunjuk kepada kesempurnaan persekutuan kita dengan Allah Roh Kudus. Roh Kudus bertahta dalam pikiran dan hati kita. Tubuh kita menjadi “istana” ( Bait Suci/ 1 Kor 3;16) surgawi. Roh Kudus memerintah seluruh aktifitas organ tubuh kita. Bila ini terjadi maka kita akan menjadi orang yang sangat berkemenangan. Kemanapun kita berjalan kita akan selalu beruntung, sakit penyakit akan berlalu, dan berkat-berkat dialirkan kepada kita.

Dalam tingkatan ini badan kita menjadi “istana” dimana Roh Kudus sebagai Sang Raja memerintah seluruh gerakan badan kita. Selain itu kita juga akan dikawal oleh “pasukan surgawi” yang bernama malaikat. Para malaikat ini dijanjikan oleh Tuhan untuk menjadi pengawal bagi setiap orang yang didalam tubuhnya ada Roh Kudus.

Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata; “ Yang membuat malaikat-malaikatNya menjadai badai dan pelayan-pelayanNya menjadi nyala api…”
Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang  melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan ?.( Ibrani 1;7-14)

Jadi para malaikat itu menyertai,menolong,mengawal dan melayani kita, bukan karena kita hebat, tetapi karena di dalam tubuh kita ada Roh Kudus. Para malaikat adalah pasukan tentara surga yang memang tugasnya mengawal dimanapun Roh Kudus bertahta.

Kesempurnaan persekutuan bersama Allah Roh Kudus ini yang nantinya menyebabkan seseorang terbebas dari kematian. Disini terletak rahasia kekuatan Ilahi yang sangat ajaib, yang mengalahkan sakit penyakit, menguatkan organ-organ tubuh, dan menciptakan kesehatan yang optimal dalam tubuh manusia.

 Pengangkatan Adalah Wujud Kesempurnaan Ilmu Alkitabiah

Mengalahkan kuasa kematian adalah puncak dari ilmu  Al Kitab. Dalam arti pertama adalah mengalahkan kuasa dosa, dan memiliki hidup kekal di surga. Kemudian dalam arti kedua benar-benar mengalahkan maut, mengalahkan kematian dan mengalami pengangkatan.

Memang sebagian besar umatNya tidak akan merasakan indahnya pengangkatan ( lepas dari kematian). Namun paling tidak bila seseorang mempelajari ilmu Pembangunan Manusia Rohani ini akan memperoleh jaminan keselamatan di surga nanti. Selain itu juga bisa memperbaiki taraf kesehatan tubuh, kesetabilan emosi serta dapat memperpanjang usia harapan hidup.

Sembilan tahap cara-cara menuju kesempurnaan diatas merupakan suatu panduan secara umum untuk memberikan arahan bagaimana cara mempersiapkan diri menyongsong masa pengangkatan. Disusun berdasarkan Pola Bait Suci Allah ( Pola Tabernakel ) dan tingkatan-tingkatannya. Sedangkan yang dimaksud Bait Suci sekarang adalah tubuh kita sendiri ( 1 Korintus 3;16, Yohanes 2;21)

Untuk tercapainya kesempurnaan dan mampu mengalahkan maut, tentunya tidak bisa dilakukan dengan serta-merta, melainkan harus dipelajari dan berlatih sungguh-sungguh, semakin menekuni rahasia Firman Tuhan, karena pengungkapan rahasia Firman itu berkembang dari hari-ke hari. Juga diperlukan kepekaan terhadap suara Roh Kudus setiap kali akan melakukan aktivitas.

SALAM PENUAIAN, TUHAN YESUS MEMBERKATI !

Sabtu, 14 April 2012


IKHTISAR PERJALANAN CINTA KASIH ALLAH 
( Sekilas Menjawab pertanyaan mengenai penyebutan BAPA, PUTERA dan ROH KUDUS )

Oleh : Pdt Peter BS/HM

Perjalanan cinta-kasih Allah sangat indah. Iman dibumi ini ibarat tanaman, yang ditanam pada awal jaman dan ditauai pada akhir jaman. Iman di bumi juga ibarat perjalanan hidup seorang anak manusia  yang lahir, kanak-kanan, akil balik, dipertunangkan, dewasa dan siap Nikah.

ALLAH BAPA

Sebetulnya Allah itu Esa dan Tunggal, tetapi dalam rangka membimbing umatNya, Allah tampil dalam Tiga Pribadi :

1.Ketika Iman di bumi Kanak-kanak maka Allah tampil   sebagai Bapa , maka timbullah  sebutan Allah Bapa.

2.Ketika Iman di bumi Akil balik maka Allah tampil membimbing umatnya sebagai Sahabat, Inilah yang disebut dengan Allah Sang Putra / Yesus.

3.Ketika Iman di bumi dewasa dan siap nikah rohani maka Allah Tampil sebagai Roh kudus yang masuk dan memenuhi hidup orang kristen.

Allah Bapa adalah Allah yang tampil dalam dalam kitab-kitab Perjanjian Lama. Ibarat perjalanan hidup seorang gadis perempuan maka iman di bumi dalam Perjanjian Lama adalah Usia kanak-kanak. Kitab Perjanjian Lama adalah aturan-aturan dari Allah yang tampil sebagai Bapa, untuk membimbing iman yang masih kanak-kanak.

Kitab-kitab Perjanjian Lama adalah aturan–aturan Bapa kepada Anak. Oleh karena itu Kitab Perjanjian lama berisikan komando-komando keras dengan aturan-aturan ,” harus-begini, harus-begitu”. Seorang anak memang harus dididik dengan cara demikian.

Misalkan dalam kehidupan keluarga Kristen, seorang bapa harus memberikan aturan-aturan keras kepada anak-anaknya. Supaya seorang kanak-kanak terlindung dari bahaya-bahaya yang belum diketahuinya.

Allah yang tampil sebagai Bapa juga memberikan aturan-aturan rohani yang keras kepada anak-anaknya. Dan aturan-aturan keras itu dekenal dengan hukum Taurat. Allah yang tampil sebagai Bapa ini berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama, mulai dari jaman Adam hingga jaman nabi Maleakhi. Selama itu pula dari pandangan Allah iman di bumi masih dalam masa kanak-kanak. ( lahir hingga menjelang dewasa /akil-balik ).

Seperti Bapa sayang kepada anak-anaknya demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. 
( Mazmur 103; 13 )

Oleh karena itu selanjutnya orang Kristen mengenal sebutan Allah Bapa yaitu pengenalan kita selama iman kita kanak-kanak. Karena bila iman seseorang itu kanak-kanak terus , tidak bertumbuh maka dia selalu akanmenemui aturan-aturan keras dari Allah, bahkan terkadang cambukan-cambukan. Misalkan orang Kristen kanak-kanak rohani belum mau datang beribadah kepada Allah kalau belum dicambuk dahulu. Dan cambukan Allah bisa berupa sakit-penyekit, kebangkrutan, dan berbagai macam kesulitan hidup.

Siapa tidak menggunakan tongkat benci kepada anaknya, tetapi siapa mengasihi anaknya menghajar dia pada waktunya ( Amsal 13; 24 )

Jangan menolak didikan dari anakmu ia tidak akan mati kalau engkau memukulnya dengan rotan. Engkau memukulnya dengan rotan tetapi engkau menyelamatkan nyawanya dari dunia orang mati ( Amsal 23 ; 13-14 )

Demikianlah prinsip-prinsip Allah untuk mendidik umatnya semasa iman masih kanak-kanak.

Jadi pengertian dari Allah Bapa secara umum menunjukkan kepada penampilan Allah di jaman Perjanjian Lama, ketika iman di bumi masih kanak-kanak.

ALLAH TAMPIL SEBAGAI SAHABAT

Setelah iman di bumi dipandang Allah sudah menganjak masa akil-balik, dan mulai dewasa rohani maka Allah tidak lagi tampil sebagai Bapa. Melainkan Allah mengimbanginya dan tampil lebih dekat lagi laksana seorang sahabat yang mengasihi.

Allah yang tampil sebagai sahabat adalah Yesus / Sang Putera. Di tampil langsung di bumi menjadi sahabat untuk manusia-manusia yang dikasihiNya.

Ketika tampil sebagai sahabat maka Dia tidak lagi mendidik dengan komando-komando keras dan kasar, tetapi Dia mendidik umatNya dengan lembut melalui bahasa kasih. Seorang sahabat tidak akan melukai hati orang yang dikasihinya dengan bentakan-bentakan komando keras.

Aturan-aturan lembut dari Allah inilah yang disebut ajaran cinta kasih Allah. Inilah amanat yang ada di dalam Kitab Injil, amanat yang dibawa oleh Tuhan Yesus Sahabat yang baik.

Inilah perintahKu, yaitu supaya kamu saling mengasihi , seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang meberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya .( Yohanes 15; 12-13 )

Setelah iman di bumi menganjak dewasa maka tiba saatnya bagi Allah untuk mengajarkan cinta-kasih. Allah tidak tampil kasar lagi kepada umatNya. Bahkan dalam Perjanjian Baru Allah tampil sebagai sahabat yang mengasihi.

Allah yang tampil sebagai sahabat ( Sang Putera ) ini juga mengeluarkan aturan-aturan yang dinamakan Kitab Injil ( ajaran Injil ) yang merupakan sabda dan perkatan Tuhan Yesus. Di Dalam Kitab Injil diajarkan mengenai cinta kasih Allah.

IMAN DI BUMI DIPERTUNANGKAN

Setelah iman di bumi dewasa dan mantap menerima ajaran cinta-kasih. Selanjutnya Al Kitab menyebut bahwa ada saatnya untuk dipertunangkan;

Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus. ( 2 Korintus 11; 2 )

Pertunangan ilahi maksudnya adalah terjadinya ikatan yang kuat antara Allah dengan jemaatNya. Jemaat sebagai pihak wanita ( tubuh ) dan Allah sebagai pihak laki-laki ( Kepala ).

Orang yang secara rohani dipertunangkan adalah orang yang sudah dewasa rohani dan dikhususkan untuk Allah. Artinya jangan lagi terpikat oleh dosa-dosa dunia, seperti Hawa dahulu yang diperdaya ular. Jemaat yang dipertunangkan adalah jemaat yang mempersiapkan diri untuk memberikan diri kepada Allah sepenuhnya, dengan cara menghindari perbuatan-perbuatan dosa. Dosa itulah yang sering-kali membuat Allah cemburu. Iblis biang keladi pembuat dosa dimata Allah ibarat laki-laki asing atau seperti ular yang dahulu memperdaya Hawa.

Sebagai bukti pertunangan ilahi antara Allah dengan jemaatNya adalah Roh Kudus. Roh Kudus itu seperti cincin meterai yang menandai bahwa seseorang adalah milik Allah.

Di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagi kita sampai kita memperoleh seluruhnya,yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaanNya. (Efesus 1;13-14)

Apabila seseorang dimeteraikan oleh Roh Kudus, maka dia seperti mengenakan cincin meterai. Dia akan selalu mengingat Allah dimanapun dia berada, sehingga dia tidak akan terpancing untuk melakukan perbuatan dosa. Seperti layaknya seorang wanita yang mengenakan cincin tunangan, dia akan selalu ingat kepada kekasihnya dan tidak akan terpancing untuk berkhianat.

Kasih yang terjadi lewat pertunangan ilahi ini sangat kuat dan pernah dinubuatkan oleh Raja Salomo ;

Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut ,kegairahannya gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api Tuhan ! 
( Kidung Agung 8; 6 )

Roh Kudus dicurahkan oleh Allah untuk menjadi meterai yang dikenakan umatNya. Roh Kudus dicurahakan supaya jemaat memiliki kesetiaan pada saat penantian. Untuk menjadi penghibur saat-saat menghadapi kesulitan hingga Tuhan datang.

ALLAH TAMPIL SEBAGAI MEMPELAI

Setelah melalui perjalanan cinta-kasih yang cukup panjang maka tiba saatnya diakhir jaman, Allah akan tempil sebagai mempelai. Dia tidak lagi seperti Bapa yang keras dan kasar mendidik anaknya. Dia juga tidak lagi seperti sahabat dekat yang mengasihi. Tetapi Dia akan tampil sebagai Allah yang sangat dekat pada kita, dan menjadi bagian dari hidup kita. Dia akan tampil sebagai Mampelai Pria Surga dan jemaatNya akan disebutNya sebagai Mempelai Wanita Anak Domba Allah

“Marilah kita bersuka-cita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia ! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantinnya telah siap sedia”
( Wahyu 19; 17 )

Berkat mempelai adalah berkat terbesar bagi semesta alam, berkat yang belum pernah diterima oleh orang-orang suci terdahulu ( para nabi dan rasul ). Dan hanya terjadi satu ketika pada orang-orang tertentu diakhir jaman. Berkat mempelai ini adalah berkat yang Dia berikan kepada orang-orang yang akan dibimbingnya hingga tidak mengalami kematian tubuh dan masuk pengangkatan. Berkat ini disediakan bagi orang-orang bijak yang mencintai rahasia Firman Allah.

Mempelai adalah orang-orang yang paling dekat dengan Allah. Kemuliaan mempelai lebih besar daripada kemuliaan seorang anak. Kemuliaan mempelai lebih besar daripada kemuliaan sahabat. Lewat kegerakan penuaian ini jemaat Kristen akan dibentuk oleh Firman Allah menjadi alatNya yang penuh kemuliaan dan berkat Allah.

Dengan mengerti penampilan Allah disepanjang jaman, orang akan menjadi bijaksana dan tahu waktu untuk secepatnya mempersiapkan diri menyongsong kedatangan Tuhan.

SALAM PENUAIAN, TUHAN YESUS MEMBERKATI !!