Perlindungan Badai Api Malaikat
Oleh : Pdt Peter bs/hm
Dan tentang malaikat-malaikat , Ia
berkata; “ Yang membuat malaikat-malaikatNya menjadi badai dan
pelayan-pelayanNya menjadi nyala api”
( Ibrani 1; 7 ).
“Bukankah mereka semua adalah
roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh
keselamatan” ( Ibrani 1 ; 14 )
Sesungguhnya
orang Kristen adalah orang yang sakti,
karena memiliki perlindungan dari alam malaikat. Perlindungan kita adalah badai api malaikat Allah. Perlindungan
yang tercipta karena kita menjadi Bait Suci Allah, menjadi Tabernakel Allah.
Tubuh kita
menjadi laksana kerajaan dimana Roh
Kudus bertahta dalam hati kita dan menjadi Raja yang memerintah seluruh gerak
dan aktifitas kita. Kemudian Raja itu mempunyai tentara yang tidak kelihatan
oleh mata jasmani yang berwujud malaikat-malaikat yang melayani.
Bila tubuh
ini sudah benar-benar menjadi tempat Roh Allah bertahta, maka kita memiliki
perlindungan tentara surga. Badai api yang dicipta oleh Allah untuk mengawal
hidup kita, dimanapun kita berada.
Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah
Bait Allah, dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu. ( 1 Korintus 3;16 )
Inilah yang
menjadikan orang Kristen itu sakti,
penuh dengan perlindungan sekalipun ditengah-tengah dunia yang semakin ganas
dan tidak menentu. Karena kita dikelilingi oleh badai api malaikat Allah.
Kalau orang
duniawi saja bisa sakti menciptakan keajaiban-keajaiban yang memukau, maka
sesungguhnya orang Kristen bisa berbuat lebih dari itu. Kita bisa menggerakkan
kekuatan badai api malaikat Allah untuk menciptakan keajaiban-keajaiban. Dan
tentunya ini bisa terjadi karena kita menjadi Bait Suci Allah.
Tentang
pelayanan malaikat Allah ini semakin diperlukan disaat-saat akhir jaman ini
dimana keadaan dunia semakin tudak menentu. Bencana alam, kecelakaan terjadi
dimana-mana demikian pula keadaan ekonomi semakin terpuruk. Inilah saatnya
orang Kristen membuktikan kepada dunia, bahwa orang Kristen adalah orang-orang
yang menang dalam menghadapi tantangan jaman. Inilah saatnya kekuatan badai api
malaikat Allah ditampilkan.
Perlindungan
ini sangat perlu, karena dalam saat tertentu saat orang terjepit, habis akal
maka nyata sifat kelemahan dan sifat daging manusia yang ditandai dengan
keterbatasan. Disaat seperti itulah Pelayanan Malaikat Allah tampil dan
menyelamatkan kita.
Seperti
Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, disaat kekuatan manusiawinya habis.Mereka
mendapatkan putusan untuk dihukum dimasukkan dalam dapur api yang
menyala-nyala. Saat itu segenap upaya manusiawi yang dimiliki mereka sudah
lenyap,harapan mereka kepada perkara-perkara lahiriah (keselamatan yang datang
karena pertolongan manusia) sudah pupus. Tinggal satu keyakinan, bahwa masih
ada Allah yang sanggup mengatasi segala sesuatu. Kemudian dengan serta-merta
pada saat yang kritis itu malaikat Allah tampil,memberikan pertolongan. Maka
saat itu terjadi Sadrakh,Mesakh dan Abednego lebih dari seorang yang sakti
(Daniel 3;24-27 )
Demikian pula nabi Daniel, waktu dimasukkan
ke dalam Goa Singa karena dihukum. Saat itu singa-singa yang ada dalam goa
terkatup mulutnya seolah-olah terkena “aji
gendam yang maha dahsyat”. Saat itu
Daniel juga menjadi lebih dari seorang juru gendam, lebih dari seorang sakti
penjinak binatang buas.
“Allahku telah mengutus malaikatNya
untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-ngapakan
aku, karena aku ternyata tak bersalah dihadapanNya”
( Daniel 6 ; 23 )
Demikian pula Raja Daud juga pernah memiliki pengalaman yang
luar-biasa tentang pelayanan malaikat ini.
“Walau seribu orang rebah disisimu, dan
sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu, engkau hanya
menontonnya dengan matamu sendiri, dan melihat pembalasan terhadap orang-orang
fasik. Sebab Tuhan ialah tempat perlindunganmu, Yang Maha Tinggi telah kaubuat
tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan
mendekat kepada kemahmu.. Sebab malaikat-malaikatNya akan diperintahkanNya
kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu”
( Mazmur 91;7-11)
Orang yang berada dalam perlindungan badai api malaikat
Allah akan terhindar dari segala bencana. Baik bencana alam, sakit penyakit,
kebangkrutan, kemiskinan dan sebagainya.
Bahkan pengalaman Raja Daud yang
berulang kali terjun dalam medan peperangan
memberikan suatu pelajaran.. Daud berulang-kali merasakan turut
campurnya malaikat Allah. Daud selamat, sekalipun disamping kiri kanannya
mayat-mayat bergelimpangan ( puluhan
ribu mayat ). Namun Daud dengan tenangnya berjalan maju ditengah-tengah
keributan dan huru-hara. Malaikat Allah membentengi dia laksana bentang badai
dan api.
Ini
mengingatkan kita mengenai keadaan akhir jaman, dimana orang Kristen akan dibentuk
oleh Allah menjadi Mempelai Wanita Anak Domba Allah ( Wahyu 19;7 ) yrng tidak
akan mengalami kematian tubuh, melainkan diangkat hidup-hidup pada saat Tuhan
datang nanti ( 1 Tesalonika 4;17, 1
Korintus 15; 51-53 ). Orang Kristen akan diberi banyak pengertian mengenai
Firman Allah, dan didewasakan imannya. Sementara itu dunia semakin panas dan
brutal, tulah-tulah pemusnah mulai menimpa bumi, peperangan juga semakin
meluas.
Untuk itu
sangat perlu orang Kristen memahami tentang perlindungan badai api malaikat
ini. Saat nanti tulah dan bencana alam melanda maka orang Kristen yang dinaungi
badai api malaikat akan tetap selamat. Saat penyakit-penyekit aneh
bermunculan,maka orang Kristen yang berada dalam naungan badai api malaikat
akan tetap sehat sentosa. Saat dunia digoncang krisis ekonomi dan kelaparan,
maka orang Kristen tetap tak tergoncangkan. Bahkan saat perang besar terjadi,
senjata kimia dan senjata nuklir diledakkan,maka orang yang masuk jalur
keselamatan, menjadi Mempelai akan tetap selamat, tepat seperti yang
digambarkan Daud dalam Mazmur 91;7.
Dalam
Perjanjian Baru, Rasul Petrus juga merasakan pelayanan Badai Api Malaikat Allah
ini. Waktu Petrus dipenjara, kemudian malaikat menolong dia, rantai-rantai yang
membelenggu tangannya putus, pintu gerbang penjara yang terbuat dari besi
terbuka dengan sendirinya, pengawal-pengawal dibuat lelap seolah terkena “aji sirep”. Dan kuasa ini diciptakan
oleh malaikat terang yang melayani Petrus.
KEKUATAN MALAIKAT KUDUS DAN KEKUATAN SETAN
Sesungguhnya berbagai macam kekuatan
mukjijat Allah yang sakti dan ajaib ada tertulis di dalam Al Kitab. Bahkan juga
mengenai cara-cara seseorang memperoleh Karunia-karunia itu juga dijelaskan
dalam Al Kitab.
Nabi Musa
dengan tongkatnya yang menjadi mediator dari mukjijat kekuatan Allah.
Sesungguhnya ada apa dibalik tongkat Musa
itu, sehingga mampu menciptakan mukjijat-mukjijat; membelah laut Teberau,
berubah menjadi ular, bahkan menciptakan sepuluh bencana/tulah di tanah Mesir.
Sesungguhnya
dibalik kedahsyatan tongkat Musa itu ada
malaikat-malaikat Kudus yang melayani Musa. Bukan tongkatnya yang sakti, tetapi
tongkat itu hanya sebagai tanda meterai dari Allah. Ijin dari Allah untuk mengkomando para malaikat yang mengawal
kehidupan Nabi Musa.
“Dan engkau, angkatlah
tongkatmu,ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga
orang-orang Israel akan berjalan ditengah-tengah laut di tempat kering “ (Keluaran 14; 16 )
Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas
laut dan semalam-malaman itu Tuhan menguakkan air laut dengan perantaraan angin
timur yang keras membuat laut itu manjadi tanah kering; maka terbelahlah air
itu”
( Keluaran 14; 21 )
Pada saat itu,para malaikat yang berkekuatan laksana badai ( angin timur yang keras ;Kel 14;21 )
yaitu malaikat-malaikat kudus yang melayani Nabi Musa bekerja membelah laut
Teberau. Bahkan selanjutnya penyertaan badai api malaikat Allah ini semakin
nyata mengiringi bangsa Israel dan terkenal dengan perlindungan Tiang Awan dan
Tiang Api. ( Keluaran 40 ; 38 ).
Kekuatan
inilah yang kemudian oleh kuasa kegelapan dijiplak dan dipalsukan, kemudian
diajarkan kepada orang-orang yang mau mengikuti dia ( setan / iblis ).
Ilmu-ilmu
yang berasal dan berkekuatan jahat tersebut penggeraknya adalah setan( malaikat
yang membangkang). Manifestasinya juga menyerupai mujijat Allah. Misalnya kalau
pada jaman Nabi Musa , melalui tongkat bisa diciptakan keajaiban-keajaiban,
maka pada aliran jahat kemudian timbul ajimat-ajimat
, barang atau benda yang dikultuskan yang mampu menimbulkan hal-hal yang aneh
pula. Namun pada hakekatnya semuanya itu bertujuan mencuri kekudusan dan
kemuliaan Allah.
Nabi Musa
juga pernah ditegur Allah ketika dia emosi, menggunakan tongkatnya untuk
menciptakan mujijat. Di Meriba Musa melakukan kesalahan itu. Dibarengi dengan
emosi nabi Musa memukul bukit batu sehingga mengeluarkan air. Pada waktu itu
bangsa Israel menggerutu dan bersungut-sungut meminta air.
Jadi
sekalipun suatu tanda ajaib atau mukjijat itu berasal dari Allah tetapi bila
dalam penggunaannya salah , maka Allah juga tidak berkenan. Suatu tanda ajaib
yang dipakai karena emosi, kurang sabar, atau mungkin untuk memegahkan diri.
Itu semua termasuk mencuri kemuliaan Allah. Apalagi keajaiban-keajaiban yang
berasal dari kuasa kegelapan yang terang-terangan berlawanan dengan kemuliaan Allah.
Dalam Al
Kitab terjemahan bahasa Jawa terbitan tahun 1950; Ada satu kata-kata
menarikmengenai karunia Roh Kudus yaitu; “ngraga-soekma”
dalam cetakan baru disebut didalam Roh /
dikuasai Roh. Ini adalah salah satu bentuk karunia ajaib dari Allah yang
memungkinkan seseorang mampu melihat dan mengetahui segala sesuatu yang telah
terjadi dan segala sesuatu yang akan terjadi. Seperti Rasul Yohanes waktu di
Pulau Patmos.
( Wahyu 1; 10 )
Dengan cara ngraga-soekma Rasul Yohanes bisa
mengetahui perkara-perkara ajaib dari dunia yang akan datang. Bahkan sanggup
memonitor segala sesuatu yang terjadi dengan keadaan tubuh tetap berada di
pulau Patmos. Sementara itu jiwa Rasul Yohanes dibawa oleh Roh Kudus untuk
melihat segala sesuatu di tempat yang jauh bahkan di masa yang akan datang.
Mbeneri ing dinane Goesti , akoe lagi
ngraga soekma sarta ngroengoe swara ana ing boeriku, bantere kaja swaraning
kalasangka
( Wahyu 1; 10 Terj. Jawa th 50-an )
Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh
dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring seperti bunyi
sangkakala. ( Wahyu 1;10 )
Karunia
kekuatan Roh Kudus yang membuat Rasul Yohanes mengerti segala sesuatu di tempat
jauh dan yang akan datang ini dalam bahasa jawa disebut ngraga-soekma.
Inipun
akhirnya dipalsukan oleh kuasa kegelapan. Iblis mengajarkan hal yang serupa
kepada orang-orang yang mau mengikutinya. Akhirnya merekapun bisa ngraga-soekma.
Dengan tubuh ditempat bisa memonitor segala sesuatu di tempat jauh, menebak,
meramal nasib manusia dengan ajaib pula. Mereka bisa melakukan hal seperti itu
karena dilayani oleh iblis/setan. Setan/ Iblis yang melayani itu akhirnya
sering disebut dengan “perewangan”
(
rewang = pelayan, Jawa ).
Setan-setan
itu menjadi perewangan bagi mereka
yang akan binasa. Bandingkan dengan Ibrani 1; 14 bahwa malaikat juga diutus untuk melayani
bagi orang-orang yang akan beroleh keselamatan.
Contoh lain, misalnya; di dunia ini ada ilmu
yang disebut aji gendam. Untuk
membuat orang terpukau, hilang kesadaran dan melakukan segala sesuatu menuruti
si tukang gendam. Tetapi jauh sebelum itu ada, Al Kitab mencatat bahwa Nabi
Musa pernah melakukan Gendam yang maha
dahsyat ( mujijat ) yang meliputi seluruh tanah Mesir, waktu bangsa
Israel akan diungsikan. Sehingga pada waktu itu orang-orang Mesir yang biasanya
pelit, mendadak bermurah hati dan memberikan hartanya, untuk membekali bangsa
Israel yang akan mengungsi ke padang gurun.
Orang Israel melakukan juga seperti
kata Musa; Mereka meminta dari orang Mesir barang-barang emas, perak serta
kain-kain. Dan Tuhan membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa itu,
sehingga memenuhi permintaan mereka. Demikianlah mereka merampasi orang Mesir
itu ( Keluaran 12;25-36 )
Ini juga dijiplak oleh setan dan diajarkan kepada
orang-orang yang mau mengikutinya. Akhirnya kita sering mendengar ada orang
dirampas / dipelet dengan ilmu gendam. Dan tujuannya adalah untuk kejahatan.
Dalam Kitab
Nabi Daniel ( terj. Jawa lama ) dituliskan bahwa Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan
Abednego memiliki ilmu gendam sepuluh
kali lebih hebat dari semua orang berilmu dan ahli jampi dalam kerajaan
Nebukadnezar ( Daniel 1; 20 )
Segala macam keajaiban hampir-hampir
dipalsukan semuanya oleh kuasa setan. Sehingga banyak kali kalau orang itu
mengenal sesuatu yang supranatural, ajaib dan dahsyat bukan dari orang Kristen
yang dipakai Allah seperti jaman para Nabi dan para Rasul terdahulu. Tetapi
justru orang mengenal keajaiban dari kuasa gelap yang dimanifestasikan lewat
pengikut-pengikutnya; misalnya dukun dan
paranormal.
Karena itu
pula dunia kekristenan dibuat terlelap, tentang Keajaiban Kuasa Allah. Orang
Kristen cenderung tidak suka dan antipati terhadap mujijat-mujijat ajaib. Dan
dibuat jera oleh keajaiban-keajaiban palsu yang datang dari kuasa gelap.
Sementara itu bila diteliti dengan seksama, maka segala maca ilmu kesaktian,
keajaiban, keanehan yang dimiliki oleh orang duniawi hanyalah jiplakan dari
ilmu-ilmu Al Kitab yang diputar-balikkan. Dan sebagai sumber dari aliran jahat
adalah setan dan iblis. Mereka mampu menciptakan keajaiban/ keanehan kerena
bersekutu atau dilayani oleh setan / iblis.
Karunia yang mencakup tentang pengertian-pengertian semacam
ini disebut karunia Makrifat Allah ( Pengetahuan ). Dan merupakan salah satu
dari sembilan karunia Roh Kudus ( 1 Korintus 12 ; 7 – 10 ). Dan ini disediakan
Allah untuk memperlengkapi orang-orang Kudus untuk mempersiapkan diri menyambut
masa pengangkatan. Dan untuk menjaga orang-orang kudus dari tipu muslihat
iblis.
MENCIPTAKAN PERLINDUNGAN BADAI API
MALAIKAT
Supaya
kehidupan orang Kristen dilingkupi oleh badai api perlindungan malaikat Allah,
maka ada syarat-syarat tertentu, antara lain ;
1. Hidup
menjadi Bait Suci Allah, menyediakan hati sebagai tahta Allah Roh Kudus. Dan
jika Roh Kudus bertahta maka tubuh ini menjadi Kerajaan Allah. Maka malaikat
disediakan menjadi bala tentara yang mengawal, dan menjaga tubuh
seutuhnya.
( 1 Korintus 3; 16 )
2. Menyembah
Allah dalam Roh dan Kebenaran ( Yohanes 4;23-24) Dengan menyembah di dalam Roh,
berbahasa Roh, maka kita mengaktifkan
gerakan-gerakan malaikat yang berada di sekeliling kita. Bahasa Roh itu
berguna untuk mengobarkan badai api malaikat supaya menjadi lebih aktif dan
kuat membentengi hidup kita. Dengan menyembah dalam Roh kita memperluas radius kobaraan badai api
malaikat.
Kitab Wahyu pasal 8 ; 3 - 7 menuliskan, kalau orang-orang
kudus bersama-sama menyembah, maka para malaikat akan bergerak membentengi
kehidupan orang-orang kudus, tetapi sekaligus mengadakan penghukuman bagi dunia
dan orang-orang fasik yang menyia-nyiakan kasih karunia Allah.
Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama
dengan doa semua orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah,
dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar
dan gempa bumi.
( Wahyu 8 ; 4- 5 )
Dan ketujuh malaikat yang memegang
ketujuh sangkakala itu bersiap-siap untuk meniup sangkakala. Lalu malaikat yang
pertama meniup sangkakalanya dan terjadilah hujan es dan api, bercampur darah;
dan semua itu dilemparkan ke bumi; maka terbakarlah sepertiga dari bumi dan
sepertiga dari pohon-pohon dan hanguslah seluruh rumput-rumput hijau.
( Wahyu
8; 6 – 7 ).
Malaikat bekerja berkobar-kobar laksana badai–api, menjadi
benteng hidup kita dan sekaligus menghukum orang-orang fasik. Ini terjadi kalau
orang-orang kudus bersatu hati menyembah, menaikkan asap kemenyan yang harum (
asap doa ) di hadirat Allah. Inilah saatnya kekuatan hikmat dan makrifat Allah
turun ke atas gereja-gereja di akhir jaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar