Dalam Lindungan
YANG MAHA TINGGI
oleh : Pdt Peter BS
Orang yang duduk dalam lindungan Yang Maha Tinggi dan bermalam dalam
naungan Yang Maha Kuasa akan berkata kepada TUHAN:”Tempat pelindunganku dan
kubu pertahananku, Allahku yang kupercayai”. (Mazmur 91:1-2)
Duduk dalam lindungan
Yang Maha Tinggi, adalah orang yang Beribadah kepada Allah dengan benar. Orang
yang beribadah dengan benar adalah orang-orang yang dilindungi Allah.
Mungkin
orang bisa melindungi rumah, dan hartanya dengan tembok yang tebal dan tinggi.
Tetapi itupun sia-sia bila tidak dalam lindungan Allah. Mungkin orang bisa
menyimpan hartanya rapat-rapat dalam brangkas tujuh lapis, atau dalam rekening
tersembunyi namun itupun akan bobol kalau tidak dalam lindungan Allah. Orang
juga bisa berlindung dari terik matahari dan hujan dalam mobil yang mewah,
namun kenyamanan itupun akan sirna bila tidak dalam lindungan Allah. Bahkan
orang juga bisa membentengi kesehatan dirinya dengan ilmu-ilmu kesehatan dan
ilmu-ilmu kedokteran yang super canggih, namun itu juga sia-sia jika tidak
berada dalam lindungan Allah.
Banyak
orang yang rumahnya berpagar tinggi namun tetap bisa dibobol penjahat. Banyak
orang yang menimbun harta dalam secara rapi dan sangat tersembunyi, namun
itupun akan jebol karena menghadapi masalah-masalah dan pencobaan-pencobaan
yang tak terduga.
Banyak orang yang merasa nyaman dan
terlindung saat dia berada dalam mobil mewahnya. Namun itupun bisa berubah
menjadi bencana seketika, bila tidak dilindungi Tuhan. Banyak orang yang pandai
dengan ilmu kedokteran hingga menyendang gelar Profesor, Doktor, dokter dan
sebagainya. Namun ketika dokter itu sendiri sakit diapun akan bergantung pada
Allah sepenuhnya. Belum tentu seorang ahli jantung ( cardiologist ) mampu menyembuhkan sakit jantung bila dia sendiri
yang terkena. Belum tentu seorang specialis paru mampu menyembuhkan kanker paru
bila dia sendiri yang mengalaminya.
Manusia sebetulnya sering merasa
gagah/hebat karena belum pernah mengalami ujian atau pencobaan yang besar. Pada
saat seseorang mengalami ujian besar, dia akan tahu bahwa Allah- adalah sumber
segala kekuatan. Tak ada lagi yang bisa diharapkan selain Allah.
Dan satu sarana untuk mendapatkan
perlindungan Yang Maha Tinggi adalah dengan DUDUK BERIBADAH dengan benar. Mulai
melatih diri dan mendisiplinkan diri beribadah dan tergembala dengan benar.
“latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya,
tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal”( 1 Timotis 4:7-8)
Kalau dikoreksi lebih mendalam sebenarnya
orang-orang yang sering mendapatkan musibah dan bencana, kebanyakan adalah
mereka yang tidak sungguh-sungguh beribadah dengan benar. Kadangkala beribadah
dengan motifasi yang salah. Kadangkala beribadah juga namun tidak memahami
makna ibadah dan penggembalaan yang sesungguhnya.
Padahal bila kita memahami hakekat
ibadah dan penggembalaan, berani
mengambil sikap tegas untuk tidak terhanyut terhadap kebiasaan duniawi. Kita akan betul-betul meraih mujijat Allah.
“Tempat perlindunganku dan kubu
pertahananku, Allahku yang kupercayai”
Bermalam dalam naungan yang
Maha Kuasa, artinya adalah orang yang memiliki ketenangan sikap
karena didasari rasa PERCAYA KEPADA ALLAH.
Ini digambarkan sebagai orang yang
bermalam (tidur). Orang yang tidur adalah orang yang, tenang, tidak
memiliki nafsu-nafsu jahat.
Sekalipun Perampok sadis, pembunuh
berdarah dingin, raja tega, namun kalau LAGI TIDUR hilanglah nafsu-nafsu
jahatnya itu. Mana ada orang tidur ngelindur bangun dan merampok. Mana ada
orang tidur terangsang nafsu syahwatnya sekalipun didekatnya ada goyang
ngebornya si “inul”. Mana ada orang tidur terangsang nafsu makannya ketika
didekatnya ada sate atau makanan yang enak-enak.
Jadi bermalam dalam naungan yang
Maha Kuasa adalah orang-orang yang memiliki penyerahan total kepada Allah.
Bersikap tenang dalam menghadapi segala sesuatu karena rasa percayanya kepada
Allah.
Allah tidak suka dengan orang yang
mudah panik (gupuh), sedikit-sedikit bingung. Allah tidak suka orang yang
karena panik/ habis pikir kemudian kehilangan akal sehat kemudian melakukan
hal-hal buruk. Bingung karena ekonomi kemudian mengambil jalan pintas: mencuri,
merampok, menipu, menjual narkoba, menjual diri atau melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang rendah dan nista.
Kalau sedang panik tertekan ekonomi,
bekerjalah dengan cara Allah: Malam sembahyang, siang bekerja keras segala
pekerjaan yang positif. Maka pertolongan Allah akan datang.
Saudara pernah melihat para pendekar
silat yang berilmu tinggi: Sikapnya sangat tenang sekalipun ditengah-tengah
keributan.
Demikian pula orang yang Berilmu
Tinggi di dalam Tuhan, mereka akan memiliki ketenangan dan penyerahan kepada
Tuhan, bahkan saking tenangnya digambarkan seperti orang yang bermalam (tidur).
Tapi justru orang-orang inilah yang akan memperoleh BERKAT dan KEMENANGAN:
“Sia-sialah kamu bangun
pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh
dengan susah payah sebab IA MEMBERIKANNYA KEPADA YANG DICINTAI-NYA PADA WAKTU
TIDUR”
( Mazmur 127:2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar