Kamis, 31 Januari 2013



Pertolongan Ketika Keadaan Sangat Sulit

Pdt Peter BS/HM


Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?

Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap.( Mazmur 121:1-3 )

Harapan yang tak pernah mengecewakan adalah harapan kepada Tuhan. Pertolongan yang selalu datang tepat pada waktunya adalah pertolongan dari Tuhan.

Kadangkala orang Kristen berharap kepada sesuatu yang salah. Berharap kepada pertolongan saudara atau kerabat. Menjalin hubungan dengan orang kaya, karena berharap supaya dibantu. Kadang juga berusaha mengambil hati orang-orang dunia karena takut dikucilkan.

Namun adakah persahabatan dengan orang kaya itu, bisa menjadi jaminan akan kelangsungan hidupnya sepanjang hari? Apakah pertolongan dari famili atau saudara bisa diharapkan untuk menjamin kelangsungan hidupnya setiap hari. Dan apakah juga persahabatannya dengan banyak orang dunia akan menjamin keamanannya atau memberi keuntungan yang menjanjikan?

Semuanya adalah sangat mengecewakan. Ada kalanya saudara, atau famili sangat mengecewakan tidak bisa berbuat apa-apa atau memang sengaja tidak mau menolong.

Persahabatan dengan orang kaya juga tidak bisa menjadi jaminan. Ketika seseorang tertimpa masalah, terhimpit ekonomi maka orang kaya malah akan menghindar.

Karena orang yang sedang menderita itu sering kali malah dijauhi dan disudutkan bahkan disalahkan.

Saya punya pengalaman ketika sakit parah dan harus istirahat dalam waktu yang lama di Jogja, ENAM tahun yang lalu. Banyak orang kaya yang sebelumnya baik dan menjadi sahabat saya malah menjauh dan tidak peduli. Malah mulai mempersalahkan saya; katanya kurang berdoa, kurang mengandalkan Tuhan dan sebagainya. Dan ketika saya minta tolong mereka lari.

Demikian juga keluarga ketika saya sakit banyak yang menyalahkan; katanya kenapa tidak menjaga kesehatan, kenapa tidak rajin olah raga, kenapa tidak mau check-up kesehatan secara rutin.

Padahal sebenarnya baik berdoa, bersyukur, mengandalkan Tuhan, oleh raga, semua sudah saya lakukan semaksimal dan semampu saya. Namun memang kalau orang sedang menderita itu DIJAUHI ORANG dan menjadi sasaran ceramahnya orang-orang sok tahu.

Banyak lagi masalah dalam kehidupan ini yang membuat orang seperti terpojok dan menjadi orang yang selalu dipersalahkan.

Masalah ekonomi juga bisa menjadi penyebabnya. Orang yang bangkrut, orang yang miskin, menderita, terlunta-lunta sering kali dijauhi orang dan selalu menjadi pihak yang dipersalahkan terus-menerus.

Pada saat Ayub terkena ujian sakit parah, menjadi miskin; maka sahabat-sahabat setianya menjauh. Dan Ayub ditempatkan pada posisi yang dipersalahkan menjadi orang yang selalu diceramahioleh sahabat-sahabatnya yang sebetulnya tidak lebih pandai dan tidak lebih berhikmat daripada Ayub. Sebab sekalipun Ayub itu penuh hikmat, pandai dan disertai Allah tetapi pada saat menderita diadiceramahi dan digurui oleh orang-orang yang sebetulnya kurang layak untuk itu:

Tetapi Ayub menjawab:"Hal seperti itu telah acap kali kudengar. Penghibur sialan kamu semua! Belum habiskah omong kosong itu? Apa yang merangsang engkau untuk menyanggah?

Akupun dapat berbicara seperti kamu, sekiranya kamu pada tempatku; aku akan menggubah kata-kata indah terhadap kamu, dan menggeleng-gelengkan kepala atas kamu.

Aku akan menguatkan hatimu dengan mulut, dan tidak menahan bibirku mengatakan belas kasihan.
( Ayub 16:1-5 )

Pada saat semua terasa mengecewakan; saudara mengecewakan, sahabat mengecewakan, bahkan orang yang paling dekatpun bisa mengecewakan, maka hanya satu yang memiliki janji pasti yaitu Tuhan adalah Penolong.

Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, orang yang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong;ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang miskin. (Mazmur 72:12-13)

Tuhan itu penolong bagi;

1. Orang miskin yang berteriak minta tolong. Artinya orang miskin yang mau merendahkan diri dan berdoa. Sebab ada juga orang sudah miskin sombong sekali tidak mau diajak mendekat dan berdoa kepada Tuhan.

2. Orang yang tertindas. Adalah orang yang hak-haknya dilanggar. Biasanya orang yang hak-haknya dilanggar adalah orang miskin.

3. Orang yang tidak punya penolong. Adalah orang-orang yang sudah tidak ada harapan lagi selain Tuhan. Tetapi biasanya orang yang tidak ada harapan jadi putus asa. Bahkan banyak kasus orang bunuh diri karena putus asa dan tidak memiliki penolong. Namun sesungguhnya TUHAN adalah jaminan bagi orang-orang yang tidak memiliki penolong. Dengan bertahan dalam kesesakan, mengubah keputus asaan menjadi harapan, disanalah Tuhan akan turun tangan dan menolong.

Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, pada saat saudara merasa sedih, merasa sendiri, jauh dari famili, jauh dari teman, jauh dari orang-orang yang diharapkan bisa membantu. Maka yakinlah TUHAN menjadi penolongmu. Ketika masalah berat terjadi, saudara merasa habis akal dan hampir putus asa, seperti tidak ada yang menolong maka yakinlah TUHAN akan menolong saudara.

Jangan menjadi takut dan gentar Karena Tuhan Yang Maha Besar penolong kita.

Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"( Ibrani 13:6 )

Minggu, 25 November 2012



TANDA TANDA JAMAN

Tanda-tanda jaman sudah memberi isyarat bahwa kedatangan Tuhan Yesus sudah semakin dekat. Umat Tuhan harus mempersiapkan diri sebaik baiknya. Mempersiapkan tubuh, jiwa,roh untuk memiliki sifat-sifat mulia yaitu sifatnya Bait Suci Allah. Mengelola Tubuh menjadi Bait Suci Allah ( 1 Korintus 3 ; 16 ).

(1Co 3:16) Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
(1Co 3:17) Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.

”Manajemen Tubuh sebagai Bait Suci Allah” adalah pengajaran Alkitabiah yang memberikan arahan Bagaimana manusia mengelola tubuh yang merupakan anugerah Tuhan menjadi alatNya yang mulia. Belajar menggunakan dan menggerakkan segenap organ tubuh menurut irama gerak Roh Kudus dan Firman Allah. 

Untuk menyambut kedatanganNya kita tidak perlu lagi dibingungkan dengan prediksi tentang waktu; jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun kedatangan Tuhan. Sebab prediksi semacam itu sering kali membuat resah dan membingungkan umat. 

Melalui manajeman Tubuh sebagai Bait Suci Allah kita akan belajar bagaimana bersikap terbaik. Mengelola tubuh sebijaksana mungkin, hingga memiliki sifat Bait Suci Allah. Mengalahkan sifat-sifat jahat dan menggantikannya dengan sifat-sifat mulia. Mengalahkan kelemahan-kelemahan tubuh, mengalahkan sakit penyakit. Bahkan puncaknya mengalahkan maut ( 1 Korintus 15 ; 50-55 ).

(1Co 15:50) Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.

(1Co 15:51) Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,

(1Co 15:52) dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.

(1Co 15:53) Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati.

(1Co 15:54) Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan.

(1Co 15:55) Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"

Pengangkatan itu terjadi bukan karena kita tahu waktu kedatangan Tuhan. Tetapi terjadi bila orang percaya siap siaga selalu, hidup kudus dan sempurna menjadi Bait Suci Allah. 

Sebagai seorang hamba yang baik yang penting adalah siap siaga, berjaga-jaga, sehingga kapanpun Sang Tuan datang tidak menjadi masalah. Bahkan seorang hamba akan dianggap lancang jikalau berani mengatur,menentukan saat kedatangan Tuannya apalagi membatasinya dengan; jam, tanggal, bulan dan Tahun. 



Salam PENUAIAN Tuhan Yesus Kristus Memberkati !!

Selasa, 18 September 2012

BERSEKUTU ERAT DENGAN TUBUH DAN DARAH TUHAN
By : Ps Peterbs/HM

Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap barkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-muridNya dan berkata:” Ambillah, makanlah, inilah tubuhKu”. Sesudah itu Ia mengambil cawan, megucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata; “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini . Sebab inilah darahK
u, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa”
(Matius 26;26-28)

Perjamuan Kudus adalah SIMBUL dari persekutuan kita dengan Tubuh dan Darah Tuhan. Suatu simbul atau bahasa sandi akan sangat berarti bila orang mampu menangkap artinya. Sebaliknya suatu simbul atau bahasa sandi kurang berarti bila orang tidak mengerti arti atau maksudnya. 

Maksud sejati dari Perjamuan Kudus adalah bersatunya kita dengan Firman Allah ( Tubuh Tuhan ), dan Kuasa Roh Kudus ( Darah Tuhan ). Orang yang melakukan Perjamuan Kudus, makan Tubuh dan minum darah Tuhan, kemudian dia bisa melakukan Firman Allah dan taat suara Roh Kudus, maka dia adalah orang yang berhasil membaca SANDI dan mengikuti istruksi-instruksi didalamnya untuk berjalan menuju hidup yang kekal. Sebaliknya orang yang melakukan Perjamuan Kudus tetapi dia tidak melakukan Firman, hidupnya tidak diubahkan. Maka dia laksana orang yang melihat bahasa sandi tapi tidak mengerti artinya

Bersekutu dengan TUBUH TUHAN, makan Tubuh Tuhan dalam Perjamuan Kudus, makna hakikinya adalah Melakukan Firman Allah. Jadi orang yang melakukan perjamuan Kudus pada dasarnya diingatkan oleh Tuhan untuk selalu melakukan Firman Allah dalam hidupnya.

Tidak ada artinya bila orang katanya sering melakukan Perjamuan Kudus, tetapi masih saja hidupnya kasar, tidak ada kasih, hidupnya penuh kebencian, dan tidak melakukan Firman Allah. Percuma dan sia-sia bahkan bisa mendatangkan hukuman;

“Jadi barangsiapa dengan cara tidak layak makan roti atau makan cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu…….Sebab itu banyak diantara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal” 
(1 Korintus 11;27,28,30 )

Kita ingat betapa banyaknya pelanggaran-pelanggaran kita terhadap Firman dan Roh Kudus. Di hadapan Tuhan kita tidak perlu malu-malu mengakuinya dan bertobat. Bila perlu dengan tetes-tetes air mata pertobatan. Inilah yang akan selalu kita pahami dan lakukan setiap kali melakukan perjamuan Kudus, setiap kali mengangkat Roti dan Cawan Perjamuan Kudus. Inilah yang dimaksud dengan menguji diri ( 1 Korintus 11;28 ).

Perjamuan Kudus yang dilakukan dengan benar akan membawa Mujijat besar; Kesembuhan, keberhasilan, kesuksesan secara jasmani dan rohani. Namun bila perjamun Kudus dilakukan tidak dilandasi pengertian yang benar, maka justru bisa mendatangkan hukuman seperti tertulis dalam 1 Korintus 11;29-30.

Orang yang katanya Perjamuan Kudus tapi tetap hatinya jahat, tidak bertobat dikatakan sebagai orang yang berdosa terhadap Tubuh dan darah Tuhan. Itulah sebabnya bukannya berkat yang akan segera disongsong, melainkan hukuman Allah yang akan segera datang.

Pengertian mengenai Perjamuan Kudus ini saya sampaikan supaya jemaat memahami, dan selalu mempersiapkan diri sebaik-baiknya ketika menyambut Perjamuan Kudus. Jangan biasa menyimpan dosa-dosa terselubung. Segala dosa yang kita lakukan kita pertobatkan pada saat Perjamuan Kudus. Maka berkat yang teramat Dahsyat akan kita terima. Perubahan besar dalam hidup kita akan kita alami; kemenangan-kemenangan bersama Tuhan Yesus Kristus.

Minum Anggur Perjamuan Kudus ( Matius 26; 27-28 )

Anggur dalam Perjamuan Kudus adalah simbul dari Darah Tuhan. Yang memiliki pengertian Persekutuan kita dengan Allah Roh Kudus.

Setiap orang yang meminum anggur dalam Perjamuan Kudus haruslah memberikan dirinya dipimpin oleh Roh Kudus, yang pada akhirnya akan membawa hidup dipenuhi buah-buah Roh : Kasih, sukacita, damai sejahtera,kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan dan penguasaan diri.

Itulah yang ada di dalam darah Tuhan; aliran kasih, aliran sukacita, aliran damai-sejahtera, aliran kesabaran, aliran kemurahan, aliran kebaikan, aliran kesetiaan, aliran yang lemah-lembut dan penguasaan diri. Kalau kita bersekutu dengan darah Kristus kitapun akan memiliki getaran dan aliran-aliran itu dalam darah kita.

Setiap orang yang melakukan Perjamuan Kudus pasti menghormati Karya Roh Kudus.

Sebab Firman Tuhan sudah mengingatkan bahwa antikrist di akhir jaman bukan berasal dari orang lain tetapi justru dari antara kita sendiri ( 1 Yohanes 2;18-19 ). Yaitu orang yang mengaku percaya Yesus tetapi tidak sungguh-sungguh, sehingga mereka tidak dipimpin Roh Kudus ( Kristus ).

Oleh karena itu namanya antikristus ( anti Roh Kudus ) bukan anti Yesus. Kalau Yesus, mereka percaya tetapi terhadap pekerjaan Roh Kudus mereka menolak. Lama kelamaan mereka akan hidup menuruti hawa nafsu daging, dan selalu menghambat dan menjadi kendala bagi orang-orang yang ingin sungguh-sungguh beribadah kepada Tuhan.

SALAM PENUAIAN, TUHAN YESUS MEMBERKATI !

Selasa, 26 Juni 2012

MASIH ADAKAH KASIH DI BUMI, KETIKA TUHAN DATANG ??


Pertanyaan ini tertulis dalam Injil, karena memang penyakit BEBAL HATI, dimana orang orang akan kehilangan hati nurani akan terjadi di akhir jaman. Bila melihat penderitaan orang bukannya didatangi untuk menolong bahkan dihindari dan seolah-olah tidak tahu.
Ada suatu kisah dalam Injil LUKAS :


(Luk 18:1) Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.


(Luk 18:2) Kata-Nya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun.


(Luk 18:3) Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku.


(Luk 18:4) Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun,


(Luk 18:5) namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku."


(Luk 18:6) Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu!


(Luk 18:7) Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?


(Luk 18:8) Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"


Di ayat tersebut diceritakan mengenai SIFAT HAKIM YANG BEBAL, TIDAK MEMILIKI HATI NURANI, Tidak takut akan Allah. Karena sifat-sifat seperti inilah yang MELUKISKAN karakter manusia-manusia akhir jaman YANG BEBAL dan tidak mengenal belas kasihan. Kelihatannya saja HAKIM (Orang yang Sukses dan memahami hukum-hukum Allah), namun hatinya sama sekali jauh dengan Allah. Terbukti hatinya sangat sulit tersentuh, dan dia baru mau berbuat setelah RISAU dan RESAH, karena ketelatenan Sang Ibu Janda memohon. Hakim itu mengabulkan permintaan Sang Janda bukan karena TAKUT KEPADA ALLAH, tetapi KARENA RISAU.


Disini ada pelajaran janganlah kita mewarisi sifat MANUSIA AKHIR JAMAN seperti HAKIM yang lalim, yang sukses secara jasmani, Tahu hukum-hukum Allah, namun hatinya tidak takut kepada Allah. Sedangkan kalau dia berbuat/menolong hanya karena dia RISAU dan tidak mau terganggu.


Adalagi kisah lanjut dari pasal ini berkaitan dengan dosa BEBAL/KEHILANGAN PERASAAN KASIH :


(Luk 10:30) Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.


(Luk 10:31) Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.


(Luk 10:32) Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.


(Luk 10:33) Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.


(Luk 10:34) Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.


(Luk 10:35) Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.


Imam= menggambarkan sosok pimpinan
Disini IMAM (Pimpinan) yang BEBAL, tidak mudah tersentuh hatinya, ketika melihat orang menderita dia malah menyimpang jalan, tidak mau menolong bahkan pura-pura tidak tahu. Sedangkan sebagai seorang IMAM (Pimpinan) dia sesungguhnya punya KEMAMPUAN UNTUK MENOLONG.


Lewi=menggambarkan sosok pimpinan Rohani yang memahami isi kitab Suci
Namun imam inipun BEBAL, ketika melihat penderitaan orang, juga menyimpang jalan dan pura-pura tidak tahu. Padahal seharusnya dia cukup mengerti hukum-hukum Allah untuk selalu siap sedia menolong orang.


Samaria= Menggambarkan orang yang biasa-biasa saja dalam hal kekuatan finansial/bukan pemimpin. Juga menggambarkan orang yang biasa-biasa saja dalam pengetahuan akan Kitab Suci. Namun hatinya MULIA.....Orang Samaria TIDAK BEBAL. Dan menurut penilaian TUHAN yang paling benar adalah Orang Samaria. Bukan Imam, dan bukan pula Lewi.


Saat ini ROH KEBEBALAN mulai menyerang manusia akhir jaman; dari para hakim (orang yang sukses/pejabat dan paham hukum), para IMAM (Para pemimpin yang kaya dan memiliki kemampuan finansial yg besar), dan juga LEWI-LEWINYA (Pemimpin-peminpin rohani yang tiap hari "makanannya" Kitab Suci).


Maka TUHAN PERTANYAKAN, ketika Anak Manusia datang masih adakah iman di bumi, dan manifestasi dari iman adalah KEPEDULIAN DAN KASIH KITA KEPADA SESAMA.


Oleh karena itu jangan heran, kalau ada kegiatan Rohani, Kepentingan sosial yang sungguh-sungguh. Kemudian kita membentangkan sebuah PERMOHONAN, dan menunjukkan sebuah Rekening Pelayanan Mungkin diantara 1000 orang hanya satu orang yang tergerak hatinya seperti ORANG SAMARIA. Dari ribuan kali himbauan-himbauan untuk medukung PELAYANAN hanya satu atau dua orang yang tergerak hatinya untuk menopang.


Karena manusia AKHIR JAMAN sudah memiliki pola pikir seperti Hakim Yang lalim, menolong hanya karena sudah risi dengan rengekan sang janda. Atau seperti Imam, atau lewi yang bila ada kesusahan pura-pura tidak tahu.


Marilah kita belajar dari orang Samaria, yang sekalipun tidak terlalu berlebihan tapi peduli. Seperti orang Samaria yang sekalipun tidak terlalu paham Kitab Suci, namun hatinya suci dan perbuatannya suci dan penuh kasih.


SALAM PENUAIAN, TUHAN YESUS KRISTUS MEMBERKATI !
Pdt Peter BS/ Harvest- Ministry

Sabtu, 09 Juni 2012


BATU PENJURU
Oleh: Pdt Peter BS/HM

Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. ( 1 Petrus 2:4 )


Kristus adalah Batu Yang Hidup, dimana orang percaya harus datang kepadaNya. Kita tidak disuruh datang kepada batu yang mati yang tidak dapat bergerak, tidak dapat bereaksi dan tidak dapat memberi pertolongan. Tetapi kita disuruh datang pada Batu Yang Hidup, yang aktif Kuasa dan Kekuatannya, dan bisa memberi pertolongan yaitu Kristus Yesus.

Kristus juga adalah batu penjuru; artinya segala macam keberhasilan yang kita bangun harus berfondasikan kepada Kristus. Apapun yang kita bangun tanpa dasar Kristus akan sia-sia. Sedangkan apapun yang bisa kita bangun diatas fondasi Kristus akan sangat bernilai.

Manusia sering kali membangun segala sesuatu dengan dasar batu yang lain. Kemudian Kristus dikesampingkan. Seperti halnya membangun kejayaan dan kekayaan kemudian Tuhan dilupakan. Ini yang disebut: batu yang dibuang manusia.

Kristus sebagai Batu Penjuru, artinya: Dia siap menanggung beban seberat apapun yang kita miliki. Asalkan kita memang betul-betul hidup diatas Batu Penjuru tersebut.
Seperti sebuah bangunan maka batu penjuru ( fondasi ), bermanfaat untuk kekuatan dan ketahanan bangunan. Melindungi rumah dari goncangan-goncangan gempa, melindungi rumah dari gerusan air, maupun bahaya angin yang menerpa.

            Karena pentingnya Batu Penjuru ini maka dalam tradisi pembangunan gedung-gedung sering diadaan acara peletakan batu pertama, yang biasanya dilakukan oleh pejabat.
           
Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. 
( 1 Petrus 2:5 )

 Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan." ( 1 Petrus 2:6 )

Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan." 
( 1 Petrus 2:7)

Mengapa kadangkala kehidupan seseorang kadang-kadang sering mudah tergoncang, mudah patah semangat dan mudah mengalami kehancuran. Itu karena sering kali terjadi karena manusia tidak memiliki fondasi kehidupan yang kuat. Atau memiliki fondasi juga tetapi yang digunakannya adalah batu lain.

            Karena begitu sibuknya orang dengan urusan, keluarga, bisnis, pekerjaan dan sebagainya sering orang menjadi lupa membangun fondasi yang kuat.

            Jadikan Kristus sebagai landasan; berfikir, landasan bekerja, beraktifitas, maka akan terciptalah fondasi yang kuat.

            Dalam sebuah bangunan maka fondasi ini, berada di bawah, sebagian besar terkubur tanah. Artinya fondasi adalah sesuatu yang sangat penting namun sering tidak kelihatan, sehingga sering pula keberadaannya diabaikan. Namun walaupun tidak kelihatan biasanya fondasi suatu bangunan itu menelan anggaran 25% dari keseluruhan bangunan.

Meletakkan segala yang kita kerjakan diatas Kekuatan Kristus, ini yang Tuhan kehendaki.

Karena kondisi dunia, situasi pekerjaan dan berbagai himpitan sering kali orang lupa menaruh segala yang dibangunnya diatas Kuasa Kristus.

            Menyerahkan segala pekerjaan dalam Kuasa Kristus akan membuat orang menjadi kuat dan tahan uji. Karena memiliki suatu keyakinan bahwa Tuhan memiliki rencana terindah dalam hidup kita. Akhirnya kita terhindar dari kecemasan, kebimbangan.

ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.( Lukas 6:48 )

Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya." 
(Lukas 6:49 )


Mendengar Firman Tuhan dan melakukannya adalah praktek nyata dari orang yang memiliki fondasi kuat dalam hidupnya. Yang memiliki bangunan iman yang kuat siap menghadapi berbagai macam goncangan di dunia ini.

            Sebaliknya orang yang mendengar Firman tetapi tidak melakukanya sama dengan orang bodoh yang membangun rumah tanpa fondasi. Sehingga ia akan mudah hancur saat menghadapi kesulitan dan goncangan dunia ini.

            Saudaraku yang dikasihi Tuhan marilah kita belajar menaruh segenap beban kita; dalam melayani TUHAN, dalam keluarga maupun dalam pekerjaan diatas Kuasa Kristus. Kita percayakan saja semuanya kepadaNya, kita lakukan FirmanNya. TUHAN PASTI MEMBERI KEBERHASILAN.

SALAM PENUAIAN, TUHAN YESUS MEMBERKATI !

Kamis, 07 Juni 2012



MENJADI SEPERTI BAPA 

Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna. ( Matius 5:48 ) 

Sering kali kita hidup bagaikan anak-anak burung rajawali yang mengira dirinya adalah anak-anak ayam. Kita selalu merasa diri lemah, tidak berdaya, tidak bertalenta, bahkan tidak berguna. Kita hidup seperti anak-anak ayam yang tidak memiliki pengharapan. Begitu mendengar perkataan bahwa kita harus menjadi sempurna seperti Bapa yang di surga, kita langsung memvonis bahwa hal itu mustahil terjadi. Renungkanlah; Mustahilkan seekor anak Rajawali terbang tinggi di angkasa? Tidak, bukan? Asal ia adalah benar-banar adalah anak burung rajawali, kelak pasti ia bisa terbang tinggi. 

Mustahilkah kita menjadi sempurna seperti Bapa? Tentu saja tidak, asalkan kita benar-baenar adalah anak-anak Bapa, anak-anak yang dilahirkan olehNya; 

orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. ( Yohanes 1:13 ) 

Allah tidak pernah memberikan perintah yang mustahil kita lakukan. Mwenjadi sempurna bukan tergantng dari usaha kita. Kalau kita adalah anak-anak Bapa yang sejati, maka kita memili harapan untuk menjadi sempurna. Asalkan kita terus bertumbuh dalam hayat-Nya, kita akan menjadi sempurna sama seperti Dia. 

Banyak orang Kristen salah paham terhadap permintaan diatas sehingga putus asa dan mengatakan,”ini terlalu berat bagiku. Aku tidak akan dapat mencapainya. Tidak mungkin memenuhinya”. Mata kita harus tercelik bahwa kita memiliki hayat Bapa ( hayat ilahi ) di dalam kita. Kita dapat menggenapkan hukum Tarat baru ini bersandarkan hayat dan sifat Bapa. Tidak heran demi mencelikkan mata kita, Tuhan telah mengijinkan datangnya begitu banyak perkara yang saling berlawanan ke dalam lingkungan kita untuk menyingkapkan keadaan kita yang sebenarnya, sehingga kita sadar siapa kita sebenarnya. Mulai hari ini marilah kita berpaling kepada Bapa, dan belajar hidup oleh hayat ilahi Bapa. 

Menjadi sempurna bukanlah masalah kita sanggup atau tidak, melainkan masalah pertumbuhan hayat ilahi. Bagi anak-anak Bapa, menjadi sempurna hanyalah masalah waktu. Cepat atau lambat, setiap anak-anak Allah pasti akan menjadi sempurna sama seperti Bapa yang di surga. Anak-anak Bapa yang bertumbuh dengan baik, akan lebih cepat menjadi sempurna. Tetapi mereka yang kurang bertumbuh dalam hayat ilahi; hidup menurut kesukaan diri sendiri, memerlukan waktu yang lebih panjang untuk menjadi sempurna. Bila waktu ini mereka belum juga sempurna, maka Bapa akan tetap menyempurnakan mereka dalam waktu yang akan datang. 

Menjadi sempurna itu pasti tetapi bilamanakah seseorang mejadi sempurna, itu sangat ditentukan oleh cepat atau lambatnya pertumbuhan hayat ilahi dalam diri seseorang. 

Pertumbuhan hayat bukanlah perbaikan dalam tingkah laku saja, melainkan pertambahan kadar ilahi dalam kehidupan kita. 

Bertumbuh, berarti Allah (kadar ilahi ) bertambah di dalam kita dan kita semakin berkurang. Firman Allah dan Roh it adalah penting untuk pertumbuhan kita; 

Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. ( Yohanes 6;57 ) 

Untuk bertumbuh dalam hayat ilahi kita perlu makan dan minum Firman melalui membacanya dan berdoa memakai Firman di dalam Roh. 

Selanjutnya kita perlu berseru kepadaNya sehingga RohNya memenuhi kita. Dipenuhi oleh Roh-Nya akan membuat kita mengekspresikan sifat-sifatNya dalam kehidupan. 

Selain makan dan minum Firman Tuhan, serta berseru kepada namaNya hingga dipenuhi oleh RohNya, untk bertumbuh dalam hayat ilahi, kita harus juga menurut pimpinan Roh; 

supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. ( Roma 8:4 ) 

Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, ( Galatia 5;25 ) 

Kehidupan menurut Roh dan dipimpin oleh Roh akan membuat kita mampu memenuhi semua permintaan hukum –hukum surga yaitu Perjanjian Baru. 

Menikmati Firman dan Roh itu merupakan suatu kebutuhan pokok, dan rahasia untuk menjadi sempurna bagi kita sama seperti Bapa kita yang di Surga. 

Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami. (1 Yohanes 1: 2 ) 

Selasa, 05 Juni 2012

JANGAN SEPERTI BURUNG DI DALAM SANGKAR

By Ps Peter BS/HM



Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hidupmu dan berkata: apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah 
( Matius 6 : 31-32 ). 

Orang Kristen yang beribadah dan tergembala dengan benar akan memiliki iman yang hidup dan teguh menghadapi kehidupan ini. Firman Tuhan mengingatkan supaya orang Percaya jangan mudah bingung dan kuatir tentang: makanan, minuman, pakaian.

Burung-burung saja yang “tidak punya otak”, tidak mengenal cara menabur atau bercocok tanam, tidak mengenal cara menyimpan gandum ( menabung ), mereka bisa makan, minum, mereka ceria menikmati alam raya anugerah Tuhan. Betapa bodohnya manusia bila sampai kuatir tentang; makanan, minuman atau pakaian.

Ayat-ayat dalam matius 6:25-34 juga mengisyaratkan bahwa orang Kristen harus aktif jangan pasif dalam menyongsong berkat. Burung-burung di udara, mereka bisa makan dan minum karena mereka mau keluar, terbang dan mencari, dan mereka mendapatkannya. Demikian pula orang yang ingin mendapatkan berkat dari Allah Harus AKTIF menyongsong berkat. 

Kreatif menciptakan peluang pekerjaan sehingga menghasilkan berkat-berkat. Tuhan katakan yang menjadi contoh adalah burung-burung diudara bukan burung dalam sangkar yang akan mendapat berkat itu. Ini juga mengandung arti setiap orang yang akan diberkati hidupnya, masa depannya sehingga tidak merasakan kekuatiran dalam hidupnya adalah orang-orang yang aktif bekerja menyongsong berkat ( digambarkan dengan burung-burung diudara—bukan burung dalam sangkar ).

Orang Kristen jangan seperti BURUNG DALAM SANGKAR. Yang hidupnya sangat tergantung dengan majikan. Yang bila majikannya memberi makan dia hidup. Tapi bila majikannya lupa memberi makan maka matilah dia. Demikianlah bila manusia menaruh harapannya kepada manusia atau boss atau siapa saja selain Allah. Maka hidupnya akan seperti burung dalam sangkar, hidupnya diliputi dengan kecemasan.

Berbeda dengan BURUNG-BURUNG DI UDARA mereka menaruh harap sepenuhnya atas karunia Allah. Mereka ceria menikmati anugerah Tuhan, tidak pernah kuatir tentang hari esok, tentang makanan, minuman, pakaian. Semuanya disediakan di alam raya oleh Tuhan.

Orang Kristen lebih dari BURUNG-BURUNG DI UDARA. Artinya orang Kristen harus pandai dan aktif menyongsong berkat Tuhan. Jangan bersantai-santai duduk tenang dan tidur nyenyak di dalam sangkar. Tetapi hendaklah mau keluar dan bekerja menyongsong berkat yang sebenarnya telah Tuhan sediakan bagi kita.

Janganlah orang Kristen menaruh harap dan menggantungkan diri pada manusia atau boss atau apapun selain Allah, karena semuanya itu akan mengecewakan dan membuat kerdil iman manusia. Membuat kuatir tentang makanan, minuman dan pakaian, maupun tentang hari esok. Bahkan itu hanya akan membuat orang seperti “ burung dalam sangkar “. 

Orang Kristen LEBIH DARI BURUNG-BURUNG DI UDARA. Lebih percaya akan berkat dari Allah. Orang Kristen memiliki kreatifitas yang lebih untuk menyongsong berkat- berkat dari Allah. Dan PASTI berkat akan dicurahkan melimpah, mengalahkan segala ketakutan dan rasa kuatir. 

SALAM PENUAIAN, TUHAN YESUS MEMBERKATI !